Warning!!
Long chap
.......
Sudah jam 9 malam, Sehun tak dapat satu pesan pun dari keluarga Chanyeol tentang kondisi Chanyeol. Perasaannya sudah tak enak sedari tadi, Ia ingin sekali mencari Chanyeol, tapi rumah sakit di Seoul itu banyak, dan Sehun tidak tahu di rumah sakit mana Chanyeol dibawa.
Sehun melirik Mark yang tengah berguling-guling diatas ranjang dengan mata yang terus menerus memandangi pintu kamar.
Sehun tahu Mark sedang menunggu Chanyeol, anak itu sudah biasa tidur di pelukan sang Daddy, dan kali ini tak mungkin Chanyeol menemani Mark.
"Kau belum mengantuk Markeu?"
Mata bulat jernih itu memandang sang Mommy, binar lucunya membuat perasaan Sehun membaik walaupun hanya sedikit.
"Markeu... Bagaimana jika Kita kembali hidup berdua? Apa Kita sanggup? Apa Mommy sanggup?"
Ia memeluk balita gembul itu dan mengusap-usap punggung mungil tersebut.
"Daddy eopceo.. "
"Daddy tidak ada.."
Mark menempatkan tangannya di pipi Sehun dan mengusap-usap pipi itu hingga matanya memberat,ditambah elusan di punggung mungilnya benar-benar membuatnya mengantuk.
Suara nafas teratur pun terdengar dari bibir mungil yang terbuka itu.
"Daddy tidak apa-apa kan Mark?"
...
"Maaf Nyonya,, Chanyeol menderita Leukemia"
Nafas Ibu Chanyeol tercekat, air mata langsung deras membasahi pipinya. Ia menatap tak percaya kepada dokter yang berada didepannya.
"A-apa? Kau bercanda? Selama ini Chanyeol tak pernah sakit!"
Dokter ber-nametag Do Kyungsoo itu menggeleng. Menyerahkan surat pemeriksaan Chanyeol 5 bulan lalu kepada kedua orang tua Chanyeol.
"Chanyeol sudah menderita sakit itu lama, Ia bisa saja sembuh asalkan Ia mau menjalani pengobatan sejak dulu"
"Hiks.. Ya Tuhan"
"Chanyeol menyuruh saya untuk menyembunyikan penyakitnya, hari itu Chanyeol datang kepada saya dengan keputus-asaan. Bahkan Chanyeol tak benar-benar ingin hidup saat itu, masalah yang dihadapinya begitu nampak berat"
"Chanyeol mengeluh sakit, Ia sering mimisan dan sakit kepala, setelah saya periksa Chanyeol sudah mengalami Leukemia tahap awal. Saya sudah menyarankannya untuk segera mengobatinya, namun Chanyeol menolak"
"Kyung apa Aku sakit parah?"
Kyungsoo membaca deretan kata di hasil pemeriksaan itu dengan teliti dengan raut tak terbaca.
"Hyung kau terkena kanker darah, tapi tak perlu khawatir , ini masih stadium awal, kau masih bisa sembuh"
Mata Chanyeol melebar.
"Kanker darah? "
"Ya, tapi tidak perlu khawatir karena ini masih stadium–"