Chapter 40 : Lupa Untuk Sesaat

44 3 3
                                    

Felicia yang baru saja selesai mengoleskan lip-tint pada bibirnya, memandang dirinya pada pantulan cermin yang ada di hadapannya. Ia menghela napas pelan.

"Kenapa juga aku dandan ya?" Tanyanya pada diri sendiri. "Kan bukannya mau kencan." Setelah itu ia menggeleng-geleng pelan. "Aku dandan buat diri sendiri kok. Bukan buat siapa-siapa." Ujarnya lagi.

Beberapa saat kemudian, ponselnya bergetar pelan, tanda sebuah pesan masuk. Felicia menoleh ke ponselnya seraya tersenyum tipis.

Sudah mau jam enam, Mungkin itu Zhavier, pikirnya. Lalu ia memeriksa ponselnya. Tapi ternyata, bukan seperti yang ia harapkan.

Steffy : Fel, kayaknya gue tahu lo janjian sama siapa

Ternyata Steffy. Sahabatnya.

Felicia : Siapa?
Steffy  : Zhavier ya?

Felicia terperanjat. Kok Steffy bisa tahu?

Steffy  : Bener kan?

Felicia sebenarnya bingung harus menjawab apa. Entah kenapa ia enggan untuk mengakuinya, tapi juga tidak mau berbohong kepada sang sahabat.

Felicia : Haha, iya Stef. Jangan bilang siapa-siapa yaa

Steffy  : Wah gue bener ya, tapi knp lo ga mau cerita ke yang lain?

Felicia : Ntar salah paham. Aku sama dia kan bukannya kencan atau apa

Steffy  : Oh iya sih, nanti pasti banyak yang heboh karena kalian cuma makan berdua

Felicia : Iya betull

Steffy  : Yaudah deh, have fun ya sama Zhavier hihi

Felicia : Haha, okee. Kalian juga have fun ya di mall

Steffy  : Wkwk, oke, ini kami lagi cari tmpt makan

Lalu Felicia pun bersiap-siap. Ia mengambil tote bag-nya lalu memasukkan dompet dan barang-barang penting lainnya ke dalam tas tersebut. Ia pun duduk di kasurnya sambil menunggu kabar dari Zhavier. Sambil menunggu, ia hanya memainkan ponselnya saja, entah itu untuk membuka sosial media, ataupun untuk bermain game.

Lima menit, sepuluh menit, bahkan sampai tiga puluh menit, Zhavier belum berkabar juga. Akhirnya gadis itu pun memutuskan untuk mengirim sebuah pesan kepada Zhavier.

Felicia : Jadi?

Begitu pesannya. Sangat singkat bukan?

Felicia merebahkan badannya ke kasur lalu memandang ke arah langit-langit kamarnya. Ia jadi bertanya-tanya, Zhavier ini sedang sibuk sampai tidak bisa mengabari atau dia lupa?

Menit-menit berikutnya pun sama saja, sama sekali tidak ada kabar dari Zhavier. Felicia mulai gusar. Kok bisa seseorang membuat janji lalu melupakannya begitu saja?, pikirnya. Tadinya ia hendak menelepon Zhavier untuk menanyakan kejelasan soal makan malam itu, tapi kemudian dia mengurungkan niatnya. Ia hanya takut nanti Zhavier mengira bahwa ia terlalu menantikan soal ajakan makan malam itu.

Jadi setelah berulang kali merenungkannya, Felicia pun mengambil kesimpulan sendiri. Mungkin dia lagi sibuk dan gak bisa diganggu, yaudahlah, begitu pikirnya. Felicia pun melirik jam yang ada di smartphone nya. Tidak terasa, sudah sekitar satu jam lebih ia menunggu. Pantas saja perutnya sudah lapar. Felicia pun meletakkan ponselnya di atas meja lalu beranjak dari posisi tidurnya. Tadinya ia berencana keluar untuk membeli makanan, namun niatnya terhenti saat sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya.

Dengan cepat, ia menyambar ponsel yang tadinya ia letakkan di atas meja.

Steffy  : Lo gak jadi janjian sama Zhavier ya?

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang