MEMBACA FILM, MELIHAT TITIK BUTA BUKU-BUKU

391 3 0
                                    

ketakutan, pengkhianatan, haus darah. beribu-ribu tahun yang lalu hal itu merupakan kekuatan yang menguasai dunia kita. dunia di mana mangsa takut akan predator. dan predator tak bisa mengendalikan nafsu biologi untuk melukai, menganiyaya, dan... itulah awal dari pembukaan Zootopia. dan setelah itu, benar-benar membuatku tertawa terbahak-bahak. sama halnya pembukaan The Good Dinosaur, yang sialnya, kometnya sekedar lewat dan tak jadi menabrak bumi. lalu, lahirnya dinosaurus yang berperadaban. heh, dinosaurus berperadaban? di Zootopia, setelah evolusi dan kerukunan, yang entah dengan alasan apa bisa terjadi, para mamalia sangat lebih berperadaban dan manusiawi. 

lanjutan dari pembukaan Zootopia yang membuat aku tertawa terpingkal-pingkal adalah ini; dahulu kala, dunia dibagi dua. predator ganas atau mangsa lemah. seiring waktu, kami berevolusi dan meninggalkan hidup primitif. sekarang predator dan mangsa hidup berdampingan. dan setiap mamalia muda mememiliki peluang yang beraneka ragam

ya, aku tidak perlu meringkuk di dalam kawanan lagi. sebaliknya, aku bisa menjadi astronot, kata domba mungil dengan suara lucunya.

aku tak perlu menjadi pemburu lagi. sekarang aku bisa memburu pajak. aku akan menjadi seorang aktuaris, kata macan tutul mungil yang menggemaskan. dan inilah bagian yang membuat aku tertawa nyaris girang dan entah kenapa, tiba-tiba teringat dengan orang-orang di Wallstreet. 

dan aku bisa membuat dunia jauh lebih baik. aku akan menjadi seorang petugas polisi, kata seekor kelinci perempuan dengan penuh keyakinan diri. sejujurnya, pembukaan Zootopia, yang benar-benar membuatku tertawa adalah bagian-bagian latar musiknya yang dimainkan oleh, kalau tak salah, seekor anak harimau abu-abu yang lucu, saat pentas pertunjukkan. benar-benar menyebalkan, lucu, dan sial memang, membuat mulut tak berhenti tertawa. 

dan inilah yang menarik dari sebuah film. tak perlu banyak kata-kata, hanya tayangan gambar bergerak, atau visual, bisa langsung menceritakan banyak hal. hal, yang tentunya, akan sangat susah dilakukan oleh sebuah buku. terlebih kalimat semacam ini, ... berdiri kota besar bernama Zootopia. di mana nenek moyang kita pertama kali hidup dalam damai. dan menyatakan bahwa semua orang bisa menjadi siapa pun. 

film, seperti halnya komik, bisa langsung memberikan gambaran latar, polah tingkah tokoh atau objek, suara, suasana, dan lainnya. dan dalam rentan waktu beberapa menit awal hingga satu sampai dua jam, atau kadang tiga-empat jam. film sudah bisa menyuguhkan kita banyak hal. melebihi membaca puluhan buku seketika. asalkan, otak kita mampu mengaitkannya dengan cepat dan cukup mudah. sebuah refrensi yang cukup saat menonton sebuah film, bisa sangat mengasyikkan. walau adakalanya, film akan menyenangkan dan mendebarkan jika kita tak banyak mememiliki refrensi. 

inti dari Zootopia, adalah sebuah utopia yang tak mungkin. seolah bagaikankan mengkritik sejenis utopia manusia yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan menyeluruh. dan, mengkritik keras gerakan lingkungan hidup radikal yang tentunya nyaris tak mungkin. di dalam dunia manusia atau hewan, akan selalu ada atas-bawah. atasan-pekerja. dan mereka yang disingkirkan. film yang berbicara banyak hal yang dalam beberapa jam saja. bisa dilihat anak-anak sekaligus orang tua. itulah kelebihan animasi. dan animasi semacam Wall-E, bisa sangat mudah memberikan kita wawasan tentang kemungkinan dunia kita di masa depan yang penuh dengan tumpukan sampah. dunia pendidikan kita, seharusnya, bisa sangat dimudahkan dengan banyaknya film animasi yang luar biasa. 

**

The Inception, adalah salah satu film yang harus ditonton dengan memiliki cukup banyak refrensi di bidang psikologi. terlebih psikoanalisa dan mimpi. karena film itu, tak hanya memiliki kalimat-kalimat yang menjengkelkan orang awam. tapi juga, latar adalah bagian dari pemahaman akan film itu sendiri. ruang, tempat, suasana, dan lainnya adalah bagian dari simbol di dalam mimpi yang berkaitan sangat erat. dan yang paling menggairahkan dari film itu adalah, apakah kelak kita bisa masuk ke mimpi orang lain, mengendalikannya, atau menyelinap di dalam dunia mimpinya untuk memata-matai? hal semacam itu, bagi yang berada di dunia psikologi, adalah renungan yang menyenangkan. layak untuk diteliti dan dicoba.  dan benar-benar sangat mungkin. sejujujurnya, para spiritualis dan mereka yang terbiasa dengan dunia ilmu gaib, mungkin tak akan terkejut dengan hal semacam itu.

ESAI-ESAI KESEHARIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang