"Nanti file referatnya gue tunggu sampe jam 6 sore ya. Kalo mau ngumpulin sekarang, sini setor flashdisk. Kalo mau ngumpulin nanti mepet sama deadline, kirim lewat e-mail gue aja. Besok pagi semua referat, kecuali punya Junho karena cuti, gue kumpulin ke dokter Wooseok," kata Yohan sambil meletakkan tasnya di sudut ruang koass, lalu menatap satu persatu rekannya.
Minkyu mengangguk dan mengulurkan sebuah flashdisk dengan gantungan Pikachu. "Nih, itu di dalemnya ada referat punya gue sama punya Wonjin."
Yohan mengangguk dan memasukkan flashdisk Minkyu ke dalam tasnya. "Siapa lagi mau ngumpulin? Gue mau ke VK nih."
"Ini punya Eunsang, Han." Eunsang mengulurkan sebuah flashdisk dengan warna biru pastel bergantungan Doraemon ke arah Yohan.
"Oke, gak ada lagi?"
Minhee mengangkat kepalanya dan menatap Yohan. "Nanti aja, Han, mepet deadline. Belom gue revisi lagi ada salah ketik apa gak. Rujukan sama tinjauan pustakanya juga masih berantakan."
Yohan mengangguk lagi. "Oke.'
"Bentar, Han. Bentar lagi gue pindahin ke flashdisk. Ini masih gue benerin daftar isinya." Hyungjun menyahut dari pojokan lain ruang koass sambil memangku laptopnya.
Atensi Yohan beralih pada si kembar Song. Hyungjun sibuk mengedit sambil sesekali mengumpati laptopnya yang lemot, sedangkan Dongpyo hanya menatap laptopnya dengan pandangan kosong.
"Pyo, jangan ngelamun ah. Kesurupan entar!" teriak Wonjin yang daritadi ternyata juga memerhatikan gerak-gerik aneh kakak kembar mantan gebetannya. Dan omong-omong, tangan Wonjin masih dibalut kasa karena combustio derajat 2 beberapa waktu lalu.
Dongpyo menoleh ke arah kembarannya. "Njun, gue ada pernah ngedit referat pake laptop lo kagak?"
Hyungjun menoleh dan mencibir. "Lo mana mau pinjem laptop lemot gue. Lo sendiri yang bilang gak sudi ngedit referat pake laptop lemot gue."
Dongpyo melongo. "Terus file referat gue ke mana?"
"Ya, mana gue tau." Hyungjun berdiri dan berjalan ke arah Yohan, lalu mengulurkan flashdisk bergantungan Thanos pada Yohan. "Ini file referat punya gue, Han."
Yohan mengangguk, atensinya masih direbut Dongpyo. "Coba dicek lagi, Pyo. Barangkali lo simpen di folder yang lain."
"Enggak, Han. File referat sama report case, gue satuin jadi satu sama file-file makalah, laporan praktikum, skripsi, revisian, sama file kuliah lain. Gak mungkin pindah folder."
"Lo lupa kali pas habis mindah filenya," sahut Minhee.
Dongpyo menggeleng. "Gak mungkin. Gue gak pernah lupa mindah file referat."
"Ya, siapa tau? Manusia kan ladangnya lupa," sahut Wonjin mengompori.
Dongpyo menoleh ke arah Hyungjun. "Beneran, Njun, gue gak ada pernah ngedit referat pake laptop lo?"
Hyungjun menatap kembarannya datar. "Liat sendiri sana. Lo sendiri yang bilang gak sudi ngedit referat pake laptop ngadat gue."
"Uh, kehapus itu pasti referatnya.." goda Minhee.
"Bikin lagi dong? Uh, deadline nanti sore..." goda Wonjin.
Dongpyo menoleh. "Kalian jangan gitu ih. Temennya lagi kesusahan malah ngeledek."
"Wonjin, jangan gitu dong. Nanti kamu kena karma tanganmu gak sembuh-sembuh," sahut Minkyu yang kebetulan duduk di sampingnya Eunsang.
Eunsang menatap Dongpyo sebentar. "Coba diinget-inget dulu, kamu ada ngerubah nama filenya gak, Pyo? Kalo dirubah, dirubah jadi apa?"
Dongpyo terdiam.
Mencoba mengingat... mencoba memproses informasi.
Referat.docx
Referat fix. docx
Referat fix banget. docx
Referat fix banget nget.docx
Referat fix banget nget ampun. docx
Referat fix banget nget ampun banget. docx
Aenjeaye anjay.docx
Dongpyo langsung meraih laptopnya lagi begitu ingat kalau dia memang merubah nama file referatnya, tapi beberapa detik kemudian...
Glek!
Dia menelan ludah.
Bayangan predikat C dan kemungkinan mengulang stase obsgyn berkelebat.
"Pyo? Ada gak referatnya?"
"Pyo, lo gak kesurupan kan?"
"Pyo? Gimana? Ada gak referatnya?"
Dongpyo menggeleng dan langsung berlari ke arah Yohan, memegangi lengan koass itu. "Han, bilangin dokter Wooseok dong, referat gue nyusul. Gue bener-bener gak bisa ngumpulin sekarang. Plis, Han, tolongin gue. Gue beliin skinker Repulik Alam sepaket deh. Yayaya?"
Yohan menatap Dongpyo bingung. "Referat lo ke mana emang?"
Dongpyo dengan bergelimang air mata menjawab dengan histeris. "File referat gue kehapus, Han. Plis, bilangin dokter Wooseok ya..."
Yohan memijat pangkal hidungnya. "Nanti deh coba gue bilangin ke dokter Wooseok, tapi..."
"Makasih, Yohan, lo emang sahabat terbaik gue." Dongpyo meringis.
"Tapi nanti dokter Wooseok pasti nanya dulu sama konsulen. Pasti konsulennya jawab gak boleh soalnya stase obsgyn udah mau selesai."
Dongpyo langsung lemas.
"Jalur keluar program profesi dokter sama kamera mana ya? Gue gak kuat, mau resign aja..."
.
.Soal semalem... Wooseok sama Midam... jangan lempar aku dengan tensi meter 😶
Kita lihat saja... perjalanan masih jauh... kecuali kalian mulai bosen sama kisah perkoassan dan peresidenan ini 😥
Btw, terima kasih udah mengikuti Coass Cooperate 2.0 sampai sejauh ini dan terima kasih dukungannya❤
Ada salam dari dokter Jinhyuk, kalian diundang makan malam di ruang jenazah 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]
Fanfiction"Dokter Midam, tiap ketemu dokter, bawaannya saya ingin jadi pendamping hidup dokter." "Dek, kamu lagi stase apa? Konsulenmu siapa?" "DokYuv ngapain di ruang koass?" "Menjagamu sebagai calon masa depanku, Dek Yohan." "Dek Minhee nanti jaga malam?" "...