Driving Together with You (But Failed...)

14.4K 2.7K 621
                                    

"Hyuk, nebeng ya."

Jinhyuk menoleh ke belakang dan mendapati Wooseok berjalan ke arahnya sambil menenteng snelli di tangan kanannya, juga tas yang tersamping di bahu kirinya. "Gak jadi pulang bareng Midam? Katanya mau pulang bareng Midam."

Wooseok menggeleng. "Gak jadi. Byungchan ngajak Midam pulang bareng naik mobilnya Seungwoo. Dia takut pulang berdua bareng Seungwoo katanya, jadi ngajak Midam. Gue males mau nebeng Seungwoo bareng Byungchan, rame banget."

Sebuah tanda tanya imajiner besar muncul di kepala Jinhyuk. "Tumbenan Byungchan takut pulang berdua bareng Seungwoo, biasanya aja nempel kayak prangko ama lem."

Wooseok mengangkat bahunya. "Gak tau. Kapan-kapan aja gue nanya kalo Byungchan udah gak heboh lagi. Jadi ini gue boleh nebeng atau gak?"

"Boleh. Tapi naik vespa. Lo mau?"

"Gak masalah sih. Gue belum pernah naik vespa, jadi sekalian nyari pengalaman naik vespa."

Jinhyuk mengangguk dan mengajak Wooseok untuk ke tempat parkir, tempat di mana vespa kuningnya yang baru ditebus Yuvin semalam diparkirkan. Sebenarnya membonceng Wooseok dengan vespa kuning kesayangannya adalah salah satu dari sekian banyak hal yang ingin Jinhyuk lakukan, tapi melihat pada kondisi kalau Wooseok belum move on dari Midam, mau tidak mau Jinhyuk harus sedikit menurunkan kadar harapannya.

"Oh iya, Seok, cincin dari gue waktu itu, gak lo pake ya?" tanya Jinhyuk sewaktu mereka sudah sampai di parkiran, tepat di samping vespa kuning kesayangan Jinhyuk.

Wooseok mengangkat kepala membalas tatapan Jinhyuk. "Gue pake kok," jawabnya singkat.

Jinhyuk menatap ke jari-jari Wooseok, tidak ada cincin yang melingkar. "Kalo emang gak mau lo pake, gak usah dipake, Seok. Gue gak maksa kok."

"Apa sih? Gue pake. Tapi gak gue pake jadi cincin soalnya gue gak suka pake cincin. Tetep gue pake kok. Nih." Wooseok mengeluarkan kalung yang digunakannya dari balik kemejanya dan menundukkan cincin pemberian Jinhyuk yang menjadi hiasan kalungnya.

Jinhyuk mengerjap. "Lo jadiin kalung?" tanyanya terperangah.

Wooseok mengangguk dan memasukkan kembali kalungnya ke balik kemejanya. "Makanya jadi orang jangan suka berburuk sangka. Gue gak pake di jari karena gue gak suka pake cincin, ribet ngelepas kalo gue mau SC CITO. Jadi gue pake jadi kalung aja biar gak ribet."

Diam-diam, Jinhyuk mengulum senyum sambil menyiapkan vespanya, sementara Wooseok masih menunggunya tidak jauh dari lokasi vespanya. Siapa sangka, ternyata cincin yang iseng ia ambil dari sampel cincin milik brand ibunya akan digunakan oleh Wooseok. Ia sudah berburuk sangka kalau cincin itu tidak akan digunakan oleh Wooseok.

"Seok, naik," perintah Jinhyuk setelah ia selesai menyiapkan vespanya dan mengenakan helm merahnya.

Wooseok mengerjap. "Helmnya mana?" tanyanya.

"Helmya cuma satu. Gue aja yang pake, soalnya ada tulisan yang helm merah jangan sampai lepas. Bahaya kalo lo yang pake. Nanti lo banyak yang ngejar, saingan gue makin bertambah. Kan jelas gue gak bisa saingan sama Midam yang manis-manis bikin diabetes, jadi gue gak mau nambah saingan. Udah, cepetan naik."

Merasa gagal paham, akhirnya Wooseok memilih duduk di bagian boncengan tanpa memikirkan apa yang dikatakan Jinhyuk karena terlalu rumit. Tapi saat ia naik ke boncengan di bagian belakang, ia bisa melihat jelas tulisan hitam yang ditulis dengan huruf full kapital bertulis...

YANG HELM MERAH JANGAN SAMPAI LEPAS

Wooseok menggelengkan kepalanya heran. "Motivasi lo nulis begituan di helm apaan sih, Hyuk?" tanyanya sesaat setelah Jinhyuk melajukan vespanya meninggalkan halaman parkir rumah sakit menuju jalan raya.

COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang