Neonatal Intensive Care Unit

17.5K 3.3K 287
                                    

Warning: Sediakan tisu bila perlu.

"Lho, Eunsang? Ngapain di sini?"

Eunsang yang lagi nunduk natapin ujung sepatunya langsung ngelihat ke atas, tepat ke arah Junho yang lagi berdiri di depannya sambil nenteng snelli di tangan kirinya, tas di pundak kanannya.

"Lo bukannya selesai jam 5 sore tadi, ya? Kok masih di sini? Ini udah jam 10 malem," tanya Junho heran setelah lihat jam tangannya.

Eunsang berdiri. "Eunsang nungguin Juno."

Junho kedip-kedip karena nggak konek otaknya. "Ngapain nunggu sampe 5 jam? Nggak balik bareng dokter Midam?"

Eunsang menggeleng sekali lagi dan Junho yang sekarang kelabakan nahan gemes. Padahal Eunsang cuma geleng-geleng.

"Terus ngapain nungguin gua sampe jam segini? Kangen ama gua ya?" Junho menaikturunkan alisnya menggoda Eunsang.

Eunsang menggeleng lagi, tapi sekarang lebih heboh. "Eunsang gak kangen Juno. Eunsang mau liat bayi, jadi ke sini nungguin Juno."

Junho tersenyum dan mengusap kepala Eunsang gemas. "Mau liat bareng? Tapi gak di sini tempatnya."

Eunsang mengangguk antusias dan memasang senyum paling cerah. Padahal udah jam 10 malem, udah 5 jam nungguin Junho, tapi senyumnya Eunsang tetep semanis itu. Junho yang tadinya capek karena udah nggak tidur 2 hari, nggak mandi hampir seharian penuh, ngantuknya nggak ketulungan, cuma gara-gara senyumnya Eunsang, dia nggak jadi ngantuk.

Gak adeknya, gak kakaknya, sama-sama pinter bener bikin gue melting

"Juno, katanya mau ngajak Eunsang liat bayi."

Junho tersadar dari lamunannya. Dia langsung gandeng tangan Eunsang yang kerasa pas banget di tangannya. "Ayo ikut sini. Kita liat bayinya sama-sama."

Nggak seberapa lama, akhirnya mereka sampai di NICU*. Karena ruangan itu termasuk ruangan intensif, makanya Junho nggak bisa bawa Eunsang masuk sembarangan. Alhasil, mereka cuma berdiri di luar jendela sambil ngelihatin bayi-bayi lucu dari luar.

"Kok Juno bawa Eunsang ke NICU sih?"

Junho senyum terus nunjuk ke salah satu inkubator yang kebetulan nggak jauh dari penglihatan mereka. "Eunsang liat bayi itu?"

Eunsang mengangguk.

"Bayi yang itu masuk ke sini karena lahirnya prematur. Kita harus ngelakuin SC CITO buat ngeluarin bayinya karena air ketuban mamanya lebih dulu pecah, kondisi bayinya juga sungsang, dan berat badannya kurang 2500 gram. Sayangnya masalah gak cuma berhenti di sana, Sang,  dia punya kelainan jantung kongenital** karena belakangan diketahui kalau mamanya banyak mengkonsumsi obat-obatan antidepresan yang mengandung lithium dan beberapa jenis obat antibiotik semasa hamil. Dan mamanya..." Junho menggantung kalimatnya.

Eunsang mencengkram ujung kemeja Junho. "Mamanya kenapa? Kok Juno gak lanjutin ceritanya?"

Junho nunduk sebentar. Matanya mendadak panas. Operasi tadi bikin kewarasannya sebagai calon dokter mendadak balik. "Mamanya meninggal karena pendarahan, Sang. Dan papanya... gak tau papanya di mana."

Eunsang menggigit bibir bawahnya. Dia langsung nunduk, teringat sesuatu. "Mamanya Eunsang juga meninggal waktu ngelahirin Eunsang. Sekarang Eunsang cuma punya papa sama kak Midam. Papa udah tua dan sakit-sakitan, tapi harus ngebiayain kuliahnya Eunsang sampe Eunsang bisa jadi dokter kayak kak Midam. Tapi Eunsang takut kalo sewaktu-waktu Tuhan ngambil papa sebelum Eunsang bisa bahagiain papa karena Eunsang udah bikin mama pergi duluan..."

Junho menoleh kaget. Selama bertahun-tahun dia kenal Eunsang, dia nggak tau sama sekali soal ini. Yang dia tau cuma mamanya Eunsang udah meninggal, tapi kapan dan kenapa, Junho nggak tau.

"Eunsang pengen minta maaf sama papa karena kalo seandainya Eunsang gak ada, mama pasti gak akan meninggal..."

Junho mencengkram bahu Eunsang yang mulai bergetar. "Lo ngomong apa sih, Sang? Udah, gak usah diselali yang udah terjadi. Ini di luar kehendak lo."

"Eunsang juga pengen minta maaf sama kak Midam karena kalo seandainya Eunsang gak lahir, kak Midam pasti sampe sekarang masih bisa meluk mama.."

"Eunsang, gua bilang udah. Lo denger gua kan?"

Eunsang menoleh, wajahnya basah sama air mata. "Eunsang harus gimana, Juno?"

Junho menarik Eunsang ke dalam pelukannya dan mengusap puncak kepala Eunsang perlahan. "Kalo mama lo bisa milih, mama lo pasti milih buat tetep hidup demi lo sama kakak lo. Tapi Tuhan udah kangen sama malaikatnya, jadi mama lo harus pergi. Biarpun lo gak bisa liat mama lo lagi, mama lo masih bisa liat lo, masih bisa jaga lo."

"Eunsang sayang mama, Juno..."

Junho mengangguk dan terus mengusap puncak kepala Eunsang. "Eunsang, karena mama lo sayang sama lo, mama lo mau lo lahir dan jadi anak yang baik. Walaupu  lo gak pernah ketemu sama mama lo, lo harus yakin kalo semua yang terjadi sama lo atau mama lo atau keluarga lo adalah jalan yang terbaik. Ngerti?"

Eunsang mengangguk pelan.

Lee Eunsang, seberapa besar hidup yang sudah kamu terima?

Lee Eunsang, seberapa besar hidup yang sudah kamu terima?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterangan:

*NICU : Neonatal Intensive Care Unit. Ruangan khusus di rumah sakit, untuk merawat bayi baru lahir sampai usia 30 hari yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus di bawah pemantauan tim dokter.

*Kelainan jantung kongenital : Kondisi struktur jantung yang tidak sempurna. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap kinerja jantung dalam menjaga aliran darah.

COASS COOPERATE 2.0 [ProduceX101 Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang