Chapter 22 : Acara Pertunangan (2)

41 3 0
                                    

"Ke sini bareng siapa aja, Nay?" Tanya Zhavier saat Nayla duduk tepat di samping kanannya.

"Sama Sarah doang." Jawab Nayla.

"Oh.." Zhavier manggut-manggut. "Naik apa?"

"Naik mobil."

"Diantar?"

"Enggak, bawa sendiri."

"Bisa emang?"

"Bisa lah."

"Ga nabrak?"

"Emangnya kamu pikir aku newbie?" Tukas Nayla seraya tertawa samar.

"Emang kan?"

"Enggak tahu. Udah pro."

"Hahaha, baguslah kalau memang bisa." Tutur Zhavier. "Em... Nay,"

"Ya?" Jawab Nayla.

"Josua mana?" Tanya Zhavier memberanikan diri.

"Lagi ada kerjaan di luar negeri."

"Oh..."

Beberapa saat kemudian, akhirnya Vania dan Danar pun hadir lalu ikut berkumpul bersama mereka. Tepat setelah itu, acara pertunangan tersebut pun dimulai. Awalnya, Nayla mengira keadaan akan menjadi sedikit canggung karena hal yang dikatakan Sarah, bahwa Zhavier belum move on sepenuhnya, tapi ternyata tidak. Pria itu mampu mencairkan suasana, menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya agar Nayla tidak merasa risih saat berada di sekitarnya. Dan sikap Zhavier itu berhasil membuat Nayla berpikir lega bahwa Zhavier telah move on darinya.

"Nayla, nanti gue pulangnya bareng Vino. Gapapa?" Tanya Sarah, saat acara makan malam bersama dimulai.

"Iya gapapa kok." Jawab Nayla seraya tersenyum kecil.

"Tadi lo bareng Nayla, Ra?" Tanya Danar yang lalu dijawab dengan anggukan dari Sarah.

"Serius? Lo gapapa pulang sendiri?" Tanya Sarah sekali lagi.

"Iya, gapapa."

"Makasih ya kak, udah pengertian." Kata Vino.

"Hahaha, iya."

"Gak dijemput Josua, Nay?" Gantian, kini Vania yang bertanya.

"Kan dia lagi di luar negeri."

"Oh iya, lupa gue."

"Mau kuanterin, Nay?" Tawar Zhavier.

Lantas Hosea dan Vino berdeham hampir bersamaan.
"Kesempatan lo."
"Modus." Begitu celetuk mereka.

"Kan cuma nawarin." Lanjut Zhavier.

Nayla tertawa kecil seraya menanggapi, "Kalau kamu ngantar aku, nanti mobilku gimana?"

"Oh iya." Gumam Zhavier. "Gak mungkin ditinggal ya."

"Yap."

"Eh, ngomong-ngomong di sini banyak teman SMA kita ya. Jadi serasa reunian." Tukas Vania.

"Iya kan?"

Acara pertunangan itu seharusnya hanya berlangsung selama dua jam, tapi pertemuan mereka dengan teman-teman  SMA-nya yang lain membuat acara tersebut seperti acara reuni yang tidak direncanakan. Membuat mereka tinggal lebih lama di sana, sekadar untuk berbincang atau mengenang masa SMA dulu.

"Kayaknya kita harus segera buat acara reuni deh ini," Tukas Alexa, teman SMA Nayla sekaligus mantan anggota OSIS yang juga hadir di acara pertunangan tersebut, saat mereka sedang berkumpul bersama di ballroom.

"Eh jangan, kita reuniannya pas banyak yang udah nikah aja." Saran Sarah.

"Lah kenapa gitu?" Tanya Vania.

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang