"Code blue! Code blue!"
"Pasien tuan Park Sunho, bed 6 bangsal Dendrobium membutuhkan resusitasi segera!"
Para koass jaga malam bangsal rawat inap yaitu Junho, Minhee, Tony, dan Dohyun terkejut bukan main saat sebuah kode paling menakutnya dibunyikan di antara heningnya tengah malam, saat sebagian besar pasien sedang beristirahat dan sebagian tenaga medis hanya diam menjaga para pasien.
Ya seperti yang kita tahu bahwa code blue adalah adalah kode isyarat yang digunakan dalam rumah sakit yang menandakan adanya seorang pasien yang sedang mengalami serangan jantung atau mengalami situasi gagal nafas akut dan situasi darurat lainnya yang menyangkut dengan nyawa pasien. Maka dari itu, ketika code blue terdengar, maka para koass ini langsung berlari kalang kabut ke arah di mana sumber dari kode tersebut.
Dan kode itu terdengar dari bangsal Dendrobium, bangsal di mana para koass sedang berjaga malam. Saat mereka sampai di sana, dokter Yunseong sudah tampak berada di samping pasien di bed 6 dengan beberapa perawat senior di dekatnya.
Yunseong menoleh. "Junho, bantu kompresi dada! Kita gantian!"
Junho mengangguk dan langsung mendekati bed. "Siap, dok!"
"Kompresi dada jangan sampai putus, perhatikan kecepatan dan kedalaman!"
Suasana bed 6 bangsal rawat inap Dendrobium seketika gaduh karena seorang pasien butuh Resusitasi Jantung Paru
"Junho, siap-siap habis ini gantian kompresi, ya! Tenagamu kan masih banyak!"
"Siap, dok!" Junho mengangguk dan memposisikan diri di samping bed pasien, berhadapan dengan perawat laki-laki senior di depannya yang siap melakukan kompresi dada.
"Kompresi dada jangan sampai terputus. Perhatikan kecepatannya 100 sampai 120 kali permenit, dengan kedalaman 5 sentimeter. Berikan 2 ventilasi pada tiap 30 kompresi sampai terintubasi. Injeksikan epinephrine 1 mg. Catat waktu dan obat-obatan yang masuk. Jangan sampai lengah dan ceroboh."
Selagi Yunseong memberikan aba-aba dan perintah, Junho mengenakan handscoon di kedua tangannya dan berdiri tegang di sisi bed.
"Injeksi 1 mg epinephrine masuk, dok."
Yunseong mengangguk, kemudian menoleh pada Junho. "Siap-siap gantian kompresi ya?"
Junho mengangguk.
Minhee memperhatikan dari jarak cukup jauh bagaimana pacarnya bekerja dengan para perawat senior dan Junho di sana. Selama ini ia tidak pernah melihat Yunseong bekerja seserius ini. Pernah sekali sewaktu ada pasien anak di IGD yang mengalami kejang, tapi ia belum pernah melihat Yunseong memberi aba-aba di antara para perawat senior untuk melakukan RJP.
Setelah lewat sekitar 8 menit dari drama di bilik bed 6 bangsal Dendrobium, barisan perawat senior itu membawa bed pasien keluar dari bangsal Dendrobium, dengan Yunseong yang melangkah lebar, bahkan tidak sempat menatap ke arah Minhee.
Namun di ambang pintu, Yunseong berbalik badan, menatap deretan koass di belakangnya.
Minhee sudah tersenyum.
"Junho, kamu ikut saya."
Senyum Minhee luntur, sementara Junho langsung mengangguk dan mengekori langkah Yunseong dengan handscoon yang masih melekat di kedua tangannya, meninggalkan Tony dan Dohyun yang berdiri di belakang Minhee.
"Kak Junho kayak dokter beneran ya?" Tony menatap Dohyun yang berdiri di sampingnya.
Dohyun mengangguk. "Itu pasiennya mau dibawa ke mana ya kira-kira?"
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfiction"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...