"Kenapa gue gak diajak sih?" Protes Hosea lewat telepon saat Zhavier baru saja menceritakan bahwa ia makan siang bersama dengan Steffy dan Felicia tempo hari yang lalu.
"Habis mereka tiba-tiba ngajak makan. Terus gue juga lupa kalo lo pengen deket sama Steffy." Balas Zhavier. "Lain kali kalau ada Steffy, gue ajak lo deh."
"Beneran ya?"
"Iya dah." Kata Zhavier. Saat masih menempatkan smartphone-nya di dekat telinga, tiba-tiba saja suara ketukan pintu menginterupsi percakapan mereka.
"Tok-tok-tok..." begitu bunyinya.
"Masuk." perintah Zhavier. Lalu seorang sekretaris pun segera masuk ke ruangan Zhavier.
"Pak, Clarissa sudah datang." Ujar sekretaris itu.
Zhavier mengernyit samar. "Udah dulu ya, Hos." Katanya kepada Hosea melalui telepon lalu segera memutus sambungan.
"Ada perlu apa ya?" Tanya Zhavier kepada sekretarisnya itu.
"Eh? Tadi beliau bilang Bapak yang memintanya untuk datang...?" Ujar sekretaris tersebut. Ia tampak bingung. "Apakah saya salah?"
Zhavier semakin bingung. "Tidak. Biarkan saja dia masuk." Ujarnya.
"Baiklah, Pak." Sang sekretaris pun menunduk patuh dan segera beranjak keluar dari ruangan tersebut.
Beberapa saat kemudian, seseorang kembali mengetuk pintu masuk ruangan kerja Zhavier. Dan seseorang itu adalah Clarissa.
"Wah, ternyata untuk bertemu denganmu, aku harus membuat janji terlebih dahulu ya?" Sapa Clarissa seraya tersenyum simpul saat ia berhasil masuk dan menemui Zhavier di dalam ruangannya.
"Hei..." Balas Zhavier. Ia yang tadinya duduk, kini bangkit berdiri dan berjalan mendekati Clarissa. "Ada apa ke sini?" Tanyanya.
Clarissa tersenyum sambil menatap Zhavier. "Makan siang bareng, yuk." Katanya sambil mengangkat rantang yang sejak tadi ia tenteng dengan tangan kanannya supaya dapat disadari oleh Zhavier.
Kening Zhavier kembali berkerut samar. "Kok tiba-tiba...?" lalu ia melirik arlojinya yang menunjukkan jam makan siang.
"Oh, tadi aku sedang memasak bersama dengan Ayahku, lalu tiba-tiba aku mengingatmu. Jadi ya, aku datang. Kamu belum makan siang kan?"
Zhavier menggeleng pelan. "Tahu kantorku darimana?"
"Dari Kak Ethan." Jawab gadis itu lalu segera berjalan menuju sofa yang ada di ruangan tersebut. Ia juga meletakkan rantang itu di atas meja yang ada di hadapannya, lalu membukanya satu per satu. Zhavier yang merasa tidak punya pilihan lain pun ikut duduk bersama dengan Clarissa di sofa tersebut.
Di dalam rantang tersebut, Zhavier mendapati pasta dengan saus creamy yang dihiasi daging ayam panggang pada bagian atasnya. Bicara soal pasta, Felicia jadi orang pertama yang muncul dibenak Zhavier saat ia melihat makanan tersebut. Lalu tanpa sadar, ia pun tersenyum kecil.
Clarissa yang menyadari senyum itu pun ikut tersenyum lalu bertanya, "Kenapa tersenyum?"
"Hm?" Zhavier mendongak pelan lalu tersadar. Ia segera melenyapkan senyumannya. "Oh, gapapa kok."
"Tadi aku dan Ayah memasak creamy chicken pasta." Ujar Clarissa seraya menyodorkan satu bagian dari rantang itu untuk Zhavier, tak lupa dengan garpu yang ia bawa dari rumah. "Ini, cobalah...."
Jadilah seperti apa yang dikatakan oleh Clarissa. Pria itu mencicipi pasta buatannya dan kemudian memujinya, "Hmm... enak."
Mendengar respons baik dari Zhavier, senyum Clarissa pun mengembang. "Syukurlah." Katanya. "Eh, tapi aku lupa bawa minuman." Lanjutnya sambil menepuk jidat dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU
Romance[Sekuel SWEET PEA] Zhavier kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya di kota New York. Ia kembali dan mengambil alih perusahaan kakeknya lalu menjadi CEO muda di sana. Kini setelah perusahaan itu berada di tangannya, semuanya men...