"Pasien tadi banyak banget yang masuk. Belum lagi dokter Hyunbin nggak masuk gara-gara sakit, rasanya kayak makin bertambah aja cobaan hidup ini."
Seungwoo tersenyum saat mendengar keluhan pacarnya sesaat setelah ia menjemput pacarnya Poli Penyakit Dalam tepat jam 7 malam setelah ia selesai berbincang sebentar dengan para dokter residen psikiatri. Ia langsung merangkul bahu pacarnya dan mengusapnya pelan, sedangkan pacarnya memilih merangkul pinggangnya.
Byungchan mendongak menatap Seungwoo dan mengusakkan ujung hidungnya ke pipi pacarnya. Untungnya, lorong sekitar poli sepi karena sudah malam. "Langsung pulang aja ya? Aku capek. Nginep di apartemen kamu aja. Besok aku ke rumah sakit pagi-pagi. Ih, dokter Dongho tuh udah kepala 3, tetep aja rewel kayak bayi," keluhnya sambil mengerucutkan bibirnya manyun saking kesalnya.
Seungwoo tersenyum dan mengecup bibir Byungchan sekilas. "Kamu juga udah kepala 2, tapi tetep rewel kayak bayi."
"Bayinya kamu." Byungchan meringis sambil berjalan berangkulan dengan Seungwoo di sampingnya.
Seungwoo tertawa sekilas. "Bayi mana yang bisa ngomel-ngomel pas aku lagi konstipasi? Bayi mana yang ngomel-ngomel kalo aku lagi nggak nurut makan sayur?"
"Kalo lagi gitu sih bukan bayi lagi. Lagian kamu ngomongin apa sih? Diajak ngomong apa, jawabnya apa. Kebiasaan banget."
Kedua sejoli sesama dokter residen ini berjalan meninggalkan lorong rumah sakit dengan berangkulan setelah menyapa beberapa manusia yang masih hidup di sana alias sesama dokter, mbak mas perawat yang masih berseliweran dengan muka bantal, ibu-ibu bidan wira-wiri sana-sini, para dek koass yang kalang kabut kanan kiri kayak mau grosokan pasar, mas mbak analis yang dahinya sudah berkerut, para dokter umum yang sedang termenung kemudian menggaruk kepala, para dokter internship yang sedang meratapi suasana, dan tentu saja semua petugas rumah sakit yang masih betah berseliweran di sana.
Byungchan menoleh menatap Seungwoo. "Rumah sakit masih ramai ya kalo malem ternyata. Kayak nggak ada matinya gitu. Supermarket tutup, rumah sakit buka."
Seungwoo terkekeh, setengah tertawa. "Dinding rumah sakit menyaksikan lebih banyak kisah daripada dinding rumah," katanya singkat.
Sepasang dokter residen ini berhenti sebentar di dekat pintu depan rumah sakit dan mendapati si Kembar Song sedang berdiri di sana sambil berdebat.
"Ya kan gue udah bilang, ordernya tuh dari tadi. Jangan pas kita di sini baru order, mana abangnya kan emang suka ngaret kalo bawa mobil gara-gara kena macet. Lo sih ngeyelan dibilangin," kata si Bungsu Song yang konon katanya terlahir 5 menit setelah si sulung.
"Ya kan tadi gue bilang, di ruang koass tuh wifinya lemot. Kalo ke sini baru kenceng. Jadi gue baru order di sini. Mana tau kalo udah selama ini, malah dicancel sama abangnya karena macet," si Sulung Song tidak kalah ngotot saat berdebat dengan kembarannya.
"Ya terus kita gimana sekarang? Keburu dikunciin rumah sama mama. Tau sendiri hari ini mama mau kondangan sama papa. Terus kita tidur di luar rumah sampe besok pagi pas mama pulang?"
Byungchan menoleh menatap Seungwoo dan Seungwoo membalas tatapannya. Kedua residen ini akhirnya melepaskan rangkulan mereka dan berjalan ke arah si Kembar yang sedang memperdebatkan suatu masalah sampai keduanya mengomel tanpa henti, tanpa tujuan dan jalan keluar yang jelas.
Seungwoo berdeham pelan. "Dek, kok belum pulang? Lagi nggak jaga malam kan?" tanyanya.
Kedua koass kembar itu akhirnya menoleh. "Belum, dok. Lagi nggak bawa motor. Ban depannya kena paku," jawab mereka kompak.
"Udah nyoba order ojek online?" tanya Byungchan.
Hyungjun mengangguk. "Udah, dok. Tapi kakak kembar saya yang ini nih, malah pesan di jam-jam sibuk, pas jam pulang kantor, jadi jalanan sibuk. Kita udah ngorder, tapi sama abangnya dicancel karena jalanan terlalu macet."
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfiction"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...