Chapter 52 : Satu Hari

37 3 0
                                    

"Kamu dengar tadi dia bilang apa, Stef?!" Seru Felicia kepada Steffy saat ia dan sahabatnya sudah kembali berada di ruangan karyawan.

Steffy menggeleng. "Enggak. Ga dengar gue. Dia bilang apa emang?"

Lalu secara cepat dan ringkas, Felicia pun memberitahukan kepada Steffy tentang apa saja yang ia bicarakan dengan Zhavier tadi. Yang paling Felicia tekankan adalah bagian dimana Zhavier memberi tahu tentang perempuan yang bernama Clarissa tadi sambil memegang tangannya.

"Serius dia bilang gitu tiba-tiba?" Tanya Steffy.

Yang ditanya pun mengangguk pelan lalu menambahkan, "Iya, Stef. Padahal aku gak nanya, tapi dia kasih tahu soal perempuan tadi. Seolah-olah, dia gak mau aku salah paham... malah sambil pegang tanganku pula...."

"Ini sih udah jelas ya? Tadi dia bilang dia suka, terus sekarang dia membuat lo merasa spesial. Mungkin bentar lagi lo bakalan ditembak!" Tutur Steffy semangat.

Felicia menjeling ke arah Steffy, mendengar hal tersebut, perasaannya makin tak karuan. "Menurutmu dia bakalan nembak aku?" Tanyanya.

Steffy berdeham pelan seraya melipat kedua tangannya. "Kalau dia serius sama lo, harusnya sih iya."

Ah, iya. Felicia tak pernah memikirkan apakah Zhavier serius atau hanya main-main dengannya, yang ia tahu, situasi tadi itu benar-benar mendebarkan.

***

"Jelaskan!" Tuntut Steffy kepada Felicia saat ia baru saja kembali dari mencuci tangannya setelah menghabiskan makan siangnya di sebuah restoran ayam bersama Steffy.

Felicia tersentak pelan lalu menatap ponselnya yang sedang dipegang oleh Steffy. Tadi saat Felicia selesai dengan makannya lalu pergi mencuci tangan, ponsel Felicia bergetar pelan dan muncul notifikasi pop-up di layar ponsel tersebut Steffy, dengan didorong rasa penasaran, mengintip sedikit notifikasi yang muncul pada layar smartphone sahabatnya itu. Dan nama yang muncul pada notifikasi pop-up itu bukanlah Zhavier, Adrian, maupun teman Felicia yang lainnya, melainkan Nathan. Rasa penasaran Steffy semakin menjadi-jadi dan membentuk sebuah pertanyaan di kepalanya, sejak kapan Nathan dan Felicia saling berhubungan lagi?

Jadi sekarang, saat Felicia sudah kembali, Steffy segera menodongkan hp itu kepada sang pemiliknya untuk dimintai penjelasan lebih lanjut.

"Sejak kapan lo dekat sama Nathan lagi, Fel?" tanya Steffy.

"Emmm... aku ceritain ya..." kata Felicia. Ia pun kembali duduk di bangkunya, tepat di depan Steffy.

Sementara Felicia mengambil ancang-ancang untuk berbicara, Steffy hanya duduk diam, meletakkan hp Felicia ke atas meja sambil menunggu sahabatnya memulai cerita.

"Jadi kemarin pas reunian, Nathan ikut. Terus kami ngobrol-ngobrol kayak teman biasa. Selesai makan di restoran, kami karaokean. Nah, setelah karaokean dia datangin aku, terus dia minta maaf secara langsung ke aku..."

"Terus? Lo maafin?"

"Iya... aku maafin. Karena udah lewat juga kan, jadi aku merasa kalau itu bukan masalah. Habis itu, dia bilang mau berteman lagi sama aku. Ya udah, aku follback lah IG-nya. Terus minggu lalu, dia chat aku lewat WA. Katanya, dia dapat nomor WA aku dari Ryan." Ujar Felicia panjang lebar

"Ooh..." Steffy manggut-manggut. "Kok baru cerita sekarang sih, Fel?"

"Ya, habis kamu gak nanya." Jawab Felicia santai.

Steffy menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Jadi kalau gue gak tanya, lo gak bakalan kasih tahu?"

Felicia tersenyum tipis lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang