Setiap manusia hidup dengan masalah mereka dan berjuang untuk menyelesaikan masalah mereka. Namun hebatnya, mereka masih berpikir untuk mendampingi orang lain.
.
.
.
This is a story that I have never told
I gotta get this off my chest to let it go
I need to take back the light inside you stole
You're a criminal
And you steal like you're a pro - Warrior by Demi Lovato.
.
.
"Kalo kalian tau sesuatu soal Junho, saya mohon, jangan ditutup-tutupin. Konsulen udah beberapa kali nanya sama saya di mana Junho, tapi gak pernah ada titik terang di mana Junho. Saya minta bantuan sama kalian, kalo kalian tau sesuatu tentang Junho, tolong jangan ditutupi."
Wooseok menatap satu persatu koass yang duduk di ruang koass. Midam duduk di samping kanannya berusaha bikin dia tenang dan Byungchan yang biasanya mencairkan suasana juga kali ini lebih memilih untuk menenangkan Wooseok.
"Saya tau kalo kalian berusaha ngelindungi Junho, tapi kalo tau sesuatu, jangan ditutupi. Konsulen harus tau ke mana dia pergi belakangan ini."
"Seok, udah. Kasian adek-adek koassnya. Mereka udah capek, jangan kamu marahin," kata Byungchan sambil ngusap pundaknya Wooseok.
Wooseok berdecak. "Terus aku harus bilang apa sama konsulennya mereka? Berkali-kali konsulen nanya sama aku, di mana Junho? Dan gak ada satu pun yang tau di mana Junho."
Well, ini adalah hari ketujuh Junho mangkir. Udah seminggu dia nggak hadir di rumah sakit, bahkan setelah rolling pun dia nggak hadir. Dulu waktu stase orthopedi, dia sempet juga mangkir selama 3 hari dan berakhir muncul di IGD sebagai sebagai pasien karena dyspepsianya kambuh, dan itu pun dia sempet menghubungi teman-temannya yang lain. Tapi sekarang nggak. Dia menghilang selama seminggu dan nggak ada yang tau ke mana dia pergi.
Media sosial nggak aktif.
Apartemen sepi.
Nomor hapenya nggak aktif.
Junho ngilang ibarat ditelan bumi.
"Saya tau di antara kalian, ada temen baiknya Junho dari kecil dan saya berharap, siapapun kamu, kamu gak berusaha nutupin sesuatu dari saya. Kalo kamu peduli sama Junho, tolong kasih tau saya, biar saya bisa bilang alasan kenapa selama ini Junho gak datang ke rumah sakit."
Suasana hening. Nggak ada satu orang pun yang berani natap sosok Wooseok karena mereka juga nggak tahu ke mana perginya Junho selama seminggu ini. Mereka udah nyoba berulang kali buat ngirim pesan di semua akun sosial medianya Junho, dan semuanya nggak aktif. Berusaha nelepon Junho, tapi nomor hapenya juga nggak aktif. Dan apartemennya sepi.
"Kalo emang gak konsisten, berhenti dari sekarang. Jangan main ngilang. Kalo saya gak peduli sama nasib kalian, saya juga bodo amat. Tapi saya pembimbing kalian, buat saya, kalian udah kayak adek-adek saya, jadi tolong."
Midam ngusap pundak Wooseok yang naik turun karena emosi. "Udah ya, Seok. Kita coba bicara sama konsulennya mereka pelan-pelan."
Wooseok menggeleng. Wajahnya frustasi. Sedangkan wajah-wajah lelah koass-koass di depannya juga nggak kalah frustasi.
"Dia bipolar."
Minhee angkat bicara. Suaranya pelan, tapi semua orang bisa dengar apa yang dia bilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfiction"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...