Disini Sehunnya pendiem gitu, alim kek author, pokoknya sifat Sehun disini mirip kek author 👌......
Sehun beranjak dari ranjang tipisnya saat mendengar bell apartmentnya berbunyi. Ia pun bergegas menuju pintu dan melihat tamu yang datang.
Cklek'
Mata Sehun membulat– namun hanya sementara sebelum Ia menormalkan ekspresinya.
"Annyeonghaseyo"
Sehun membungkuk 90 derajat untuk menyapa keluarga konglomerat yang tengah bertamu ke apartment kecilnya.
"Maafkan kami mengganggu waktu istirahatmu.. apakah kami boleh masuk?" Tanya seorang wanita paruh baya. Sehun lantas mengizinkan 3 orang itu untuk masuk ke dalam apartment nya.
...
Sehun menaruh nampan yang berisi teh hangat itu dengan kikuk, karena 3 pasang mata memperhatikan nya.
"Silahkan diminum Tuan, Nyonya.. maaf sekedarnya" ujar Sehun sambil meletakkan 3 cangkir teh hangat dan sepiring kue bolu yang
"Tidak apa-apa sayang.. ini sudah lebih dari cukup"
Sehun lalu duduk di single sofa sebelah sang Tuan muda yang sedari tadi selalu memasang wajah datar dan tak minat.
"Terimakasih Hunnie" kata Nyonya Park, Tuan dan Nyonya Park mengambil cangkir mereka dan mulai meneguk teh yang dihidangkan Sehun.
"Hmm.. tehnya enak sekali.. kau membeli teh impor?" Tanya Tuan Park. Sehun menggeleng pelan.
"Ah saya hanya menggunakan teh lokal Tuan, saya hanya punya uang yang cukup" ujar Sehun. Daripada membeli teh impor yang harganya mahal, Sehun memilih membeli merk biasa yang jauh lebih murah dan berkualitas.
"Daebak.. rasanya segar sekali" puji Tuan Park.
Nyonya Park mengangguk, menyetujui ucapan suaminya. Lalu mereka mencicipi kue yang dibuat Sehun, lagi-lagi mereka terkejut dengan rasanya.
"Kau membeli kue ini dimana Hunnie?"
"Ah saya membuatnya sendiri Nyonya" ujar Sehun gugup. Ia takut kue buatannya tidak enak.
"Woahh,,ini enak sekali sayang.."
Tuan Park dan Nyonya Park pun sibuk melahap kue buatan Sehun, Chanyeol yang sedari tadi terdiam pun ikut mencoba teh dan kue yang Sehun buatkan.
"Enak sekali" ujarnya lirih. Hei, gengsinya itu tinggi, tak mungkin Ia memujinya terang-terangan. Nyonya dan Tuan Park yang melihat gelagat Chanyeol lantas tersenyum penuh arti.
"Ah kami sampai melupakan tujuan kami.. jadi Sehunnie, kami datang kemari bermaksud untuk melamarmu menjadi istri anak kami, Chanyeol"
Sehun langsung tersedak ludahnya sendiri. Apa Ia tak salah dengar? Apa Ia baru saja dilamar anak bossnya?
Sehun langsung melirik Chanyeol yang masih mempertahankan wajah datarnya.
"A-apa Nyonya? S-saya jadi istri Tuan Muda?"
Nyonya Park mengangguk, Ia tersenyum lebar ke arah Sehun.
"Aku sudah tua sayang, dan aku menginginkan cucu sebelum Tuhan memanggilku"
"Yeobo! Apa yang kau bicarakan!" Tuan Park sangat terkejut mendengar perkataan sang istri. Ia langsung merangkul bahu mungil itu.
"Itu memang benar hiks.. aku sudah sakit-sakitan Yeobo,, aku hanya ingin menggendong cucu sebelum aku dipanggil Tuhan"