Chapter 19 : Maaf yang Tertunda

51 3 0
                                    

Nayla meraih sebuah botol sampo dari sebuah rak di supermarket lalu dia campakkan ke dalam keranjang belanja yang ditenteng oleh Josua. Sementara Nayla memilah barang-barang di rak tersebut untuk dibeli, Josua mengomel karena sebentar lagi keranjang belanja tersebut akan penuh menimbun dan sepertinya akan jatuh.

"Kan aku udah bilang supaya pakai troli aja, bandel sih kamu!" Seru Nayla seusai omelan Josua.

"Kamu sih, kenapa belinya banyak banget? Aku juga gak lama di LA." Balas Josua.

"Hah? Gak lama? 2 bulan itu lama, Jo!" Seru Nayla. "Sangking lamanya, aku pasti bakalan kangen banget...." gerutu Nayla sambil mengerucutkan bibirnya.

Sikap Nayla itu lantas membuat Josua gemas pada wanitanya itu, ia tersenyum secara spontan lalu mencubit pipi Nayla dengan gemas. "Apa sih? Belum juga pergi, udah kangen duluan." Katanya.

"Aduh!" Pekik Nayla seraya memegangi pipi bekas cubitan Josua.

Hari ini mereka sedang berbelanja segala keperluan sehari-hari Josua untuk di LA nanti. Yap, Pria itu akan berangkat ke LA dan akan tinggal di sana selama 2 bulan kedepan untuk alasan pekerjaan, jadi lumayan banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk ke sana.

"Udah, jangan banyak-banyak, Sayang. Nanti gak muat di koper." Tukas Josua. "Sampo sama sabun ntar aku beli di sana aja,"

"Jangan!" Sergah Nayla saat melihat Josua hendak mengembalikan peralatan mandi ke raknya. "Daripada beli di sana, mending beli di sini aja. Harganya lebih terjangkau."

"Sama aja rasaku," sahut Josua.

"Beda, Jo!"

"Iya deh, aku ngalah. Terserah wanitaku aja." Kata Josua.

Kontan Nayla tersenyum senang saat mendengar kata "wanitaku" keluar dari mulut Josua. Entahlah, dia hanya suka mendengar kata itu dari Josua. Kata itu terdengar lebih elegan daripada kata "pacar" yang sering dipakai orang-orang.

"Ganti troli aja ya? Soalnya aku sekalian mau beli cemilan."

"Iya sayang, iya." Jawab Josua patuh, ia pergi ke sudut supermarket lalu mengambil troli dan memindahkan barang belanjaan yang tadi ada di keranjang.

"Jo!" Panggil Nayla seraya merangkul lengan Josua yang tengah mendorong troli belanjaan secara perlahan.

"Hm?" Jawab Josua.

"Di sana kan banyak cewek cantik, apalagi kalau Jojo silap-silap, ntar nemu cewek yang pakaiannya terbuka. Jojo jaga mata ya! Jaga perasaan juga! Ingat Anna di Indonesia nungguin Jojo loh. Mikirin dan kangenin Jojo tiap hari." Ungkap Nayla dengan menyebut dirinya dengan sebutan "Anna" yang diambil dari nama keduanya dan menyebut Josua dengan panggilan "Jojo".

Josua sangat gemas melihat tingkah Nayla yang posesif. Ia menderaikan tawa kecilnya seraya membalas, "Tenang, Na. Aku udah terlatih buat jaga perasaanku untuk kamu seorang sejak kuliah di sana. Ah, bahkan udah dari dulu ya..."

"Oh iya? Masa? Kalau jaga mata?" Tanya Nayla tak percaya.

"Tenang aja. Secantik apa pun perempuan di sana, kamu, wanitaku lebih menarik."

Perkataan Josua barusan sukses membuat Nayla mengukir sebuah senyuman manis di bibirnya. Gadis itu benar-benar tersipu malu sehingga sempat hanya diam dan tersenyum saja.

"Betul ya? Kalau aku dapatin kamu selingkuh gimana? Kuaduin ke Mama kamu ya?" Ancam Nayla.

"Jangan. Aduin ke Mama kamu aja," balas Josua.

"Kok ke Mamaku?" Tanya Nayla seraya menaikkan sebelah alisnya, bingung.

"Iya. Mama kamu kan kelak akan jadi Mamaku juga." Ujar Josua, gombal.

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang