Sangat disayangkan, Tuhan pun kecanduan terus melanjutkan hidup. Tuhan maha besar takut mati dan lenyap. Dan dia, sedang mencandu. Mencandu kehidupan. Enggan untuk mati selamanya. Apalagi bunuh diri?
Tuhan macam apa yang takut bunuh diri? Tuhan pengecut? Atau Tuhan paranoid?
Hal yang paling menggelisahkan jika Tuhan berasal dari keberadaan Tuhan lainnya. Atau Tuhan yang tiba-tiba muncul di dunia ini, tanpa tahu sebab keberadaannya, dan tak punya tujuan mengapa Tuhan ada atau tak memiliki kejelasan saat diciptakan.
Tuhan yang sejak awal tak bertujuan. Lahir dari ketiadaan. Dan mungkin, sama gelisahnya dengan kita saat ini.
Mungkin Tuhan hanya sosok yang sedang depresi pada awalnya. Yatim piatu. Bisa jadi, dia banci sehingga terusir dari kaumnya. Tuhan yang mudah marah, membunuh, membenci, iri, dan lain sebagainya pastilah bukan Tuhan yang cukup sehat secara mental dan pengalaman. Mungkin Tuhan masih mengalami trauma atau mengidap salah satu jenis gangguan jiwa, jika kita memakai bahasa manusia modern.
Yang jelas, Tuhan pun kecanduan hidup. Tak hanya manusia yang diciptakannya tapi juga dirinya sendiri. Tuhan seperti apakah yang kecanduan dengan hidup? Sendirian sejak awal mula keberadaannya tapi nyaris tak memiliki keberanian mengakhiri dirinya sendiri?
Mungkin Tuhan juga takut masuk neraka. Neraka yang berbeda, yang diciptakan hanya untuk jenis dari keberadaannya. Itulah sebabnya tuhan takut mati dan memilih terus hidup dan menghindari kenyataan hidupnya sendiri. Yang jelas, bagi manusia dan Tuhan, candu kehidupan tampaknya menggiurkan.
Kapan Tuhan bunuh diri? Ah, entahlah. Sepertinya dia tak akan pernah berani. Tidakkah dia mandul sejak awal?
KAMU SEDANG MEMBACA
ESAI-ESAI KESEHARIAN
Losoweaku ingin berbicara tentang keseharian kita sebagai manusia. saat aku melihat sesuatu, sebuah peristiwa, keganjilan, perasaan resah, perpolitikan, omong kosong hidup, hal-hal sepele yang mengganjal di hati, seni yang aku masuki, dunia puisi, sastra...