Sehun melempar tasnya asal, tak peduli jika tasnya mengenai kepala Kris yang tengah tidur disofa ruang keluarga.
" EOMMAAAA HUWWEEEEE. ."
Sehun menangis keras, mukanya merah. Irene yang sedang masak pun tergopoh-gopoh menghampiri Sehun.
" Kenapa sayang? Kau dicabuli om-om? " Tanya Irene sambil membolak-balikkan tubuh Sehun.
" KENAPA EOMMA TIDAK BILANG JIKA CHANYEOL SUNBAE ANAK MR. SIWON HUWAAAAA! "
Sontak Irene menatap datar.
" Kau tidak bertanya! "
Irene menjawab seadanya , lalu memilih kembali ke dapur untuk membuat makan malam.
" Hiks...hiks..kalian jahat.. Hiks.. "
Sehun mengusap air matanya , Ia tiba-tiba lelah dengan semua ini. Melihat Kris yang masih terlelap, Sehun pun melemparkan diri diatas tubuh Kris.
BUGH!
Kris membelalak. Sial, padahal Ia sedang bermimpi mendapat jatah dari Baekhyun.
Namun semua itu harus tertunda karena iblis kecil yang tengah mendengkur bak kucing diatas tubuhnya.
..
Badan Sehun panas, setelah pulang sekolah kemarin Ia sudah merasakan tanda-tandanya.
Sudah tahu tidak enak badan, ditambah semalam Ia begadang membaca fanfict bxb favoritnya.
Untung saja hari ini adalah hari Minggu, jadi Ia tak repot-repot izin sekolah.
" Makan dulu.. Kau mau mati? " dengus Kris, sudah 1 jam Ia membujuk Sehun untuk makan.
" Tidak mau!!! Bubur itu tidak ada rasanya Hyung... Eung! "
Kris menggerutu, Ia meletakkan mangkuk buburnya kasar diatas nakas Sehun.
" Yasudah, jika kau sekarat itu bukan salahku, aku mau kencan dengan Baekhyun saja! "
Sehun hanya mendengung, kepalanya benar-benar pusing. Ia sebenarnya lapar, tapi Irene hanya memaksanya untuk memakan bubur, Sehun tidak suka.
Tak lama, pintu kamarnya terasa ada yang membuka, Sehun tetap memejamkan matanya acuh. Paling- paling hanya Kris.
Karena jika hari Minggu, Eommanya pergi ke kantor untuk meninjau perusahaan mereka. Ayah Sehun sudah meninggal, dan perusahaan itu diwariskan kepada Kris, tapi Kris malas mengurusi, Ia lebih memilih bercinta dengan Baekhyun semalaman penuh daripada bercinta dengan kertas-kertas menyebalkan itu:")
" Ku dengar kau sakit"
SIAL. ITU SUARA CHANYEOL!
Sehun pura-pura tertidur, hingga Chanyeol dirasa sudah duduk diranjangnya.
Chanyeol menyibak selimutnya, memeriksa leher dan dahinya.
" Hm.. Sangat panas, apa kau masih memikirkan kejadian kemarin?"
" YAK! "
Sehun sontak membuka matanya dan memukuli Chanyeol brutal, walaupun Ia yakin jika pukulannya tidak ada apa-apanya.
Chanyeol terkekeh, Ia mengangkat tubuh Sehun ke pangkuannya.