Chapter 71 : Attention

23 2 1
                                    

"Jadi gimana?" Baru saja Felicia masuk ke dalam rumahnya, Steffy sudah mencecar sahabatnya itu saking penasarannya. Sedari-tadi ia memang tak sabar menunggu kedatangan Felicia, sampai-sampai harus mengintip lewat jendela depan rumah sahabatnya sesekali untuk menunggu gadis itu. Jadi setelah ia mendapati bahwa sang sahabat telah pulang diantarkan oleh Zhavier, ia pun menahan diri dengan sabar sampai Felicia masuk ke dalam rumah.

"Oh, astaga!" Felicia menepuk jidatnya. "Maaf, Stef. Aku lupa minuman minuman pesananmu!" Katanya.

Steffy berdecak pelan lalu melipat kedua tangannya. Bukan itu yang ingin ia persoalkan. "Lupakan soal itu. Gimana lo sama Zhavier tadi?" Tanyanya seolah tak sabar menunggu jawaban dari Felicia.

"Well, yah...." Baru saja Felicia hendak menjawab secara spontan, tiba-tiba ia terhenti sejenak. Kemudian ia mendongak menatap Steffy. "Wait... kamu tahu darimana kalau ada Zhavier tadi?"

"Tadi itu Zhavier ke sini loh, dia nyariin lo." Kata Steffy.

"Serius?" Tanya Felicia tak percaya. Jadi sebelum Zhavier menemuinya di kafe tadi, pria itu sudah sempat datang ke rumahnya terlebih dahulu? "Ke rumah ini?"

"Iya serius. Terus gue samperin dia, terus dia nanyain Felicia-nya mana, ya udah gue kasih tahu aja kalau lo malmingan sama Nathan." Tukas Steffy lebih lanjut.

"Pantas aja Zhavier tahu aku ada di mana. Ternyata kamu yang bilang, toh." Celetuk Felicia. "Terus-terus, dia bilang apa pas tahu aku jalan bareng Nathan?"

"Awalnya dia tenang gitu, terus entah ada angin apa, tiba-tiba dia langsung nanyain lo pergi ke mana." Ujar Steffy. "Lo ingat gak pas kita teleponan terus gue nanya lo lagi di mana?"

"Iya, ingat."

"Itu dia yang suruh gue nanya. Terus setelah dia tahu kalau lo lagi di Starbucks bareng Nathan, dia langsung pergi nyusul lo. Dan, dia kayak buru-buru gitu lo, seolah takut lo kenapa-kenapa atau.... seolah dia gak suka kalau lo jalan sama Nathan."

"Kamu yakin, Stef?"

"Iya. Gue yakin tadi dia itu pasti lagi cemburu deh. Makanya ngebet pengen tahu lo di mana dan langsung nyusulin lo!" Seru Steffy dengan yakin.

Kemudian Felicia menghela napas perlahan. "Masa iya sih? Cemburu karena apa?" Tanyanya ragu.

"Pasti karena dia suka sama lo, Fel. Apalagi coba? Gak mungkin kan dia cemburu kalo dia gak suka sama lo. Bahkan sampe nyusulin lo dan nganterin pulang lagi."

"Hhhh.... aku gak tahu deh, Stef." Kata Felicia lesu, lalu ia beranjak dari tempatnya untuk duduk di sofa ruang TV.

"Kenapa emang?" Tanya Steffy sambil ikut duduk di samping sahabatnya.

"Aku gak ngerti sama tingkahnya, Stef. Nih, ya...  Tadi dia bilang kalau dia gak suka lihat aku jalan bareng Nathan, terus dia juga ngelarang aku buat balikan sama Nathan. Aneh kan? Dia siapa coba? Kenapa dia bertingkah seolah aku ini miliknya. Terus tadi dia juga larang aku buat hubungin Nathan lagi." Ringkas Felicia.

"Hah?" Steffy melongo. "Serius? Itu gimana ceritanya? Kok dia tiba-tiba ngelarang-larang lo gitu sih?" Tanyanya lebih lanjut.

"Jadi tadi, pas aku masih asik ngobrol sama Nathan, tiba-tiba dia datang dengan sinis sambil bilang : udah kan makan malamnya?, setelah itu dia narik tangan aku dan bilang, kita pulang. Gitu katanya!" Felicia mulai bercerita. 

"Terus, terus?"

"Terus pas Zhavier narik aku, Nathan nahan tanganku yang satu lagi, Stef. Kami bertiga langsung jadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana, tahu ga!"

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang