Chapter 16 : Bukan Aku

38 4 0
                                    

Sedari-tadi Zhavier yang memiliki banyak tugas itu tidak dapat fokus pada pekerjaannya, ia sibuk memikirkan tentang bagaimana media bisa tahu lalu membongkar hubungan antara Nabila dan Aditya. Pria itu sudah berusaha untuk berpikir lurus dan fokus pada pekerjaannya saja, tapi tidak bisa, ujung-ujungnya nama Felicia mampir ke pikirannya.

Kan Felicia tahu? Apa dia yang nyebarin?, batin Zhavier. Kenyataan, yang ia ketahui, tentang Felicia bekerja di tempat media percetakan --- yang sama dengan media yang menyebarkan rumor itu --- membuat Zhavier, secara mau tidak mau, menjadi curiga.

Di sisi yang satu, perasaannya mengatakan bahwa ia tidak percaya jika Felicia yang telah menyebarkannya, apalagi kemarin Felicia sudah berjanji untuk tidak melakukan itu. Tapi di sisi lain, mengenal Felicia dalam waktu singkat tidak bisa menjamin pengenalan menyeluruh yang baik terhadap perempuan itu. Dan kalau benar bahwa Felicia lah pelakunya, Zhavier mungkin akan benar-benar kecewa.

Dilema. Zhavier bingung harus melakukan apa yang terbaik untuk dia dan Nabila, tapi ia juga tak bisa menelantarkan pekerjaan-pekerjaannya hari ini hanya karena masalah rumor itu. Jadi sebisa mungkin ia berusaha untuk sedikit mengabaikan masalah tersebut untuk bisa fokus menyelesaikan pekerjaannya sebagai bos.

Sementara itu, tepat pada pukul 17.53 WIB, Zhavier kedatangan seorang tamu yaitu Hosea, sobat karibnya sejak SMA. Begitu pria tersebut masuk ke ruangan Zhavier, ia menyapa dengan ceria dan penuh semangat.

"Hey! Rajin banget deh lo, bro!" Kata Hosea saat menghampiri Zhavier yang tengah menekuni laptopnya.

"Iya, gila banget hari ini. Udah gue telat bangun, kerjaan banyak yang perlu diperiksa, terus ketimpa masalah. Apes banget dah hari ini." Gumam Zhavier, masih fokus pada layar laptopnya.

"Masalah apa sih?" Tanya Hosea penasaran lalu duduk tepat berhadapan dengan Zhavier, hanya meja lah yang membatasi mereka secara langsung.

"Masalah Nabila. Media nyebarin rumor Nabila selingkuh."

"Apa?!" Hosea terbelalak. "Yang bener lo?"

"Iya makanya gue pusing,"

"Tuntutlah medianya karena udah nyebarin hoax," tukas Hosea gampang.

"Masalahnya...." Zhavier mengecilkan volume suaranya. "Itu bukan hoax."

"APA?!" Hosea terbelalak, dua kali. "Eh sorry, gue kaget banget." Lanjutnya sambil memelankan suara.

Zhavier hanya berdecak sebal karena reaksi Hosea yang dianggap berlebihan olehnya.

"Tapi serius deh, Nabila beneran selingkuh nih ceritanya?"

Zhavier mengangguk beberapa kali sambil beralih dari layar laptopnya. "Makanya bentar lagi, gue sama dia bakalan batalin pertunangan kami."

Hosea menepuk tangannya sekali. "Akhirnya!" Ujarnya lega.

"Kok lo senang sih?" Protes Zhavier seraya menutup laptopnya.

"Senanglah, akhirnya lo bisa lepas dari pertunangan itu. Dan akhirnya lo bisa bahagia, iya kan?"

"Iya sih... tapi gue kasihan sama Nabila.."

"Lah, kenapa?"

"Tadi gue cek instagram dia, dan isi komennya itu tentang hujatan semua karena dia selingkuh dari gue."

"Lah, masa?" Hosea segera mengambil ponselnya untuk membuka instagram, namun ia sama sekali tidak menemukan komentar apa pun di setiap postingan Nabila.

"Sekarang kolom komentarnya udah di non-aktifkan." Jelas Zhavier.

"Oh," Hosea berdeham pelan. "Yah, gitulah resiko jadi selebgram. Salah dikit dihujat, netizen kayak udah sempurna aja hidupnya sampai bisa ngetik hujatan tanpa perasaan bersalah."

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang