Para aktivis adalah budak bersama. Itulah yang aku pikirkan saat aku bangun dari tidur siangku kali ini. Beberapa waktu yang lalu, saat para mahasiswa tengah berdemonstrasi besar yang tak jauh dari kamarku ini. Aku sedang menikmati tidur dengan damai dan nyaman. Saat banyak aktivis berpeluh di jalan dan merelakan diri untuk kesakitan dihajar polisi. Aku menikmati tidurku tanpa merasa peduli sama sekali.
Sejak aku meninggalkan Greenpeace pada waktu itu. Aku sadar, bahwa banyak orang sebenarnya tak peduli dan hanya hidup untuk dirinya sendiri.
Aku masih ingat saat menjadi aktivis mahasiswa dan berpeluh di jalanan tanpa seorang pun yang menggubris dan malah sering dipandang sinis oleh banyak orang. Semakin dewasa, aku akhirnya sadar bahwa aktivis adalah budak bersama bagi masyarakat parasit.
Dan kini aku menikmati memperbudak para aktivis dengan kesadaran tinggi. Biarkan mereka yang kesakitan. Aku tinggal menikmati hasil peluh mereka tanpa harus sibuk memikirkan politik, keadilan, dan banyak nilai lainnya. Tanpa harus turun ke jalan. Tanpa harus bermaksud untuk ikut membantu.
Ada ratusan juta orang semacam diriku, yang menikmati hari-harinya tanpa merasa terganggu dengan demonstrasi, tak peduli dengan krisis politik, tak peduli dengan pemerintah yang buruk, tak peduli mengenai korupsi yang menjamur, bahkan mungkin juga tak peduli jika negara ini berubah menjadi negara militer atau pemerintahan diktator. Asal hidup masih nyaman dan ekonomi mengalir lancar, ratusan juta orang negara ini tak peduli segala hal yang terjadi kecuali sebagiannya sekedar membicarakannya saja.
Saat para aktivis meresa menyelamatkan negara, sejujurnya, mereka menyelamatkan dan membuat nyaman hidup orang-orang yang sebenarnya tak peduli dengan kemanusiaan, keadilan, dan hal-hal semacam itu.
Salah satunya adalah diriku. Yang lebih sering tidur dan menikmati dunia kesenian ini, telah disubsidi oleh sekian banyak aktivis di negara ini. Mereka yang bekerja keras. Aku tinggal menikmati hasilnya. Perbudakan semacam ini sungguh menyenangkan. Dari mulai artis ibu kota, pejabat negara, anak-anak orang kaya, sampai orang-orang desa yang lebih mementingkan diri mencari uang, selama ini disubsidi oleh para aktivis yang merasa telah membela rakyat. Hanya saja, kesalahan para aktivis naif itu adalah ketidaksadaran mereka bahwa sebagian besar masyarakat negara ini adalah parasit.
Dan para aktivis naif telah mempermudah hidup masyarakat semacam itu berkali-kali. Atas nama rakyat dan membela orang banyak. Aku tinggal menerima hasilnya dan bersenang-senang.
Mereka juga sebenarnya telah mensubsidi kehidupan orang-orang yang seolah membela kemanusiaan dan mendukung mereka tapi kenyataannya tak pernah turun ke jalan sama sekali. Tak pernah melakukan hal nyata untuk mewujudkan ideal dunia yang baik itu. Dengan bermodalkan media sosial yang seolah mendukung para aktivis dan gerakan sosial. Para parasit jenis ini bisa menikmati hidup enak tanpa turun ke jalan dan berpeluh hebat. Tapi karena begitu aktifnya menyuarakan keadilan dan sebagainya di media sosialnya. Dia dianggap orang yang menyuarakan hal yang sama dengan para aktivis yang turun di jalanan. Padahal, jika disuruh untuk melakukan gerakan di dunia nyata, jelas orang semacam itu tak pernah mau. Menutupi diri seolah sebagai pendukung kebenaran dan kemanusiaan adalah kamuflase terbaik untuk menikmati semua hasil yang dikerjakan oleh para aktivis dari segala lini.
Dengan pikiran naifnya, para aktivis telah dimanfaatkan oleh begitu banyak orang untuk memudahkan kehidupan mereka. Sangat menyenangkan melihat pemerintahan membaik dan kehidupan sosial harmonis tanpa perlu memikirkannya. Saat krisis politik memburuk, banyak orang tinggal berkata, "Mana aktivis? Mana aktivis?" Lalu merayakan waktu di cafe, kolam renang, pantai, di pesawat, di ruang kerja atau di hotel dengan pasangan.
Biarkan para aktivis yang bekerja, mati, atau kesakitan. Itu tugas mereka untuk membela jutaan rakyat yang sebenarnya setiap harinya hanya hidup untuk dirinya sendiri.
Dengan kenaifan yang diteruskan dari generasi ke generasi. Seseorang bisa hidup nyaman dan lama tanpa perlu ikut andil dalam mewujudkan negara yang baik. Karena masyarakat parasit sudah memiliki budak bersama yang siap sedia memulihkan keadaaan. Yaitu para mahasiswa dan aktivis yang merasa membela rakyat. Membela jutaan rakyat yang menikmati hidup enak dari kenaifan yang menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESAI-ESAI KESEHARIAN
Randomaku ingin berbicara tentang keseharian kita sebagai manusia. saat aku melihat sesuatu, sebuah peristiwa, keganjilan, perasaan resah, perpolitikan, omong kosong hidup, hal-hal sepele yang mengganjal di hati, seni yang aku masuki, dunia puisi, sastra...