Bayi mungil itu menggeliat di pelukan sang ibu saat merasakan dinginnya angin malam.
Sang ibu mempercepat laju langkahnya. Sesekali membenarkan selimut yang membungkus bayi merah itu.
"Sebentar lagi kita sampai"
Hanya beberapa ratus meter lagi mereka akan sampai dirumah kecil di pinggir kota. Senyum Sehun mengembang, Ia pun memperlebar langkahnya, mengabaikan rasa sakit diperutnya karena jahitannya yang belum kering.
Cahaya lampu sudah tertangkap netranya, Sehun menoleh kebelakang, memastikan tak ada orang yang mengikutinya. Ia menutup kepalanya dengan tudung hoodie yang Ia pakai dan berlari kecil menuju rumah itu.
Sehun dengan tergesa membuka pintu rumah itu, setelah pintu berhasil dibuka, Sehun segera masuk dan menguncinya kembali.
"Kita sudah sampai"
Sehun sedikit menyingkap selimut tebal itu, dan senyumnya mengembang saat menemukan sang putera masih terlelap dengan mulut mungilnya yang terbuka.
Sehun pun menaruh tas besarnya di sudut kamar dan menidurkan sang putra di ranjang tipis itu.
"Selamat malam jagoan Mommy"
.....
Sehun berlari kencang dikoridor rumah sakit. Ia sampai menabrak beberapa orang karena air mata memburamkan pandangannya.
Sekitar 3 jam lalu Ia mendapat telepon dari pihak sekolah– mereka mengatakan bahwa Mark sakit, dan sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Rumah sakit itu cukup jauh dari rumahnya, sekitar 3jam perjalanan dengan naik bus.
Dan setelah mendapatkan telepon itu Sehun langsung berangkat menuju rumah sakit.
Dari kejauhan Sehun dapat melihat Renjun tengah menangis sambil memeluk seseorang, itu seperti Mark.
Dan benar, Mark terlihat sangat hancur saat ini, Ia menangis tersedu-sedu dipelukan Renjun.
Tubuh Sehun sontak terjatuh karena lemas, Ia jatuh berlutut didepan sang putra yang tengah terduduk di ruang tunggu.
Sehun mengatur nafasnya sejenak, sebelum menyentuh lengan sang putra. Namun Mark menepisnya, tubuh Sehun mematung.
Ada apa ini? Tidak seperti biasanya Mark bersikap kasar seperti itu.
"Mark Hyung... Itu Sehun Mommy.." lirih Renjun sambil mengusap punggung bergetarnya.
"Ini Mommy sayang.. Ada yang sakit? Kenapa kau menangis?" Sehun berusaha memeluk Mark, namun Mark menepisnya lagi-lagi.
"Aku membenci Mommy!" Katanya dengan suara parau.
Deg!
Nafas Sehun tercekat, Ia memandang tak percaya ke arah Mark yang masih tidak mau menatapnya.
Cklek'
Seseorang baru saja keluar dari pintu disamping ruang tunggu. Sontak mata Sehun melebar, jantungnya berpacu cepat seperti ingin keluar dari tempatnya. Tubuhnya tiba-tiba terhuyung, Sehun langsung bersandar pada dinding.