Waktu berlalu bagai angin. Hampir dua jam melayang pergi hanya untuk mendengarkan lagu-lagu yang disajikan pada konser tersebut. Ya, mereka hampir sampai ke penghujung acara. Setelah jeda selama beberapa menit, naiklah seorang penyanyi lainnya ke atas panggung. Tulus, ia lah penyanyi itu. Begitu ia memegang mic yang ada di atas panggung, para penonton pun mulai bersorak girang. Musik mulai mengalun, dan ia segera menyanyikan lagu yang berjudul Adu Rayu, lagu yang memang ia bawakan pada malam konser tersebut.
🎵
Maukah lagi kau mengulang ragu,
dan sendu yang lama.
Dia yang dulu pernah bersamamu,
memahat kecewa.
Atau kau inginkan yang baru,
sungguh menyayangimu.
Aku ingin dirimu,
yang menjadi milikku.
Bersamaku mulai hari ini,
Hilang ruang untuk cinta yang lain...🎵🎵🎵
Oh, aku tahu lagu ini, batin Zhavier. Ia pun ikut bernyanyi, bersama-sama dengan Tulus dan penonton yang ada di sana.
🎵
Separuh jalan pernah dilewati,
meski ada kecewa.
Aku yang dulu tak begitu lagi,
takkan ku ulangi.
Jangan dulu engkau berpaling,
beri ku kesempatan.
Oohh....
Aku ingin dirimu,
tetap jadi milikku.
Bersama ku mulai hari baru,
hilang ruang untuk cinta yang lain.Lupakan dia, pergi denganku.....
Lupakanlah ragu denganku.....Ooooo... Aku....
🎵🎵🎵
Ditengah-tengah musik yang mengalun bebas, tiba-tiba muncul sebuah ide dibenak Zhavier. Ia pun mengalihkan pandangannya kepada gadis yang ada disampingnya. "Cia...." Kata Zhavier lirih. Meski lirih, Felicia merasakan seseorang memanggilnya, jadi ia menoleh kepada Zhavier.
"Ya?" Sahutnya.
"Aku mau nyanyi buat kamu". Lanjut Zhavier pelan, tak terdengar oleh Felicia.
"Hm?"
Saat Felicia masih tertegun, Zhavier langsung meraih dan menggenggam kedua tangan Felicia sambil menatapnya.
🎵 Akuu.... 🎵
Kaget karena tiba-tiba digenggam, Felicia pun menegur, "Zhavier?" sambil bertanya-tanya dalam hati tentang apa yang ingin dilakukan pria itu.
Zhavier tersenyum, seolah berkata, Tunggu-aja...
Lagi-lagi pria itu sukses membuat Felicia gugup. Dan begitu suara Tulus kembali bernyanyi, Zhavier semakin menggenggam erat kedua tangan Felicia itu ke dekat dadanya lalu membuka mulut.
"Aku ingin dirimu (Aku ingin dirimu)....." Zhavier ikut bernyanyi, ditemani oleh nada musik yang mengalun lembut dan suara merdu milik Tulus, bak orang yang sedang fokus bernyanyi dengan romantis untuk kekasihnya.
Dengan spontan, Felicia mengukir sebuah senyuman di bibirnya, kemudian ia tertawa kecil. Dia mau ikut nyanyi, toh!, batin Felicia gemas. Ia memandang Zhavier dengan mata yang berbinar saat mereka saling bertatap-tatapan. Zhavier itu lucu sekali. Tindakannya yang tak terduga dapat membuat Felicia luluh dalam sekejap. Dan, siapa peduli jika sekarang ini Zhavier sedang mempermainkannya? Ia hanya akan menikmati momen ini tanpa berprasangka lain.
"Tetap jadi milikku (Jangan ulangi ragu).... Bersamaku mulai hari baru... Hilang ruang untuk cinta yang lain." Zhavier terus bernyanyi, untuk Felicia, di depannya, dengan tatapan serius yang lekat di matanya. Setelah itu, mereka berdua saling tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU
Romance[Sekuel SWEET PEA] Zhavier kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya di kota New York. Ia kembali dan mengambil alih perusahaan kakeknya lalu menjadi CEO muda di sana. Kini setelah perusahaan itu berada di tangannya, semuanya men...