Steffy duduk santai di tengah kasurnya saat ia melihat Felicia yang barus saja selesai mandi. "So...? How was your date?" Tanyanya antusias.
"Hah? Itu bukan kencan." Balas Felicia sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Steffy memutar pandangannya. "Whatever it's called," lalu ia tertawa kecil. "Jadi gimana tadi?"
"Hm... yah, lumayan. Ada artis juga yang datang." Jawab Felicia sambil mengangguk-angguk pelan, masih mengeringkan rambutnya.
"Ck!" Steffy berdecak pelan. "Maksud gue hubungan lo sama Zhavier. Gimana? Udah ditembak belum?"
"Oalah." Felicia tergelak. Ia berjalan mendekat lalu duduk di kasur Steffy sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Yah...." Steffy menghela napas kecewa. "Gue kira dia bakalan ambil momen ini buat nembak lo."
"Ya kali, Stef. Lagian apa sih yang membuatmu berpikir dia bakalan nembak aku?"
"Yah, gimana ya. Dari yang gue simpulin dari semua curhatan lo atas perlakuan dia, si Zhavier itu menunjukkan dengan jelas banget kalo dia suka sama lo. Jelas banget, tau gak?" Ujar Steffy dengan penekanan di akhir kalimat. "Makanya gue penasaran kok dia gak nembak-nembak."
Felicia berdeham pelan. "Menurutmu dia suka aku, Stef?" Tanyanya.
"Iya. Menurut gue, dia emang suka sama lo." Jawab Steffy dengan yakin, lantas Felicia pun tersenyum malu. "Eh, eh, terus.. dia gak ada komen apa-apa gitu soal penampilan lo?"
"Ada."
"Apa?"
"Dia bilang, aku cantik! Aku seneng banget, Stef. Berkat kamu ini mah!" Ujar Felicia antusias.
"Syukur deh, gue seneng kalo lo seneng, Fel."
"Oh iya!" Felicia tersentak. Hampir saja ia lupa mengajak sahabatnya untuk ikut double date.
"Kenapa?"
"Kamu tahu Hosea?"
"Hosea?" Steffy mengernyit pelan. Ia mulai mendekati Felicia yang duduk di pinggir kasur sambil berusaha mengingat-ingat nama itu. "Siapa tuh? Kayak pernah dengar."
"Temennya Zhavier. Ingat gak?"
"Hmm....." Steffy bergumam. "Oh! Yang temennya Vino juga ya?" Akhirnya ia ingat karena Hosea pernah mampir ke kafe Voila beberapa kali.
"Nah, iya benar!"
"Oke, kenapa dia?"
"Jadi gini, kamu bisa bantu aku gak?" Tiba-tiba Felicia memasang wajah memelas. "Ikut double date bareng aku, yuk?"
"Hah? Sama siapa?"
"Aku sama Zhavier, kamu sama Hosea. Mau?" Tanya Felicia penuh harap. Ia tidak bisa berbohong kalau ia sendiri juga menginginkan double date itu untuk terjadi.
Steffy menganga kecil. "Zhavier ngajakin lo nge-date?" Gadis itu malah salah fokus. Padahal tujuan utama Felicia adalah untuk mengenalkan Hosea kepada Steffy.
"Hmm... gak bisa dibilang diajak juga sih. Kan double date, kalau kamu ikut, ya jadi. Kalau enggak, ya gak jadi."
"Kenapa gue harus ikut?" Steffy tak paham.
"Temennya Zhavier, Hosea, mau kenalan sama kamu."
"Oh, jadi lo mau comblangin gue ke Hosea?" Tanya Steffy blak-blak-an.
"Hahaha, bukan." Sanggah Felicia. "Aku cuma bantu ngenalin doang. Kalau masalah suka atau gak-nya, itu terserah kamu, Stef."
"Well... bagi gue ini bakalan kayak blind date, dong?" Steffy memutar kembali masa dimana ia mengajak Felicia untuk ikut dalam sebuah kencan buta sewaktu ia dan Verrent masih dalam tahap pendekatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU
Romance[Sekuel SWEET PEA] Zhavier kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya di kota New York. Ia kembali dan mengambil alih perusahaan kakeknya lalu menjadi CEO muda di sana. Kini setelah perusahaan itu berada di tangannya, semuanya men...