Minkyu harus mengakui bahwa ia kaget saat dokter Yunseong menghampirinya ke ruang rawat Wonjin saat ia sedang menyuapi Wonjin makan malamnya - meski hampir 70% dimuntahkan - dan memintanya untuk bergabung ke dalam diskusi dengan para dokter spesialis dan subspesialis. Ini adalah pengalaman baginya saat seorang residen mendatanginya dan memintanya langsung untuk bergabung ke dalam sebuah diskusi yang dilakukan oleh para spesialis dan subspesialis, dan hal ini membuatnya terpaksa meminta bantuan pada seorang perawat untuk menjaga Wonjin sebentar, sementara ia akan ikut bersama dokter Yunseong.
Yunseong tidak mengatakan apa-apa selama mereka menuju ruangan di mana para dokter akan melakukan diskusi. Satu-satunya hal yang Minkyu lihat dari wajah Yunseong adalah kerutan di dahinya yang menandakan bahwa ia sedang berpikir keras, kemudian kantung mata yang menandakan bahwa residen saraf itu mungkin tidak mendapat waktu tidur yang cukup karena harus menangani beberapa pasiennya.
Minkyu menarik napas panjang saat langkahnya dan langkah Yunseong berhenti di depan ruang biasanya para pengabdi jaga malam melakukan morning report. "Kenapa kita di sini, dok? Saya kira tadinya kita akan bicara di poli."
Yunseong menoleh dan mengurungkan niatnya untuk membuka pintu. "Tadinya memang mau di poli, dek. Tapi dokter Minhyun bilang, poli gak akan muat kalo diisi banyak dokter dan diskusinya gak akan efektif, jadi kita pakai ruangan ini."
Minkyu mengangguk tanpa mendebat jawaban yang diberikan Yunseong, walau terbersit kebingungan dalam pikirannya, mengingat ia hanyalah seorang koass yang tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan para dokter konsultan, spesialis, bahkan dengan dokter residen. Tapi kenapa ia harus bergabung dalam diskusi ini?
Yunseong menepuk pelan bahu kiri Minkyu sambil tersenyum. "Di dalam nanti, kamu akan ketemu para konsultan dan spesialis yang mungkin sebelumnya belum pernah kamu temui. Saya minta kamu tenang, jangan grogi, jangan tegang. Kamu dengarkan baik-baik apa yang mereka nanti katakan, tanyakan kalo memang ada yang perlu kamu tanyakan. Jangan gegabah, jangan tegang. Tenang, di sana ada saya, ada Yuvin."
Minkyu mengangguk dan melangkah masuk saat Yunseong membuka pintu ruangan. Ia diam beberapa saat ketika memandang jajaran dokter konsultan dan spesialis yang sudah duduk rapi di depannya, dan ia bukan main kagetnya saat menyadari bahwa para dokter konsultan dan spesialis itu adalah...
Tim Elit Dokter Minhyun.
Minkyu menelan ludahnya susah payah dan memaksakan seulas senyuman, serta membungkukkan badannya untuk memberi hormat pada para dokter senior di depannya. Melihat siapa yang duduk di sekitar dokter Minhyun, Minkyu merasa ini bukanlah diskusi ringan dan bukan hal sepele. Apalagi jika ia teringat banyak cerita tentang tim elit itu.
Dokter Hwang Minhyun - spesialis bedah konsultan bedah onkologi
Dokter Choi Yena - spesialis saraf konsultan neuro-onkologi
Dokter Kang Dongho - spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik
Dokter Kang Sira - spesialis bedah konsultan bedah saraf
Dokter Kwon Hyunbin - spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik
Dokter Kim Donghan - spesialis bedah konsultan bedah saraf
Dokter Choi Minki - spesialis radiologi konsultan neuroradiologi dan kepala leher
Dokter Kim Sejeong - spesialis anestesiologi dan terapi intensif konsultan neuroanestesi
Dokter Im Youngmin - spesialis onkologi radiasi
Dokter Kim Donghyun - spesialis patologi anatomi
Dokter Yuvin - dokter residen bedah
Dokter Yunseong - dokter residen saraf
Minkyu hanya menunjukkan senyum super kaku saat menyadari bahwa tim elit milik Minhyun benar-benar diisi oleh dokter-dokter elit dan ini belum terhitung para perawat subspesialis senior yang bergabung dalam operasi untuk melengkapi keelitan tim ini. Tapi sebenarnya untuk apa ia di sini? Sementara dokter residen adalah dokter dengan posisi paling rendah berada di sini, kenapa ia yang masih seorang dokter muda harus berada di sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfic"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...