Di suatu sore...
"Yah, hujan. Mana gak bawa payung lagi, parkiran juga jauh. Masa gue hujan-hujanan sih.." gerutu Yohan sambil mandangin derasnya hujan di depan rumah sakit.
Pas lagi asyik mikir gimana caranya ke parkiran tanpa basah kuyub, tiba-tiba ada yang nepuk pundak dia.
"Eh? DokYuv?" Yohan berusaha buat netralin ekspresi dia, padahal lagi kaget sekaligus keinget hari di mana Yuvin gombalin dia di poli bedah.
Yuvin senyum-senyum saat itu sambil ngasih snellinya ke Yohan. "Pake ini, dek, biar kamu gak basah pas ke parkiran."
Yohan tersipu. "Terus dokter pake apa?"
"Saya basah bukan masalah, dek. Asal bukan kamu yang basah. Saya nggak bisa liat kamu sakit besoknya." Yuvin senyum ganteng lagi, terus ngusap kepala Yohan penuh perhatian. "Sudah dulu, ya, dek. Saya pulang duluan. Kamu hati-hati di jalan."
Yohan makin tersipu sewaktu lihat Yuvin beneran nerobos hujan buat jalan ke parkiran. Muka dia udah berubah jadi sewarna sama rambutnya Eunsang pas ngelihat dokter Yuvin senyum ke arah dia di bawah hujan.
Sampai akhirnya...
1...
2...
3...
"Hueekk, ini bau apaan sih?" Yohan mendadak mencium aroma tidak sedap yang menganggu momen romantis dia sama residen bedah yang lagi kehujanan di parkiran sana.
"SEBAGAI CALON ISTRI YANG BAIK, TOLONG CUCIIN SNELLI SAYA, DEK. ITU SNELLI UDAH LAMA NGGAK SAYA CUCI!!"
Yohan cengo.
Yohan kaget.
Yohan melongo.
Dengan modal keberanian segede upil, akhirnya dia natap snelli punya Yuvin di tangan dia.
Snellinya udah berubah warna jadi putih tua.
Ada gunung-gunung abu-abu di bagian kerah lehernya.
Bau snellinya kecampur antara bau keringet sama mau obat injeksi.
Di bagian sakunya ada noda cipratan darah.
Yohan makin cengo.
Yohan mau marah, tapi nggak bisa.
Yohan mau misuh, tapi nggak mampu.
"Dasar Yuveeen, congormu alus banget!"
Itu Wooseok yang lagi teriak di samping Yohan.
Sedangkan Yuvin cuma meringis, kemudian ngeloyor pergi pake mobil Honda Jazznya.
Yohan noleh ke samping.
Muka dia makin merah.
Ada dokter Wooseok sama dokter Yunseong.
"Dek, buang aja itu snellinya si Yuvin. Baunya menyiksa," kata Wooseok.
Yohan cuma bisa senyum tipis.
Di samping Wooseok, Yunseong masih asik melamun.
"Ternyata bener kata orang. Hujan itu mengandung 1% air dan 99% kenangan," kata Yunseong sambil natapin tiap tetes air hujan, yang berakhir dia dikagetin petir.
Next?
Entah kenapa aku suka ngakak aja kalo liat wajah cengonya Yunseong. Berasa lagi mikir cicilan rumah😅
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfiction"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...