"Maaf ya, aku harus ke rumah sakit sekarang." Kata Zhavier tiba-tiba sesaat setelah ia selesai bertelepon. Kalimatnya barusan sungguh mengejutkan Hosea, Steffy, dan Felicia yang baru saja mengambil selembar hasil potret dari photobox tempat mereka berfoto berempat. Dari apa yang diamati oleh Felicia, pria tersebut tampak panik, dan jujur itu membuat gadis tersebut khawatir.
"Siapa yang sakit?" Tanya Hosea.
"Kakek gue. Tadi dikasih tahu sama bokap kalau beliau masuk rumah sakit dan gue disuruh jenguk agak maleman aja karena Kakek udah mendingan. Tapi tetap aja gue gak tega biarin bokap sendirian di sana." Jelas Zhavier. "Sorry banget, gue antar kalian pulang dulu deh ya?" Tawarnya kenapa Felicia dan Steffy.
"Udah, mereka sama gue aja. Lo langsung ke rumah sakit aja, Zha." Ujar Hosea.
"Iya, kita dianterin sama Hosea aja." Steffy setuju.
"Tapi kan..."
"Udah, sana. Daripada lo khawatir gini." Potong Hosea.
"Fel?" Pandangan Zhavier tertuju kepada gadis yang dipanggilnya.
Dengan sigap, Felicia menjawab, "Iya, kamu duluan aja, Zha. Gapapa kok."
"Serius?" Zhavier memastikan.
Felicia mengangguk pelan. "Iya."
"Kalau gitu, gue duluan ya." Zhavier pun pamit. "Sekali lagi, maaf banget."
"Iya, santai..." balas Hosea.
"Fel, aku pergi ya." Kata Zhavier lagi seolah khusus berpamitan kepada gadis tersebut.
"Iya. Hati-hati di jalan ya." Jawab Felicia.
Zhavier tersenyum kecil lalu segera beranjak pergi dari sana.
"Zhavier dekat banget ya sama Ayahnya?" Tanya Felicia kepada Hosea setelah Zhavier sudah berjalan jauh di depan. Ia penasaran saat melihat Zhavier yang tampak begitu memperhatikan ayahnya walaupun bukan beliau yang sakit.
"Hm? Iyalah. Bokapnya itu satu--" Hosea tercekat. Tadinya ia ingin bilang bahwa Ayah Zhavier adalah keluarga satu-satunya yang dimiliki oleh Zhavier setelah kehilangan sang ibu, tapi akhirnya Hosea mengurungkan niatnya. "Zhavier udah cerita belum?"
"Soal apa?" Felicia balik bertanya.
"Soal keluarganya."
"Hmm.... soal yang dia dijodohin sama keluarganya?"
Hosea menatap raut wajah bingung Felicia lalu menyimpulkan, "Berarti belum ya. Kalau gitu, aku gak bisa bilang. Tunggu aja dia cerita sendiri, oke?"
Kalimat gantung yang ditinggalkan Hosea begitu saja membuat Felicia menjadi semakin penasaran.
Bokapnya itu satu-?, batin Felicia mengulangi kalimat gantung yang dilontarkan Hosea tadi. Ia mulai berpikir keras. Emangnya selama ini ada dua?, lalu ia menggeleng pelan. Jangan ngelawak, Fel!
"Udah ah, kalian masih mau jalan-jalan lagi? Atau udahan?" Tanya Hosea mengalihkan topik.
"Ke guardian dulu yuk, aku mau beli sesuatu." Kata Steffy.
"Oke"
"Yuk, Fel." Steffy memecah lamunan Felicia.
"Eh, iya..." balas Felicia.
Mereka berdua pun segera melangkah maju, sementara Felicia mengekor dari belakang sambil menatap selembar foto yang berisi potretnya dengan Zhavier dalam satu kolase. Hanya mereka berdua saja. Sedangkan kolase yang lain, diisi oleh potret mereka berempat. Hal itu bisa terjadi berkat kerja sama antara Steffy dan Hosea yang berencana membiarkan Zhavier dan Felicia untuk berfoto berdua saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU
Romansa[Sekuel SWEET PEA] Zhavier kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya di kota New York. Ia kembali dan mengambil alih perusahaan kakeknya lalu menjadi CEO muda di sana. Kini setelah perusahaan itu berada di tangannya, semuanya men...