Chapter 75 : Nama Pen

26 1 0
                                    

Usai mengurus dan mengirim segala berkas yang diperlukan untuk melamar pekerjaan, Felicia dan Steffy pergi ke bioskop sesuai dengan yang sudah mereka rencanakan sejak awal. Film yang mereka tonton kali ini adalah film dengan tema komedi romantis yang sedang populer beberapa minggu belakangan. Menurut Felicia sendiri, alur cerita dari film itu dikemas dengan matang, sampai ia sendiri pun, bersama penonton lain, ikut terhanyut dalam setiap adegan yang ditayangkan selama durasi film itu berlangsung.

"Film nya bagus banget, ya! Relevan banget sama realita sekarang." Komentar Steffy saat mereka berdua baru keluar dari ruangan teater. "Gue jadi mikir, kalo film itu aja bisa sebagus ini, gimana nantinya ya kalau novel lo dijadiin film?"

"Novel yang mana?"

"Yang romance, yang baru-baru ini lo rilis."

Felicia tersenyum tipis. "Kayaknya novelku itu belum cocok dijadiin film deh." Ujarnya merendahkan diri. "Kan masih banyak kekurangannya."

"Siapa bilang? Laku keras kok." Ujar Steffy.

"Iya, laku sih. Tapi menurutku, mereka beli novel romanceku itu cuma karena didorong rasa penasaran aja..."

Sebelah alis Steffy terangkat, tanda bingung. "Maksudnya?"

"Kan aku biasanya nulis novel misteri tuh... Nah, tiba-tiba aku rilis novel romance. Para pembaca pasti penasaran, makanya banyak yang beli." Tutur Felicia. "Bisa jadi mereka penasaran tentang bagaimana seorang penulis novel misteri, berganti genre ke romance."

Steffy tertawa samar. "Iya ya... tapi bisa jadi juga itu semua terjadi karena lo author favoritnya mereka." Tambahnya.

"Hahaha, semoga aja sih..."

Sambil berjalan dan berbincang ringan, pada akhirnya mereka pun sampai pada restoran yang ada di mall yang sama di mana bioskop tempat mereka menonton tadi berada. Setelah mengambil tempat untuk duduk, salah satu pelayan restoran di sana pun memberikan menu untuk mereka berdua.

"Pesan beef bulgogi dan lemon tea ya, Mbak." Ujar Felicia setelah menentukan pesanan yang diinginkannya dalam beberapa menit. "Kamu mau apa, Stef?"

"Gue beef ramen noodle soup aja. Minumannya disamain aja, Fel." Balas Steffy.

"Oke." Segera, Felicia pun menyampaikan pesanan tersebut kepada seorang pelayan yang menunggu mereka untuk menyebutkan pesanan masing-masing. Begitu dicatat, si pelayan mengulang kembali daftar pesanan mereka lalu pergi dan membawa kembali menu yang tadinya diberikan kepada Steffy dan Felicia.

Sambil menunggu pesanan datang, kedua orang tersebut pun membicarakan film yang mereka tonton di bioskop tadi. Keduanya masih begitu antusias membicarakannya dengan mengulang kembali beberapa adegan yang menjadi favorit mereka masing-masing. Mereka juga tak lupa untuk mencari tahu aktor pendatang baru yang bermain di film tersebut melalui media sosial instagram.

"Wah, ternyata udah ada gandengannya." Ujar Steffy saat ia baru saja melihat beberapa unggahan foto di instagram si aktor tersebut.

"Mana?" Felicia penasaran, ia pun mendekat dan mengintip sedikit layar ponsel sahabatnya.

"Ini." Steffy menyodorkan layar ponselnya ke arah Felicia.

"Pacarnya cantik ya..." Gumam Felicia. "Mereka cocok." Lanjutnya ringan.

"Mm-hm..." Steffy ikut mengangguk tanda setuju.

Lalu saat mereka sedang asyik memperhatikan berbagai postingan instagram si aktor itu, tiba-tiba saja seorang perempuan menghampiri mereka dengan suara yang dikenal oleh Felicia sendiri.

"Felicia?" Kata perempuan itu.

Felicia yang merasa dipanggil pun mendogak kaku lalu menatap gadis yang kini ada di hadapannya. "Angelica? Hai!" Balasnya dengan riang.

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang