NERAKA tanpa batas. Sebuah dunia yang tentunya sangat menakutkan bagi mayoritas orang di dunia. Neraka tanpa batas waktu dan bagaikan tanpa akhir tak hanya sangat mengerikan untuk dibayangkan tapi dunia yang begitu kejam dan begitu sadisnya, yang telah dibuat oleh Tuhan untuk makhluk ciptaanya.
Tuhan begitu sangat pemurah dalam menyiksa makhluk ciptaanya dalam skala waktu yang berbeda. Tuhan macam apa yang membuat aturan main semacam itu padahal dia sangat berkuasa untuk menghukum dan membuat sakit, menderita, kesepian, hampa dan kosong manusia-manusia di bumi. Apakah semua itu tidaklah cukup memuaskan bagi Tuhan kita?
Kehidupan yang terasa mengerikan, kesepian tiada ujung, perang, kelaparaan, perasaan sakit dan lelah dan wabah penyakit sampai gangguan jiwa dan kanker. Apakah hal-hal mengerikan itu tidak cukup memuaskan bagi Tuhan kita yang baik hati?
Apakah kesakitan manusia di bumi ini selama dia hidup masih harus diteruskan di dunia antara sebelum roh dan arwah dipanggil di hari akhir dan dikumpulkan agar bisa ditentukan akan dimasukkan ke surga atau neraka.
Ada yang aneh dengan dunia arwah, roh, dan dunia makhluk lainnya. Kita selama ini tak pernah bertanya, kenapa Tuhan melakukan hal semacam itu? Kenapa harus ada arwah penasaran, roh bergentayangan yang tak bahagia, yang tersiksa dirinya dalam waktu yang luar biasa lama dan yang berakhir entah sampai kapan. Tidakkah dunia antara semacam itu sangat menakutkan. Tidakkah cukup menyiksa manusia di masa hidupnya dengan rasa sakit hati, jiwa, pikiran, dan badan serta hubungan sosial? Kenapa harus ada siksaan lainnya lagi dan lagi?
Aku tak bisa membayangkan bagaimana nasib arwah penasaran yang sudah menjadi arwah penasaran sejak masa kerjaaan Majapahit, masa Yunani Kuno atau masa ketika nabi-nabi awal hidup. Jika mereka masih tak termaafkan dan Tuhan yang baik hati masih menolak arwah mereka karena memiliki logika aneh agar syarat khusus arwah itu bisa tenang tak lagi bisa dipenuhi. Maka di dunia lain, ada miliaran arwah penasaran yang bergentayangan dalam ketidaktenangan, rasa sedih, kesakitan, dan lain sebagainya, selama berabad-abad.
Di masa hidup, mungkin dia pengemis atau orang besar yang tak bahagia, dan dia mungkin dia hidup kurang dari lima puluh tahun dan telah tersika di dunia antara itu selama lebih dari dua abad. Tuhan pemurah hati macam apa yang membuat itu semua? Apakah Dia senang melihat para ciptaan menderita dan begitu sangat menikmatinya?
Berapa banyak arwah penasaran itu yang benar-benar ingin mati tapi tak pernah bisa mati? Seberapa mengerikannya penderitaan semacam itu, di mana kamu hidup di dunia antara tanpa kepastiaan, berabad-abad, dan mengalami kesakitan tanpa akhir sebelum.dijebloskan ke nereka? Tidakkah itu berarti neraka tiga kali?
Neraka pertama kita adalah bumi atau dunia yang kita kenal selama ini.Neraka kedua, adalah di mana para arwah gentayangan tinggal dan ditolak Tuhan yang bagiku sendiri adalah miniatur kekejaman yang begitu sadis, salah satu neraka paling parah dan menakutkan bagi para arwah gentayangan yang masih terus bergentayangan selama ini. Dan neraka terakhir, adalah neraka yang dijanjikan di dalam kitab-kitab. Neraka yang kekejamnya dan kesadisannya tak bisa dilukiskan.
Jika hidup sudah begitu sangat terasa kejam untuk dijalani. Dan dunia antara, dunia di mana arwah gentayangan berada dan yang tengah bosan menunggu penghakiman selama berabad-abad lamanya menunggu hari akhir atau kiamat. Apakah kita masih bisa menganggap Tuhan kita baik hati?
Atau Tuhan kita memang masokis dan nyaris mirip psikopat terparah di seluruh semesta?
Akhir-akhir ini aku tengah membayangkan dunia antara itu. Bagaimanakah nasib arwah-arwah itu? Bagaimana perasaanmu jika salah satu arwah itu adalah orang tuamu, adik-kakakmu, suami-istrimu, kakek-nenekmu, teman-temanmu dan mantan kekasihmu. Terjebak ribuan tahun di dalamnya, dengan penderitaan yang tak bisa dibayangkan dan dijelaskan dengan akal sehat.
Dan bagaimana, jika kelak itu adalah dirimu sendiri?
Inilah sebabnya, sangking menakutkannya dunia antara itu, banyak orang ingin mati dengan cara yang alami agar jiwa atau rohnya diterima Tuhan. Karena Tuhan yang pemurah membuat peraturan paling sadis lainnya bahwa kamu tak boleh bunuh diri, tak boleh mati dalam kecelakaan, dan tak boleh mati dalam keadaan yang tak tenang. Pada dasarnya, Tuhan kita memang ingin menyiksa manusia selama mungkin. Sampai-sampai banyak orang tua yang melarat, sakit parah, menderita sejak kecil harus mati-matian mempertahankan hidupnya yang sangat kesakitan itu hanya agar diterima oleh Tuhan. Tidakkah memang, Tuhan kita memang sangat pemurah dalam menyiksa ciptaannya?
Setelah mempertahankan hidup dengan penuh kesakitan di dunia nyata manusia. Akhirnya, dia mati dalam kecelakaan atau mati dalam keadaan tak tenang jiwanya karena ada beberapa orang yang masih belum memaafkan perbuatannya. Kisah konyol nan sadis macam apa ini?
Tuhan macam apa yang bisa dengan luar biasanya membuat plot dan berbagai tahapan, jebakan, dan teka-teki penghukuman yang semuanya jelas-jelas mengerikan yang mana Tuhan kita sendirilah yang membuatnya. Tuhan pastilah sadar diri saat membuat plot dan rancangan dunia semacam itu. Dan Tuhan seperti itu, pastilah Tuhan yang begitu terbiasa melihat orang sekarat dan kesakitan tanpa akhir.
Tuhan memiliki sisi anti-empati dan anti-nurani. Dan semua peraturan, hukuman, dan plot yang dia buat adalah salah satu sisi yang menjelaskan sebagian dari kepribadian dan watak diriNya.
Saat dunia antara adalah miniatur dari neraka sejati, yang seolah tanpa akhir. Lalu, seberapa mengerikannya neraka sejati itu? Dan kapan neraka itu akan berakhir atau diakhiri? Atau benarkah Tuhan menciptakan neraka untuk menghukum dan menyiksa seluruh ciptaannya tanpa batas waktu, selamanya, ataukah sampai Tuhan bosan?
Kenapa Tuhan bisa menciptakan kekejaman yang begitu matang, dan sangat Dia pahami itu? Neraka tanpa akhir.
Bayangkan kamu hidup dalam penderitaan kanker sampai selamannya atau kamu memiliki gangguan jiwa selamanya ditambah siksaan tiada ujung. Bayangkan seluruh orang yang kamu cintai disiksa nyaris tanpa batas waktu padahal dia hidup di dunia tak seratus tahun.
Tak ada seratus tahun kita hidup dan siksaan yang kita alamai bisa jutaan tahun atau tanpa batas waktu. Aku rasa, Tuhan kita memang sangat bermurah hati dalam menghukum dan mungkin, dia juga mengidap gangguan jiwa tipe parah dan harus segera ditangani dan diobati.
Membayangkan sebuah neraka dan penderitaan di dalamnya yang juga tanpa akhir. Tak salah, jika banyak manusia rela tunduk dan mengabdi kepadaNya. Itulah salah satu alasan kenapa Dia begitu dipuja dan ditakuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESAI-ESAI KESEHARIAN
Randomaku ingin berbicara tentang keseharian kita sebagai manusia. saat aku melihat sesuatu, sebuah peristiwa, keganjilan, perasaan resah, perpolitikan, omong kosong hidup, hal-hal sepele yang mengganjal di hati, seni yang aku masuki, dunia puisi, sastra...