Chapter 2 : Nice To Meet You

133 5 23
                                    

"Ya, gue udah di sini" kata Flora yang berbicara melalui telepon.

Sesaat setelah ia melihat Nayla di ujung restoran, Flora memutuskan panggilan telepon tersebut lalu mengangkat tangannya sedikit agar Nayla menyadari keberadaan perempuan itu.

"Hai!" Sapa Nayla dengan ramah. "Mana yang lain?" Tanyanya saat menyadari bahwa Flora hanya duduk sendiri.

"Biasalah, mereka telat. Ada yang masih mau otw, ada yang kejebak macet" jawab Flora, sementara Nayla hanya tertawa kecil.

Nayla, Flora dan teman-temannya yang lain sedang mengadakan pertemuan di restoran pada siang hari ini. Masih ingat 'kan kelompok yang ditawarkan Flora kepada Nayla sewaktu SMA dulu? Ya. Nayla masih menjadi bagian di dalamnya hingga sekarang. Dan semakin lama, mereka semakin dekat satu sama lain. Sehingga kelompok yang tadinya hanya bertujuan bisnis, kini berubah menjadi kelompok pertemanan.

"Lo kesini bareng siapa?" Tanya Flora.

"Sendirian" jawab Nayla singkat.

"Ohh" Flora manggut-manggut. "Kalau pulangnya nanti?"

"Katanya Josua mau jemput sih" tukas Nayla. "Sekalian makan malam bareng"

"Gue tebak. Pasti kalian mau ngerayain ultah lo yang kemarin kan?" tebak Flora saat mengingat bahwa tanggal 29 Desember adalah hari kemarin.

Nayla mengangguk. "Haha, iya."

"Pasti dia sibuk banget ya makanya gak bisa ikut rayain ultah lo kemarin?"

Nayla kembali mengangguk. "Iya, katanya demi masa depan"

"Haha, bagus deh. Gue lihat dia kerja keras banget padahal ini kan udah akhir tahun"

"Iya. Apalagi biaya pernikahan itu gak murah dan harus dipersiapkan sebaik mungkin"

Flora mengangguk setuju. "Udah nentuin tanggal belum?"

Nayla menggeleng. "Belum sih, tapi yang pasti dua atau tiga tahun lagi"

"Berarti pas kita umur 26 tahun ya?"

"Iyap. Kalau kamu, Flo? Rencananya kapan?"

Flora mendengus. "Jangan tanya deh. Rio bilang dia masih belum siap untuk menikah. Dia bilang tunggu semua rencananya terpenuhi, baru dia melamarku"

"Bagus sih. Artinya dia memikirkan masa depan kalian 'kan"

"Iya sih"

Sesaat setelah asik berbincang, teman-teman mereka yang lain pun berdatangan dan mulai memesan makanan begitu semua telah lengkap.

"Eh ngomong-ngomong, kalian kenal Viretha gak?" Tanya Flora disela-sela perbincangan mereka.

"Hm? Siapa?" Tanya Elena. Ia tidak tahu.

"Author yang nulis novel misteri Dark Town itu bukan?" Tebak Maria.

Flora mengangguk. "Iya benar"

Sedetik kemudian, Nayla membuka suara. "Oh! Jadi namanya Viretha ya?"

"Iya, baru tahu, Nay?" Tanya Maria.

Nayla mengangguk. "Selama ini aku baca seri novelnya tapi gak pernah tahu siapa penulisnya"

"Hahah, makanya lain kali diperhatikan dong" Flora tertawa kecil.

"Lo baca juga, Nay?" Tanya Maria.

"Iya! Seru banget novelnya. Padahal awalnya aku cuma iseng-iseng aja ngambil novel-novel misteri punya adikku, eh malah keterusan"

"Iya kan! Gue akui kalau dia memang pandai buat plot twist. Gue paling suka alurnya pas seri ketiga. Gak nyangka banget!" Maria menjadi semakin antusias.

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang