Siang ini, Felicia dirudung oleh rasa gelisah akibat keberaniannya dalam memeriksa akun sosial media milik Zhavier. Foto profil instagram pria itu dilingkari garis warna-warni, tanda bahwa si pemilik akun punya cerita yang diunggah disana. Dan tentu saja hal tersebut berhasil membuat Felicia penasaran setengah mati. Ia ingin membuka isi story tersebut, tapi lagi-lagi, ia berkelahi dengan batinnya.
Pada satu sisi; ia ingin segera move on, jadi harusnya ia mengabaikan segala hal yang menyangkut tentang Zhavier. Tapi pada sisi lainnya; ia ingin tahu kabar tentang pria itu. Sudah empat hari berlalu tanpa adanya kontak diantara mereka berdua, jadi wajar saja kalau Felicia kecarian, kan?
Ini hari Kamis 'kan ya? Harusnya hari ini Zhavier udah gak bareng-bareng teman kuliahnya lagi..., batin Felicia. Ia ingat bahwa jadwal liburan Zhavier hanyalah sampai pada hari Rabu kemarin, jadi tentu isi story hari ini tidak akan menyakitinya kan?
Setelah memantapkan hati, akhirnya Felicia pun memutuskan untuk membuka isi story milik Zhavier, dengan harapan dapat mengetahui kabar baru tentang pria itu. Tapi, sesudah ia melihat insta-story milik Zhavier, menyesallah ia.
Felicia menarik dirinya perlahan, mematikan ponsel, lalu berdiam diri di sudut kamar sambil merenungkan perbuatan nekatnya barusan.
Bodohnya aku, rutuknya dalam hati.
Sementara Felicia sibuk mengumpat didalam hati, Steffy yang baru saja selesai membasuh diri, kini mendapati sahabatnya yang sedang berdiam diri di sudut kamar, kemudian bertanya. "Lo kenapa?"
Felicia mendongak pelan dengan raut wajah muramnya. "Aku nyesel ngecek story Zhavier." Katanya.
"Emang kenapa?"
"Isinya foto repost-an dari story-nya Clarissa. Foto mereka berdua."
Steffy tertegun lalu menyimpulkan. "Terus, lo cemburu?"
Felicia mengangguk berat. "Gak lagi deh ngecek-ngecek story-nya sampai aku beneran move on." Ucapnya jera.
Mendengar Felicia yang tampak begitu menyesal, Steffy pun tertawa kecil. "Hahahah, makanya jangan dibuka dulu dong, baru juga beberapa hari gak kontakan."
"Iya, aku nyesel. Aku harusnya bisa lebih nahan diri." Sahut Felicia seraya mengerucutkan bibir.
"Eh tapi, Zhavier emang gak ada nge-chat lagi ya?" Tanya Steffy sembari menyisir rambutnya.
Felicia menggeleng pelan. "Gak ada." Katanya singkat.
"Wah..." Steffy menggumam. "Udah, Fel. Gak usah dipikirin lagi, ntar malah makin galau." Lanjutnya sambil mengoleskan liptint berwarna pink pada bibirnya.
"Yah, kamu benar." Felicia pun beranjak dari sudut kamar lalu meraih tas selempangnya yang berwarna hitam untuk diisi dompet, hp, serta powerbank. "Yuk, pergi. Ntar antri bioskopnya rame." Katanya sambil menyandang tas tersebut dan beranjak pergi dari kamar.
"Bentar." Setelah Steffy selesai memoleskan liptint pada bibirnya, ia pun segera mengambil tasnya lalu menyusul Felicia.
Hari ini mereka memang berencana pergi ke mall untuk sekadar menonton film dan makan bersama. "Emang film-nya jam berapa, sih?" Tanya Steffy.
"Lihat ntar aja." Sahut Felicia.
***
Steffy beranjak dari tempat duduknya begitu namanya dipanggil oleh seorang pekerja kafe yang sudah menyediakan minuman mereka. Sementara Felicia, ia sibuk memandang ke luar jendela sambil menunggu Steffy yang sedang mengambil pesanan mereka. Gadis itu hampir melamun kalau saja suara seseorang tidak menyadarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU
Romance[Sekuel SWEET PEA] Zhavier kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya di kota New York. Ia kembali dan mengambil alih perusahaan kakeknya lalu menjadi CEO muda di sana. Kini setelah perusahaan itu berada di tangannya, semuanya men...