"Gue ngantuk pengen tidur, tapi apalah daya morning report menghalangi!"
Wonjin sebagai salah satu koass jaga malam IGD masuk ke ruang koass bareng Junho sama Minkyu sambil nguap.
"Banyak banget yang dateng ke IGD semalem. Baru bokong gua nyentuh kursi, masuk pasien 5 orang, mana yang 2 langsung diambil keputusan CITO*. Tengah malem masuk ruang bedah sentral," keluh Junho sambil ngacak-ngacak rambutnya yang sebenernya udah berantakan. Nggak jelas apa motivasinya.
Minkyu sebenernya juga ngantuk parah habis jaga malam IGD, belum lagi jumlah pasien yang masuk banget. "Semalem juga pas gue udah hampir ketiduran, mendadak ada code blue**. Kaget gue, sumpah gak bohong. Langsung resusitasi jantung paru."
Yohan yang lagi masang snelli langsung noleh ke arah Minkyu. "Oh pasien yang kena serangan jantung itu? Semalem langsung dirujuk ke spesialis jantung dan pembuluh darah, terus dibawa ke bangsal rawat inap Dendrobium. Gue semalem yang jaga bangsal rawat inap Dendrobium bareng Eunsang sama Minhee."
Minhee ngangguk. "Semalem ada laka lantas kan? Sebagian besar korbannya dibawa ke rumah sakit kita."
Dongpyo yang lagi ngemil Oreo bareng Hyungjun langsung noleh ke arah tiga koass jaga malam IGD. "Gimana? Nanti pasti kalian yang disuruh ngasih laporan tuh. Nggak mungkin residennya."
"Ada yang plus*** nggak?" tanya Eunsang sambil benerin letak nametag di snellinya yang wangi.
Junho udah ngambil ancang-ancang mau nguyel Eunsang, tapi keburu ditarik sama Minhee.
"Untungnya nggak ada yang plus. Gue jaga full IGD semalem soalnya. Nggak tau tuh yang harus CITO sama yang harus dirujuk ke spesialis jantung dan pembuluh darah habis diresusitasi jantung paru," jawab Wonjin sambil ngulurin tangan mau ngambil Oreonya Hyungjun, tapi langsung ditampol sama Dongpyo. "Medit banget dih, awas jodohnya lari."
Eunsang ngangguk beberapa kali, bikin Junho makin nafsu mau nguyel, tapi kerah snellinya masih dipegangin Minhee.
"Lepas ngapa, Hee. Ganggu amat pagi-pagi. Tapi gua maklum sih, lo kan jomblo," kata Junho seenak jidat.
Minhee langsung ngejitak jidatnya Junho. "Ngaca lo, ngaca. Lo juga jomblo, ngalus sana-sini. Jangan deketin Eunsang, gue geprek nih pala lo."
"Btw, Ho." Hyungjun langsung noleh ke arah Junho. "Gimana yang CITO kemaren? Ada 2 pasien kan?"
Junho ngangguk. "Dua-duanya fraktur terbuka. Satunya fraktur tibia terbuka, satunya fraktur humerus terbuka. Penatalaksaannya sama.
Ada pemberian antibiotik, profilaksis tetanus, debridement, sama stabilisasi fraktur. Terus setelah ada pertimbangan medis dari spesialis orthopedi, langsung diambil tindakan bedah."Koass yang lain cuma angguk-angguk kepala.
"Ya udah ayok kita ke ruang morning report. Takut dokter-dokter yang lain udah pada di sana," ajak Minkyu.
Para koass yang rata-rata mukanya kucel pasca jaga malam pun akhirnya berjalan beriringan menuju ruang morning report. Untungnya, muka kusut beberapa koass ini tertutupi karena kehadiran snelli putih yang menunjukkan identitas mereka sebagai calon dokter.
Iya, calon.
Calon dokter.
Belum dokter.
Di depan ruang morning report, udah kelihatan beberapa residen dari beberapa poli yang semalem jaga malam mulai masuk ke ruang morning report.
dr. Lee Midam dari poli orthopedi dan traumatologi dengan wajah kucel namun seriusnya.
dr. Kim Wooseok dari poli kebidanan dan penyakit kandungan dengan muka suntuknya.
dr. Choi Byungchan dari poli penyakit dalam dengan muka belernya.
dr. Lee Jinhyuk dengan muka ngantuk dan snellinya yang kucel.
dr. Song Yuvin dari poli bedah dengan muka bantalnya, masuk ruang masih pake seragam biru-biru khas seragam operasi.
dr. Hwang Yunseong dari poli saraf dengan muka cengo andalannya.
Terakhir dr. Han Seungwoo dengan muka super cerahnya karena cuma nganterin Byungchan, soalnya dia nggak ikut jaga semalem.
Setelah jajaran residen masuk, jajaran dokter spesialis masuk barengan sama jajaran perawat senior dan dua lapisan paramedis itu menunjukkan wajah-wajah kucel tanda mengantuk, tapi masih menunjukkan keseriusan.
Kemudian masuklah jajaran dokter subspesialis dengan wajah garang. Bahkan dalam jajaran dokter subspesialis, terlihat beberapa konsulen sebagai penunggu strata paramedis tertinggi.
dr. Ong Seongwoo, Sp.OT (K)
dr. Hwang Minhyun, Sp.B (K)
dr. Miyawaki Sakura, Sp. OG (K)
dr. Choi Yena, Sp. S (K)
dr. Kang Daniel, Sp. BTKV (K)
dr. Park Jihoon, Sp. F (K)
dr. Kwon Eunbi, Sp.JP (K)Atmoster ruang morning report langsung berubah suram waktu para konsulen masuk dan duduk di singgasana mereka dengan wajah super serius mereka. Walaupun kelihatan ngantuk, keseriusan ala paramedis tetap terlihat.
Dongpyo meneguk ludah ngeri dan nyikut kembarannya. "Njun, gue makin ngantuk, tapi gak berani tidur."
Hyungjun mengangguk. "Liat mukanya para konsulen bikin degdegser."
"Selamat pagi."
Jajaran koass yang buat pertama kalinya masuk ruang morning report cuma bisa jawab salam dari dokter Minhyun dengan suara super pelan, yang akhirnya bikin ruang morning report didominasi suara para spesialis, residen, sama perawat-perawat senior.
"Semalam terjadi laka lantas, sebanyak 30 korban luka dibawa ke rumah sakit kita. Koass jaga IGD semalam, bisa saya terima laporannya?"
Junho, Wonjin, sama Minkyu spontan angkat tangan, bikin semua penghuni ruang morning report menoleh ke arah 3 koass itu.
"Saya minta laporan dari koass dulu. Mereka yang butuh lebih banyak belajar dari kasus ini. Saya minta, residennya diam dulu," kata dokter Hwang Minhyun.
Junho meneguk ludah. Mendadak lidah dia kelu.
Wonjin mendadak blank. Dia natap Minkyu gugup.
Minkyu sibuk ngatur napas. Di bawah meja, kakinya mulai gemeteran.
"Bisa dipaparkan sekarang kan, adek-adek koass yang sudah jadi sarjana kedokteran?"
Konon, koass yang sudah jaga malam dan paginya harus morning report, 99,99% akan berubah menjadi zombie.
Semangat jaganya, dek koass😎
.
.
.Keterangan:
* CITO:
tindakan yang segera dilakukan karena dalam keadaan darurat** Code blue: kode isyarat yang digunakan dalam rumah sakit yang menandakan adanya seorang pasien yang sedang mengalami serangan jantung atau mengalami situasi gagal nafas akut dan situasi darurat lainnya yang menyangkut dengan nyawa pasien.
*** Plus: Meninggal
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfic"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...