Hold Me Tight

14.2K 2.5K 237
                                    

"Beneran ini aku harus tidur di sofa lagi?"

Byungchan yang sedang memperbaiki letak selimut yang digunakannya menoleh ke arah Seungwoo yang sedang menatapnya dari sofa. Ia mengamati sebentar pacarnya yang sedang duduk di sana dengan setelan training, kemudian mengangguk. "Kamu tidur di sana aja dulu. Besok aku mau bimbing anak-anak lagi dan aku gak mau mereka tanya aneh-aneh lagi," jawabnya.

"Tapi badanku capek, Chan. Pasienku tadi banyak, belum lagi aku harus terapi beberapa pasien skizofrenia. Kamu yakin nyuruh aku tidur lagi di sofa?"

Byungchan mengangguk mantap. "Kamu sih, gak ada angin, gak ada hujan, tiba-tiba jadi buas kayak macan. Aku hari itu dimarahin dokter Dongho karena telat dan ditanyain aneh-aneh sama anak-anak. Kamu gak usah protes. Tidur ada di sana sampe kepercayaanku balik lagi ke kamu."

"Chan, beneran kamu gak kasian sama aku? Udah 3 hari lho aku tidur di sofa, mana sofanya di bawah AC juga. Kamu gak mau bagi selimut. Aku kedinginan, Chan."

"Biarin. Aku gak mau ambil resiko jalan pinguin lagi. Besok aku harus ketemu sama spesialis-spesialis lain buat bahas hasil pemeriksaannya Wonjin. Dan aku gak mau ambil resiko keliatan aneh di mata spesialis lain, apalagi di mata dokter konsultan."

Byungchan membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, membuatnya seperti kemompong besar. Sedangkan di sofa, Seungwoo hanya menatap pacarnya dengan tatapan nelangsa. Kalau Byungchan sudah dalam mode seperti ini, mau tidak mau Seungwoo harus patuh atau tidak akan ada lagi sarapan untuk pagi-pagi selanjutnya. Tapi serius, Seungwoo kedinginan harus tidur di bawah AC dan pacarnya yang manis tidak mau berbagi selimut.

Seungwoo mendesah pasrah dan menatap punggung pacarnya sebentar. "Chan, beneran aku tidur di sofa lagi? Kamu gak kasian kalo aku sakit?"

Byungchan mendudukkan dirinya di atas tempat tidur dan menatap Seungwoo tajam. "Pilih kamu tidur di sofa dan ada sarapan buat besok atau kamu tidur di kasur tapi gak ada sarapan buat besok? Kamu gak ngerasain sih rasanya dimarahin dokter Dongho. Aku yang dokter residen dimarahin di depan koass yang seharusnya kubimbing. Kamu juga gak ngerasain ditanyain anak-anak tiap kamu mau jalan. Sekarang pilih, kamu yang tidur di sofa atau aku yang pulang?"

Seungwoo meneguk ludahnya kasar. "Yaudah iya. Aku yang tidur di sofa. Kamu tidur di kasur. Tapi jangan pulang ya?"

Byungchan mengangguk dan membaringkan tubuhnya lagi. "Bagus. Tidur sana. Jangan ngayal sama mimpi yang aneh-aneh. Kumat lagi, kamu yang kugoreng besok pagi."

Dan malam itu, Seungwoo kembali mengalah. Ia tidak punya pilihan. Setidaknya tidur di sofa masih lebih bagus daripada tidur di luar sendirian dengan segala amukan Byungchan. Setidaknya ia masih satu ruangan dengan Byungchan dan bisa melihat punggung pacarnya sesekali, walau ia harus mengakui kalau tidur di bawah AC itu tidak menyenangkan. Ditambah lagi ia berbaring di sofa yang tidak ada empuk-empuknya sama sekali untuk badannya yang pegal setengah mati setelah bekerja di rumah sakit seharian, lengkaplah sudah derita Seungwoo malam hari ini.

Seungwoo akhirnya membaringkan tubuhnya di sofa, dengan agak menekuk kakinya karena panjang sofa dengan panjang badannya sangat tidak imbang. Sofa yang pendek tidak muat untuk menampung tubuhnya yang tinggi. Jadi ia tidur dengan menekuk kakinya dan memeluk tubuhnya sendiri untuk sedikit mengurangi dingin.

Setelah sekitar 30 menit, Byungchan menurunkan sedikit selimutnya dan melongok untuk melihat pacarnya yang tertidur mengenaskan di sofa. Terbersit rasa kasihan saat melihat pacarnya yang menggigil kedinginan dengan posisi tidur tidak nyaman. Pasti pegal sekali harus tidur di sofa setelah bekerja seharian.

"Woo."

"....."

"Seungwoo."

"Hm?"

"Han Seungwoo."

Seungwoo menoleh sedikit. "Kenapa, Chan? Insomnia lagi?"

Byungchan menggeleng sedikit dan meminggirkan tubuhnya. "Sini pindah ke tempat tidur. Jangan tidur di sofa lagi."

"Gak usah. Katanya kamu gak mau aku tidur di tempat tidur. Udah, aku tidur di sofa aja."

"Seungwoo, ayo pindah. Jangan tidur di sofa lagi. Nanti kamu sakit. Cepetan pindah."

Seungwoo menarik napas dan mulai berjalan ke tempat tidur sambil membawa bantalnya. Ia menempatkan bantalnya di samping bantal Byungchan dan langsung berbaring menunggungi pacarnya untuk kembali menyebrang ke alam mimpi. Demi apapun, ia mengantuk dan badannya pegal semua.

Byungchan bangun sebentar dan menyampirkan selimut yang dipakainya ke tubuh Seungwoo, sehingga kini ia dan Seungwoo berada di bawah selimut yang sama. Ia tersenyum sebentar saat melihat pacarnya berusaha merapikan letak selimut, kemudian ia kembali berbaring sambil memeluk punggung lebar Seungwoo dan menyandarkan kepalanya di lekukan leher pacarnya.

"Seungwoo... peluk."

Seungwoo bergerak pelan dalam fase setengah tidurnya, mengangkat satu tangannya dan mempergunakannya sebagai bantalan kepala Byungchan, sementara Byungchan langsung bergelung nyaman dalam pelukan Seungwoo.

"Seungwoo, jangan marah ya." Byungchan berucap pelan sambil melingkarkan satu tangannya ke pinggang Seungwoo dan menyandarkan kepalanya di dada pacarnya.

Dengan mata setengah terpejam dan kesadaran somnolen, Seungwoo mengangguk pelan dan mengeratkan pelukannya di tubuh Byungchan, membuat pacarnya makin bergelung layaknya kucing rumahan dalam pelukannya.

"Seungwoo..."

"Hm?"

Byungchan mendongak sebentar dan mencuri satu kecupan di bibir Seungwoo. "Makasih ya udah selalu sabar ngadepin aku yang kayak anak kecil dan kebanyakan drama gini. Makasih juga udah nerima aku apa adanya. Aku sayang kamu. Mimpi indah, Masa Depanku."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Dia tuh manisnya overload kalo lagi mode waras, tapi jadi 11 12 sama Jinhyuk kalo mode edan. Btw, kalian kenapa juga meragukan kewarasan pada dek koass kalo di stase forensik bareng Jinhyuk sih? Herman aku tuh 🤔

Btw adek-adek koass ini kupanggil 'dek' karena emang mereka semua sama aku, tuaan aku hehehe 😂

Kalo waktunya stase forensik tiba, bilangin dek koass, jangan potong rambut sambil makan bebek, nanti autopsi melimpah 😆

COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang