Chapter 8 : Tidak atau Belum?

52 7 24
                                    

Zhavier memang menepati perkataannya. Setiap pagi ia selalu mampir ke kafe di mana Felicia bekerja, sampai-sampai gadis itu bosan sendiri karena setiap hari melihat Zhavier duduk di sudut ruangan sembari menikmati kopinya, menyapa Felicia, dan kadang-kadang menagih cerita kepada Felicia saat gadis itu lewat di hadapannya. Meskipun Felicia masih tidak mau buka mulut soal itu, Zhavier tidak menyerah dan tetap datang.

Tentu saja rutinitas yang dibuat oleh Zhavier itu sedikit membuat Felicia terusik pada setiap paginya. Namun hari ini berbeda, pria itu tidak muncul pagi ini.

"Hari ini, pria yang sering duduk di sudut ruangan itu tidak datang ya?" Tanya Ardi, seorang barista, kepada Felicia.

"Hm? Siapa?" Tanya Felicia tak paham.

"Itu loh yang sering menyapamu, tidak datang ya?"

"Oh." Kini Felicia paham siapa yang barista itu maksud. Zhavier. "Ntahlah" lanjut Felicia sembari mengedikkan bahunya.

"Memangnya dia siapamu sih? Tampaknya dia ke sini hanya untuk menyapamu saja" ujar Ardi.

"Bukan siapa-siapa kok" jawab Felicia seadanya.

"Hm... aneh" kata Ardi sedikit memiringkan kepalanya.

Dia sudah menyerah untuk datang atau bagaimana?, Felicia bertanya-tanya tanpa sadar dalam hati sambil mengelap cangkir-cangkir yang baru saja dicuci dengan hati-hati.

"Fel," panggil Steffy, memecah lamunan Felicia.

"Ya? Kenapa Stef?" Felicia menoleh ke arah Steffy.

"Nanti malam ada live music di sini, kita ikut yuk?" Ajaknya. "Tapi kita ikut sebagai customer bukan sebagai pekerja"

"Emang bisa?"

"Ya bisalah"

"Hmmm... yaudah boleh" jawab Felicia sambil mengangguk tanda meng-iya-kan ajakan Steffy.

"Oke. Jam 7 malam ya!" Seru Steffy semangat. "Pakai baju yang cantik ya! Kalau bisa pakai rok."

"Hah? Untuk apa?" Tanya Felicia bingung karena Steffy menetapkan kategori pakaian untuknya.

"Heheh, soalnya gue mau bawa teman cowo dan salah satu teman cowo gue itu pengen kenalan sama lo. Namanya Aldi." Ungkap Steffy jujur.

"Heee...?" Gumam Felicia sedikit melongo. "Kok bisa?"

"Kan kita ada foto sama yang gue post di instagram, nah dia lihat. Terus dia penasaran, pengen kenalan katanya"

"Hmmm..." Felicia hanya berdeham.

"Gapapa kan? Katanya mau kenalan doang kok. Ya ya ya?" Bujuk Steffy.

Walaupun katanya "hanya kenalan", tapi Felicia tahu sedikit banyaknya bahwa ada maksud tersembunyi dari sana. Percayalah, Felicia sudah sering mengalami ini. Dan tak ada satupun dari mereka yang pernah mencoba dan berhasil sejauh ini.

"Pasti kamu sama si Aldi ini buat kesepakatan kan? Ngaku deh" tebak Felicia dengan tepat.

"Iya hehe...." Steffy menyengir kuda. "Jadi, Aldi mau gue bawa lo, terus dia bawa Verrent."

"Verrent? Cowo yang kamu suka itu, bukan sih?"

"Yap!" Steffy mengangguk mantap. "Bener banget"

"Sudah kuduga" gumam Felicia. "Tapi kenapa harus di sini ketemuannya?"

"Ya gapapa sih. Lumayan aja kan hitung-hitung kafe bokap gue ini dapat keuntungan karena ngundang mereka, ya kan?" Tutur Steffy yang mengundang tawa Felicia.

"Iya juga ya, hahaha"

"Jadi... mau ya, Fel?" Bujuk Steffy sekali lagi.

Felicia menghela napas lalu mengangguk pelan. "Iya deh"

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang