Chapter 18 : Akhir dari Pertunangan

45 3 0
                                    

"Siapa?" Tanya Nabila dari dalam tepat setelah Zhavier mengetuk pintu kamarnya untuk kesekian kali.

"Zhavier." Balas pria itu menyebutkan namanya.

Nabila pun segera membuka pintu kamarnya setengah lalu menyapa Zhavier dari balik pintu, "Hai..."

"Hai!" Balas Zhavier seraya membuka pintu itu lebih lebar lagi. "Kamu benar-benar berantakan," lanjutnya saat melihat mata Nabila yang sembab.

"Apa kata Papaku waktu kamu masuk?" Tanya Nabila.

"Dia suruh aku bujuk kamu supaya ngomong baik-baik dengannya." Ujar Zhavier lalu menunjukkan martabak pesanan Nabila. "Nih,"

Nabila mengambil kantung plastik berisi martabak itu lalu segera masuk ke dalam kamarnya, sekaligus mempersilakan Zhavier masuk. "Aku lagi vidcall sama Mama," tukas Nabila seraya mengambil ponselnya yang ia letakkan di kasur tadi karena harus membukakan pintu untuk Zhavier.

"Mom, Zhavier datang." Kata Nabila sambil duduk di kasur dan menegakkan ponselnya agar ia dan Zhavier tampak oleh Ibunya.

"Halo Tante." Sapa Zhavier melalui video call itu dengan ramah seraya duduk di sebuah kursi yang ada di dekat kasur.

"Halo Zhavier." Balas Ibu Nabila dengan ramah. "Gimana kabar kamu?"

"Baik, Tante. Tante gimana? Sehat-sehat aja di Singapura?"

Ibu Nabila tersenyum samar. "Baik-baik aja kok." Katanya. "Oh iya, Tante minta maaf ya karena Nabila udah selingkuh sama yang lain... Putri Tante yang satu itu memang bandel."

"Mom..." gumam Nabila seraya cemberut. "Jangan marahin Nabila lagi, tadi udah dimarahin sama Dad."

Zhavier menderaikan tawa kecilnya seraya menyahut, "Gapapa, Tante. Saya yang minta maaf karena gak bisa mencintai Nabila sebagai tunangan saya sejak dulu. Dan sekarang, Nabila sudah mendapatkan seseorang yang mencintai dia. Nabila berhak bahagia juga, Tan."

Mendengar hal itu Nabila terdiam lalu terharu setelah menyadari bahwa Zhavier masih mempedulikannya, sebagai sahabat sejak kecil.

"Owh, That's so sweet." Ujar Ibu Nabila. "Tante juga minta maaf karena menutup mata soal pertunangan kalian ini ya... Sebenarnya Tante tahu kalau kamu gak mencintai Nabila, tapi mau bagaimana lagi, Nabila dulu sangat mencintaimu, jadi Tante pikir jika pertunangan ini berlangsung, Nabila punya kesempatan. Tapi ternyata tidak ya,"

"Zhavier belum move on dari mantannya, Mom." Bisik Nabila namun dapat terdengar jelas oleh Zhavier.

"Heh!" Pekik Zhavier kepada Nabila. "Jangan dengerin Nabila, Tante. Saya udah move on kok." Lanjutnya berbicara kepada Ibu Nabila.

"Oh iya? Kamu udah move on dari Nayla? Kalau gitu kenapa kamu belum hapus foto kalian berdua dari ig mu?" Tanya Nabila.

"Memangnya kalau move on itu harus hapus foto dari ig ya? Kan aku udah dewasa, gak perlu hapus-hapus foto hanya karena udah putus." Sahut Zhavier.

"Hahahaha," Nabila tertawa kecil mendengar tanggapan Zhavier lalu membalas, "Iya deh..."

Zhavier ikut menderaikan tawanya. Syukurlah, tampaknya mood Nabila lebih membaik sekarang.

"Hahahah, kalau gitu, Tante pamit dulu ya. Nabila, jangan lupa bicara baik-baik dengan Daddy. Dia pasti mau dengerin kamu, soalnya kamu putri kesayangannya. Cobalah buat dia mengerti. Oke?"

"Tapi, Mom. Kalau Dad tetap kekeuh sama pendiriannya gimana?"

"Sekarang Mom tanya sama kamu. Apa kamu benar-benar yakin sama Aditya? Kamu yakin dia akan membuatmu bahagia? Kamu yakin kamu akan benar-benar bahagia bersamanya?"

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang