Welcome to The Jungle

14.1K 2.6K 128
                                    

Dongpyo heran. Teramat heran. Sangat terheran-heran. Entah apa yang membuatnya heran, ia hanya merasa semakin lama dia menjadi seorang koass, dia semakin heran. Sama persis saat ia menjadi mahasiswa kedokteran. Semakin tinggi semester, dia semakin heran.

Beberapa tahun lalu saat ia mendapat keputusan masuk di Fakultas Kedokteran pada Program Studi Pendidikan, para sepupu dan kakak kelasnya semasa SMA yang sama-sama berkuliah di FK mengatakan...

"Welcome to the jungle!"

Sebenarnya dia masuk ke Fakultas Kedokteran atau masuk hutan? Kampusnya saat itu tidak terlihat seperti hutan walaupun punya beberapa pohon trembesi dan beringin. Tapi bukan berarti kampusnya adalah hutan kan?

Beberapa tahun setelah akhirnya Dongpyo mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran dan menjadi seorang koass, para kakak tingkatnya juga mengatakan...

"Welcome to the jungle!"

Apanya yang hutan lagi? Dongpyo kan menjalani masa koassnya di rumah sakit, bukan di hutan. Dan rumah sakit tempat ia menjalani masa koass jauh dari hutan. Kok bisa dibilang selamat datang di hutan?

Tapi setelah menjalani 3 stase selama menjadi koass, Dongpyo akhirnya menyadari apa yang dimaksud dengan...

"Welcome to the jungle!"

Ternyata ada Hukum Rimba yang berlaku secara tidak kasat mata pada era yang disebut Koassilitikum alias Koass Jaman Batu.

Aturan yang berlaku (setidaknya di mata Dongpyo...)

1. Konsulen selalu benar dan koass selalu salah
2. Jika konsulen salah, kembali ke nomor 1

Nah, kan Hukum Rimba. Kadang Dongpyo merasa sebutan "Koass" atau "Dokter Muda" terlalu halus untuk pekerjaan seorang koass yang...

1. Sangat banyak
2. Menguras energi
3. Sangat fleksibel
4. Selalu disuruh-suruh
5. Tidak digaji

Tidak digaji... hehehe.... tidak digaji... iya... tidak digaji...

"Dek, kamu ngelamunin apa? Denger gak, saya ngomong apa dari tadi?"

Dongpyo terlonjak kaget saat dokter Dongho menggebrak meja bimbingannya dengan buku tatalaksana penyakit dalam. Dia yang tadinya asyik melamun, jadi kaget setengah mati saat konsulennya itu mengagetkannya.

"Dek Dongpyo, kamu ngelamunin apa? Punya utang kamu?"

Semua koass menatap ke arah Dongpyo yang masih mengumpulkan kesadarannya.

Hyungjun yang kebetulan duduk di samping Dongpyo langsung menyikut siku kembarannya. "Jangan mempermalukan diri di depan konsulen dong."

Dongpyo gelagapan. "Ya, dok? Ada yang bisa saya bantu?"

Dongho tersenyum miring ke arah Dongpyo. "Kita presentasi kasus aja ya mulai bimbingan depan?"

"HAH?!" Semua mata para koass polos yang duduk di ruang bimbingan langsung melotot.

Dongho kembali ke tempatnya. "Temen kalian tuh ngelamun waktu bimbingan. Kayaknya bosen banget dengerin bimbingan dari konsulennya. Jadi saya bikin metode bimbingan yang baru. Kita presentasi kasus aja. Satu koass, satu kasus. Kita mulai mulai bimbingan depan."

Semua koass langsung memasang tampang yang menyatakan, "Betapa suram hidup ini..."

"Saya minta dek Dongpyo yang senang melamun presentasi duluan. Saya mau lihat kemantapan ilmu penyakit dalamnya. Sebanyak apa dia membaca soal ilmu penyakit dalam dan sepaham apa dia dengan patologi klinik, patologi anatomi, patofisiologi, etiologi, komplikasi, bagaimana diagnosa ditegakkan, tatalaksananya dan bagaimana tindak medis lanjutannya diterapkan. Ini bukan cuma berlaku buat dek Dongpyo, tapi buat kalian semua. Saya minta kalian presentasi pemaparan kasus secara bertahap, jangan tiba-tiba langsung bilang pasiennya terdiagnosa apa. Landasan ilmiah kalian mendiagnosanya malah belakangan. Kalo bisa, kalian buat slide khusus tentang hasil anamnesa kalian, slide khusus buat hasil pemeriksaan fisiknya, bagaimana tanda-tanda vitalnya, atau kalau memang si pasien membutuhkan cek laboratorium, kalian bisa sertakan itu supaya kalian bisa melihat dan belajar dengan jelas tentang kasus yang kalian atau teman-teman kalian presentasikan..."

Para koass mencatat semua yang dikatakan dokter Dongho dengan kecepatan angin puting beliung, yang membuat tulisan tangan mereka berubah menjadi sama dengan tulisan tangan konsulen mereka.

"Oh ya, referat sama report case, saya minta dikumpulkan seminggu sebelum masuk minggu ujian ya. Dikumpulkan langsung ke e-mail saya, bukan ke sesama teman koass kalian. Saya gak mau apa yang terjadi di Obsgyn terjadi juga di Internist. Paham, adek-adek koass?"

Para koass menelan ludah sambil mengangguk kaku. Di dalam hati sebenarnya sedang menghujat Dongpyo.

Referat...

Report case...

Presentasi kasus...

Follow up...

Jaga malam...

Jaga poli...

Bimbingan...

"WELCOME TO THE JUNGLE!"

.
.
.

Waktu itu aku sempat ngasih konten bawang di stase Obsgyn, kalo di stase ini aku gak ada rencana sih bikin konten bawang🤗

Adanya konten bawang nanti di stase bedah, setelah stase penyakit dalam. Btw di stase bedah enak ya, ada Minhyun sama ada Daniel. Konsulennya Minhyun, cuci mata tiap bimbingan. Belum lagi kalo dampingin Daniel pas visit. Aku juga mau😥

Selamat pagi kalian. Jangan lupa sarapan💜

COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang