Felicia menyapu pandangannya ke segala sudut restoran dimana ia dan teman SMA-nya berkumpul bersama dalam rangka reuni kecil-kecilan yang diadakan pada hari ini, hari Sabtu, tepat jam dua belas siang.
Saat berusaha mencari kumpulan temannya, Felicia mendengar namanya dipanggil, "Felicia!"
Kontan, gadis itu pun menoleh ke asal suara lalu menemukan Gloria yang tengah duduk di seberang sana bersama dengan beberapa teman yang lainnya.
"Hei!" Sapa Felicia saat ia menghampiri teman-temannya.
"Hai, Fel! Apa kabar?" Tanya Rina, salah satu temannya yang lain.
"Baik. Kamu?" Balas Felicia.
"Baik juga."
"Yang lain mana..?" Tanya Felicia karena masih Gloria, Rina, Bobby, dan Andy saja yang hadir.
"Biasalah, Fel. Ngaret." Kata Andy.
"Ohahaha..." Felicia tertawa kecil lalu duduk tepat di samping Gloria.
"Gimana skripsi lo?" Tanya Rina.
"Udah kelar. Tinggal nunggu wisuda." Jawab Felicia.
"Lah? Serius? Kok gak bilang-bilang?" Rina tercengang.
"Rencananya aku bilang kalau mau wisuda sih..." tutur Felicia.
"Kapan wisuda?" Tanya Andy.
"Bulan Juni ini." Jawab gadis itu.
"Wah, makan-makan dong kita?" Goda Gloria.
"Dorr!!" Seru Michael dan Ryan yang tiba-tiba datang ke meja mereka.
"Astaga. Santai aja dong datangnya." Kata Rina.
"Hehehe.. sorry telat, guys." Ujar Ryan.
"Eh, ada juara kelas nih. Segan lah." Gumam Michael kepada Felicia.
Felicia memang seorang siswi teladan di SMA dulu. Ia sangat rajin belajar hingga bisa mempertahankan peringkat satu berturut-turut sampai kelas 3 SMA. Berbeda dengan Michael yang awalnya merupakan murid biasa-biasa saja, tapi semenjak ia ditempatkan duduk di dekat Felicia, ia menjadi teman baik dengan Felicia, dan lama-kelamaan nilainya meningkat hingga bisa meraih peringkat sepuluh besar, dan bisa dibilang itu terjadi karena pengaruh baik dari Felicia.
Felicia tertawa kecil. "Hahaha, apaan sih, Mic?"
"Hahaha, apa kabar, Fel?" Tanya Michael seraya duduk di samping Andy dan Bobby.
"Baik...." jawab Felicia dengan ramah. "Kamu?"
"Baik juga."
"Eh, kalian tahu gak, Felicia mau wisuda bulan Juni." Kata Rina.
"Wah, Felicia gak diragukan lagi sih. Cepet banget kelarnya. Gue aja masih nyusun setengah." Gumam Ryan.
"Gue baru sempro." Timpal Bobby.
"Gue baru mulai...." Andy ikut berkomentar.
"Tenang, gaes. Semua punya waktunya masing-masing. Gausah buru-buru." Kata Michael. "Ya kan, Fel?"
"Hahah, iya bener." Sahut Felicia.
Tak butuh waktu yang lama, beberapa teman yang lain pun mulai berdatangan menghampiri mereka. Suasana di restoran yang tadinya sepi, kini menjadi ramai dan seru. Mereka asik membicarakan tentang masa lalu mereka sewaktu masih berada di bangku SMA. Seperti cerita tentang Bobby dan teman se-gank nya yang ketahuan menyontek sewaktu ujian matematika; cerita tentang serunya mereka saat mengikuti lomba antar kelas dalam rangka kemerdekaan Indonesia; atau bahkan cerita tentang anak laki-laki di kelas mereka yang harus terkena hukuman berupa pangkas rambut asal-asalan oleh guru BP karena diadakannya razia rambut waktu itu. Semua memori itu kembali mereka kenang dalam sebuah perbincangan sembari menunggu datangnya makanan yang telah mereka pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU
Romance[Sekuel SWEET PEA] Zhavier kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya di kota New York. Ia kembali dan mengambil alih perusahaan kakeknya lalu menjadi CEO muda di sana. Kini setelah perusahaan itu berada di tangannya, semuanya men...