Sehun benar-benar ingat masa itu, masa terberat Ia menjadi seorang Ibu."Markeu astaga.. itu bukan mainanmu!"
Sehun memekik saat melihat sang putera memainkan ponselnya dan menggigit-gigit ujung ponsel tersebut ke gusinya.
"Huweeee...."
Tangis Mark saat Sehun merebut ponselnya kembali dan memasukkan ya kedalam saku celananya.
"Kau marah?"
Sehun terkikik geli dan mengangkat tubuh gembul itu ke gendongannya. Menciumi pipi gembul anaknya dengan gemas.
"Yasudah Mommy minta maaf"
Mark tetap menangis dan tidak mau diam, Sehun mengusap-usap punggung mungil itu guna menenangkannya, namun Mark tetap menangis. Akhirnya Sehun mengambil ponselnya kembali dan memberikannya kepada Mark, namun Mark menepisnya.
"Kau kenapasih?"
Sehun akhirnya menyingkap kausnya dan mendekatkan nipplenya ke mulut Mark, namun Mark malah menangis keras sampai wajahnya berubah menjadi merah, bahkan bayi itu mulai terbatuk-batuk.
Sehun panik, Ia memeriksa seluruh badan anaknya, namun tidak menemukan memar ataupun bengkak ditubuh anaknya. Namun saat memeriksa dahi sang anak, terasa panas seperti demam.
"Ya Tuhan sayang.."
Padahal belum ada 5 menit Ia menciumi tubuh gembul itu, dan belum ada tanda-tanda demam. Tapi sekarang?
"Ya Tuhan, kenapa bisa terjadi?"
Panas ditubuh anaknya semakin tinggi, Sehun lalu berlari ke kamar untuk mengambil selimut tebal Mark, membungkus tubuh anak itu dan membawakan ke rumah sakit.
Sampai disana, Sehun dengan sabar menunggui anaknya diperiksa, Ia bahkan tak sadar sudah menangis saking paniknya.
"Tuan Oh.."
Sehun segera berdiri dan menghampiri sang dokter.
"Ya uisa?"
"Anak anda baik-baik saja, Itu hanyalah panas biasa, dan anda tidak perlu khawatir"
Sontak Sehun langsung mengucap syukur dan menghembuskan nafas lega.
"Terimakasih dokter"
Dokter itu mengangguk dan tersenyum. Sehun pun langsung memasuki ruangan ICU tempat Mark ditangani.
Disana Ia tengah melihat seorang perawat memberikan Mark plester penurun demam.
"Aigooo... Mark kenapa tampan sekali.." perawat itu dengan gemas menciumi tubuh gembul itu hingga sang bayi ikut terkikik karena geli.
"Sepertinya dia sudah sembuh" Ucap Sehun yang menyadarkan perawat tersebut dan segera menjauhkan wajahnya dari tubuh Mark.
"Ah Tuan Oh.." Perawat itu membungkuk guna menyapa Sehun, dan Sehun pun ikut membungkuk menyapanya.
"Dia ingin tumbuh gigi Tuan.. mungkin itu penyebab panas yang dialami Mark"