Prof. Dr. dr. Kang Dongho, Sp.PD-KHOM. Siapa yang tidak kenal? Salah satu dokter konsultan dari bagian penyakit dalam yang berwajah garang, namun isi otaknya tidak perlu dipertanyakan lagi. Adik kembar dari Prof. Dr. dr. Kang Sira, Sp. BS (K) dan kakak dari dr. Kang Daniel, Sp. BTKV (K) itu adalah dokter yang sudah terbilang profesional menangani beberapa kasus hematologi onkologi medik, dan ia memiliki standart yang tinggi saat mendidik, juga membimbing para koass. Ia sudah megultimatum dirinya untuk memberikan apresiasi pada koass yang telah bekerja keras sesuai dengan prosedur dan kode etik dokter, namun ia tidak akan segan memberikan hukuman dan didikan lebih keras untuk koass yang melanggar prosedur dan kode etik dokter. Salah satu peraturan yang dianut oleh dokter ini adalah kedisiplinan, baik terhadap waktu maupun pasien.
Ada larangan bahwa tidak boleh ada koass yang terlambat saat bimbingan.
Ada larangan bahwa tidak boleh ada koass yang terlambat memfollow up pasien.
Ada larangan bahwa tidak boleh ada koass yang terlambat mengumpulkan referat dan report case di H-7 ujian.
Dokter Dongho bersikap keras pada para koass bukan karena ia tidak punya hati. Pernah menjadi seorang koass di masa lalu dan mengalami kesulitan di stase penyakit dalam, membuatnya mendidik para koass lebih keras daripada konsulennya dulu agar para koass memiliki bekal yang matang untuk melanjutkan ke stase-stase berikutnya. Apalagi stase penyakit dalam adalah stase mayor, yang menghabiskan waktu cukup banyak untuk dijalani, dengan beragam kasus pasien yang membuat kepala para dek koass cenat-cenut. Maka dari itu, jangan sampai ada dek koass yang mengulang stase ini karena didikan yang kurang tepat. Kecuali karena sakit, maka Dongho akan memberikan toleransi.
Karena pada dasarnya, dek koass hanyalah anak ingusan yang siklus hidupnya semasa mahasiswa adalah belajar kalau hanya ada praktikum dan ujian, yang berakhir dengan kerjakan lupakan. Maka dari itu Dongho berniat mengotori pikiran polos para dek koass dengan ilmu penyakit dalam yang matang, sebagai bekal menjalani stase-stase penyakit dalam.
Walaupun wajahnya garang dan metode mendidiknya keras, Dongho tetap manusia yang memiliki belas kasihan, apalagi pada para dek koass yang siklus hidupnya benar-benar ngenes.
Ada beberapa kali ia menunjukkam kepeduliannya pada dek koass, hanya saja lagi-lagi dia terkena apes, alias terkena evil editing yang justru membuatnya jadi garang.
Dokter Dongho sebenarnya pernah membantu Junho menangani pasien demam berdarah yang marah-marah saat diedukasi.
Dokter Dongho sebenarnya pernah membantu Minkyu memahami hasil pemeriksaan neurologis milik Wonjin.
Dokter Dongho sebenarnya pernah membantu Yohan memetakan ulang bangsal rawat inap saat koass itu kesulitan berjalan, walaupun bingung juga kenapa setelah residennya, malah koassnya yang susah berjalan.
"Apa mereka habis kejengkang barengan ya?" Begitulah pikirnya.
Dokter Dongho sebenarnya pernah membantu Eunsang memahami bagaimana penanganan pada pasien leukimia yang menjadi salah satu pasiennya saat itu.
Dokter Dongho sebenarnya juga pernah membantu Minhee untuk menangani pasien Rhabdomyosarcoma yang masuk ke dalam daftar pasien Minhee saat itu.
Dokter Dongho memberi wejangan panjang pada Hyungjun bukan karena ia marah, tapi untuk memberikan pelajaran pada Hyungjun bagaimana menjadi dokter yang benar dan bertanggungjawab terhadap pasien.
Dokter Dongho pernah mengapresiasi presentasi Dongpyo karena ketepatan pemaparannya, namun juga memberi kritikan bahwa Dongpyo terlalu lambat dalam presentasinya sehingga menghabiskan banyak waktu.
Dokter Dongho pun kini sebagai bagian dari Tim Elit Hwang Doctor juga ikut dalam menangani dan menegakkan diagnosa dari penyakit yang membuat Wonjin tidak bisa beraktivitas menyelesaikan stase penyakit dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfiction"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...