NABI-NABI YANG BOSAN DI SURGA DAN MEMBERONTAK TERHADAP TUHANNYA

41 3 2
                                    

Bagaimana rasanya hidup jutaan atau miliaran tahun di Surga? Aku tak tahu. Mungkin, kisah mengenai Iblis dan pasukan surga yang memberontak, bisa menjadi contoh nyata, jika kelak, siklus pemberontakan akan kembali terulang kembali.

Hidup hanya tigapuluh tahun saja sudah sangat membosankan. Apalagi hidup selama miliaran tahun? Bahkan jika di surga bergelimang harta dan tersedia semuanya. Tidakkah banyak orang kaya di dunia ini, yang hidupnya juga hancur karena terlalu banyak kenikmatan?

Apakah para nabi akan kuat hidup selama itu? Apa yang dilakukan para nabi yang sudah pensiun selama berabad-abad atau jutaan tahun lamanya di surga? Main game-kah? Berbelanja sepuasnya-kah? Tidur sampai mati-kah? Melakukan hubungan badan sampai malas sendiri akhirnya-kah? Mencoba bekerja terus-menerus biar tidak bosan? Atau, melakukan hal-hal tidak penting yang jumlahnya sangat banyak karena hal penting dan krusial sudah lama berakhir dan tidak ada lagi?

Setelah berada di surga, lalu apa? Kekayaan dan kenikmatan tidak menjawab kebahagiaan saat di bumi. Apakah di surga, hal yang serupa akan menjawab penghuni surga yang jumlahnya terlalu banyak dengan kepribadian yang berbeda-beda?

Jumlah yang terlalu banyak itu, hanya akan menurut jika seluruh isi kepala dimatikan, didoktrin dengan ketat, dan seluruh umat manusia di surga dijadikan seragam layaknya malaikat yang menikmati hidup dengan tanpa adanya keinginan untuk berbeda, untuk berpikir, dan menerima semua yang Tuhan lakukan.

Apakah surga akan menjadi tempat di mana manusia dikumpulkan dengan jiwa-jiwa yang sudah dicuci otak untuk selama-lamanya? Bagaimana dengan para nabi? Apakah mereka juga akan diperlakukan sama atau berbeda?

Jika nabi-nabi mendapatkan perlakuan berbeda, masih memiliki ingatan masa lalu, perasaan masa lalu, kenangan dan lain sebagainya. Bahkan memiliki pemikiran mandiri dan kebebasan berpendapat. Siapa yang menjamin, jika salah satu nabi, yang sudah hidup di surga selama jutaan tahun, merenung dan melihat hidupnya begitu sangat suram, monoton, tak menarik, dan hambar.

Hidup begitu lama di surga hanya untuk hal-hal yang setiap hari nyaris sama.

Beberapa nabi mungkin akan mulai mempertanyakan hidupnya, orang-orang di sekitarnya, malaikat yang ia kenal, dan bahkan Tuhan itu sendiri. Untuk alasan apa ia hidup sedemikian lamanya? Hanya untuk sekedar hidup dan tak pernah mati? Melakukan kegiatan yang berulang-ulang entah sampai kapan.

Beberapa nabi kelak mungkin tak akan puas hidup hanya semacam itu. Memilih mempertanyakan ulang kehidupannya. Dan saat ketidakpuasan itu memuncak. Apakah kelak, di surga, ada lagi pemberontakan yang dipelopori oleh seorang nabi?

Saat Tuhan sendiri sangat tak suka dibantah dan dipertanyakan. Apakah nanti, cerita akan berulang dengan pengusiran beberapa nabi dan pengikutnya layaknya para iblis dengan pendukungnya?

Dan di dunia yang lain, entah di galaksi mana, ada beberapa nabi yang jatuh. Yang terpaksa harus mengulangi hidupnya dengan penderitaan dan bahkan, anehnya, mungkin ia dikutuk sebagai pembelot dan pembangkang. Yang kelak, akan dianggap sebagai sosok yang jahat dan harus dibenci.

Ah, siapa tahu bukan?

ESAI-ESAI KESEHARIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang