"Mommy..? Mommy sudah pulang?"
Suara lirih itu menyambutnya, Sehun dengan tertatih mendekat ke arah putri cantiknya yang terbaring tak berdaya diatas ranjang rumah sakit itu.
(Ganemu foto individu Mark yang girl version:(, nemunya foto per grub, jadi aku crop😭)
Air matanya tak bisa berhenti keluar. Sehun menunduk, tak berani menatap netra sang putri, mulutnya juga terkunci rapat, tak bisa mengatakan apapun.
"Mommy.. Minhyung ingin memeluk Mommy"
Tubuh ringkih itu berusaha menggapai tubuh sang Ibu yang masih berdiam diri di samping ranjangnya.
Dengan susah payah Minhyung berusaha duduk dan pergi memeluk Sehun erat.
Minhyung melepas infusnya, dan turun dari ranjang dengan tergesa. Namun kakinya tak kuat untuk menopang tubuhnya sendiri, dan Minhyung jatuh tepat disamping kaki Sehun.
Minhyung tak putus asa. Ia berusaha untuk berdiri kembali, namun tak bisa, hingga Ia merasakan rengkuhan hangat dari seseorang.
Itu Sehun.
Minhyung menangis haru, begitupula Sehun. Minhyung membalas pelukan sang Mommy dengan tak kalah erat.
"Maaf hiks.. maafkan Mommy hiks.. "
Sekarang Ia tahu kenapa Ia selalu merasa cemas, khawatir, takut, panik. Inilah jawabannya, Ia sebenarnya sedang mencemaskan sang putri, Dan semua pertanyaannya terjawab sudah, kenapa Mark selalu sakit tanpa sebab, dan kenapa Mark selalu merindukan seseorang.
Anak itu merindukan dirinya yang lain.
Minhyung mengangguk, Ia tak bisa mengucap satu patah katapun saking bahagianya.
"Mommy bahkan tak pernah tahu jika kau ada hikss.. maaf maaf.."
Sehun tak bisa berhenti mengucapkan kata maaf , walau Ia tahu jika maaf saja tidak cukup untuk menebus dosanya kepada sang putri.
...
Sehun mengusap rambut panjang itu dengan penuh kasih sayang. Sang putri sudah terlelap setelah meminum obatnya, dan kondisinya sudah jauh lebih baik sekarang. Dan Mark juga sudah terlelap di ranjang samping adik kembarnya.
Setelah puas menatap wajah cantik itu, Sehun beranjak keluar dari kamar rawat Minhyung.
"Sehunnie?"
Sehun mendongak, menatap wajah tampan sang suami yang tetap tampan walaupun sudah berkepala 4.
"Aku harus pulang Hyung.."
Sang suami menghela nafasnya.
"Ini sudah larut malam, tidurlah bersama Mark di dalam" katanya lembut. Sehun menggeleng, dadanya menjadi sesak saat teringat Mark menatap benci ke arahnya.