Seusai makan di restoran, Zhavier dan Felicia pun beranjak dari sana bersama-sama. Melewati berbagai tempat makan dan toko-toko lainnya yang ada di mall tersebut.
"Besok, kamu kuliah, Fel?" Tanya Zhavier saat mereka berjalan bersama hendak menuju ke luar mall.
"Enggak. Kan saya tinggal nunggu wisuda." Felicia mengingatkan.
"Oh iya. Maksud saya, besok kamu kerja part-time lagi di Voila?" Zhavier meralat pertanyaannya.
Felicia mengangguk kecil.
"Oh.... mau sampai kapan kerja di situ?" Tanya Zhavier lagi.
Felicia berdeham, "Hm.... mungkin sampai saya wisuda aja."
"Kalau saya sih, waktu nunggu wisuda dulu, cuma tiduran aja di asrama, kadang jalan-jalan." Tukas Zhavier.
"Kenapa gak coba part-time?"
"Pernah sih diajak teman saya. Tapi saya mageran."
Felicia tertawa kecil, "Kenapa jujur banget, sih?"
"Habis kalau bohong kan gak baik." Jawab Zhavier.
"Iya sih." Kata Felicia seraya mengangguk setuju.
"Eh, saya mau berbagi kebahagiaan boleh?"
"Hm? Apa?"
"Saya lagi senang. Soalnya dua hari yang lalu, saya habis menangin tender. Dan beberapa hari ke-depan saya harus siapin presentasi sebaik mungkin biar kliennya makin yakin sama saya."
Felicia tersenyum tipis. "Selamat ya." Ucapnya.
"Doain saya ya, Fel. Soalnya ini tender besar. Dan ini pertama kali buat saya." Kata Zhavier.
Felicia tidak yakin mengapa Zhavier memintanya untuk mendoakan hal tersebut, tapi tidak apalah. Toh mereka bukan dua orang asing lagi. Mereka sudah berteman, bukan?
"Oke." Jawab Felicia singkat.
"Oh iya, kamu mau langsung pulang nih?"
Lalu Felicia terhenti dari jalannya. "Saya masih harus ke toko buku." Katanya.
Zhavier yang ikut berhenti itu pun menanggapi, "Oke. Ayo." Ajaknya seraya berjalan balik arah menuju toko buku yang ada di mall tersebut.
"Eh, kamu gak harus nemenin. Saya bisa sendiri." Kata Felicia seraya menyusul Zhavier.
"Fel, saya bukan mau nemenin kamu. Saya juga mau ke toko buku."
"Oh ya?"
"Iya."
"Emangnya kamu mau beli apa ke sana?" Tanya gadis itu.
Lalu dengan kecepatan kilat, Zhavier berpikir dan asal menjawab yang terlintas di pikirannya. "Novel horror atau misteri."
Mendengar jawaban itu, Felicia merasa antusias. "Mau saya rekomendasiin novel bagus?" Tawarnya.
Zhavier memandang Felicia. "Boleh." Jawabnya.
Felicia tersenyum lebar. Ia memegang erat naskah novel yang ada di mapnya. Tentu saja ia akan merekomendasikan novel buatannya, tapi ia tak akan bilang bahwa penulis novel yang ia rekomendasikan itu adalah dia.
Sesampainya di toko buku, mereka berpisah. Felicia mencari lalu mengambil beberapa novel yang akan ia jadikan sebagai referensi untuk karya-karya selanjutnya serta buku-buku bacaan yang membantu kehidupan, seperti buku yang bertema self improvement. Sementara Zhavier, ia berkutat pada rak buku ber-genre horror dan misteri. Bingung apa yang akan dia pilih, karena tadi sebenarnya Zhavier hanya mencari-cari alasan saja untuk bisa ikut menemani Felicia ke toko buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU
Romance[Sekuel SWEET PEA] Zhavier kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya di kota New York. Ia kembali dan mengambil alih perusahaan kakeknya lalu menjadi CEO muda di sana. Kini setelah perusahaan itu berada di tangannya, semuanya men...