Chapter 72 : Hari dimana Aku Menjadi Milikmu

26 2 2
                                    

[6 Tahun yang lalu]

Setelah Zhavier mengantarkan Nayla ke rumahnya dengan selamat, Zhavier pun memacu laju motornya untuk kembali ke sekolah sesuai dengan yang diperintahkan oleh Nayla, gadis yang paling ia sukai itu. Tapi saat setengah perjalanan sudah berlalu, rasa ingin bolosnya langsung muncul begitu saja, dan dengan mudahnya, ia pun memutar arah jalannya menuju ke rumahnya sendiri. Mumpung belum sampai ke sekolah, bolos ajalah. Kapan lagi bisa bolos begini?, batinnya.

Sesampainya di rumah, seperti biasa, ia mendapati keadaan rumah yang sepi. Ia yakin kedua orang tuanya sedang sibuk bekerja, dan hanya ada beberapa ART di rumahnya itu. Zhavier pun masuk ke dalam kamar, lalu mengeluarkan ponsel dari saku celana abu-abunya.

Zhavier : Tolong bawain tas gue dong. Gue udah di rumah ini.

Begitulah isi pesan yang dikirimkannya kepada kedua temannya, Vino dan Hosea, melalui group chat pada aplikasi LINE. Tadi, saat menemani Nayla dan mengantarkannya pulang, ia memang tidak berpikir untuk membolos, makanya ia tak membawa tas. Tapi karena sekarang ia sudah berubah pikiran, ia pun memutuskan untuk meminta tolong kepada dua sobatnya perihal tas tersebut. Dan saat ini, Zhavier yakin bahwa Hosea dan Vino pasti sedang kebingungan karena tidak adanya dia di bangkunya.

Untuk mendapatkan balasan chat dari Vino atau Hosea, Zhavier harus menunggu waktu sampai jam istirahat kedua. Sebab di sekolah, murid-murid SMA dilarang keras menggunakan ponsel saat jam pelajaran sedang berlangsung.

Hosea : Bolos lo?
Zhavier : Yoi
Hosea : Knp tbtb bolos dah?

Zhavier pun memutar otaknya.

Zhavier : Males, tadi gak ada buku matematika buat dipinjami
Hosea : Parah, main tunggal
Zhavier : wkwkw, ntar kalo plg, jgn lupa tas gue
Hosea : Gue bawa pulang gitu?
Zhavier : Iya, besok gue jemput dari rumah lo
Hosea : Jadi lo besok pake tas apa ke sekolah?
Zhavier : Gue pake tas cadangan. Oya, tapi buku biologi gue yang ada di tas bawain besok ya.

Zhavier ingat bahwa ada mata pelajaran Biologi dalam jadwal sekolahnya besok.

Hosea : Ribet ya lu
Zhavier : lol, makasih ye

Usai berkompromi dengan Hosea melalui chat, Zhavier pun menjauhkan ponselnya dan segera pergi tidur siang seolah tanpa rasa bersalah karena sudah bolos pelajaran sekolah. Adapun ia tidur, tidurnya nyenyak tanpa ada gangguan. Zhavier tidur sampai sore menyapa, begitulah ia kalau sudah mengambil jam tidur siang dalam kesehariannya.

Sore berlalu dan malam pun tiba. Setelah Zhavier selesai mengerjakan segala tugas sekolahnya, ia pun bersiap untuk tidur itu. Dia menarik selimut dan segera menjatuhkan badannya dengan perlahan ke atas kasur. Malam itu, Zhavier tidak bisa tidur sama sekali. Pikirannya sibuk mengenang kejadian tadi siang, tentang bagaimana Nayla akhirnya mengakui perasaannya yang telah tersembunyi setelah sekian lama.

"Ha....." Zhavier menghela napas pelan sambil memandang langit-langit kamar yang gelap. "Nayla Adrianna...." Sebutnya seraya tersenyum. Tanpa pikir panjang, Zhavier segera mengambil ponselnya untuk menghubungi gadis itu. Rindu rasanya.

"Halo, Na." Sapa Zhavier tepat saat Nayla menjawab panggilan telepon darinya.

"Halo..." Balas Nayla pelan.

"Na..."

"Iya?"

Ah, suara ini, mengisi hati Zhavier yang saat ini sedang berbunga-bunga karena Nayla. "Tadi aku gak jadi balik ke sekolah."

"Loh, kenapa?"

"Aku bolos."

"Kenapa bolos?"

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang