Typo bertebaran
Happy Reading
💕***
"Ana ..." Tepuk seseorang pada pipi seorang gadis kecil yang masih terlelap dalam tidurnya.
Matahari sudah menyelinap di balik tirai kamarnya, namun itu sama sekali tak membuatnya terganggu.
Kemarin sangat melelahkan. Seharian ia hanya menangis. Ia tak paham salahnya apa. Tapi semua orang seakan terus memarahinya tanpa alasan.
Tidak!
Bukan semua orang!. Hanya pria itu, pria itu yang selalu memarahinya, dan selalu tak suka akan kehadirannya.
.
---
Flashback
"Anak sialan!, kau seharusnya tak usah lahir di dunia ini." Teriak ayah sang gadis.
Dia Harrish Prasetyo, salah seorang pengusaha ternama, yang namanya selalu di eluh-eluh kan semua orang, karena di usia mudanya ia mampu membangun Harrish Corporation dengan usahanya sendiri yang gigih.
Namun kekaguman semua orang akan seketika sirna jika saja mereka mengetahui sikapnya pada putri kecilnya.
Ia sangat benci putrinya, ia tak suka anak perempuan, bahkan jika saja ia tak di jodohkan dengan Riana mungkin sampai hari ini ia tak akan mau menikah.
Ya ... Riana Puspita Dewi, nama seorang gadis yang di paksa menikah dengan pria kejam 10 tahun lalu, bahkan anak pertamanya ia dapatkan karna Harrish yang mabuk malam itu.
Anak pertamanya bernama Nathaleo Harrish Pratama. Untunglah dia seorang lelaki, Harrish sangat menyayanginya dan selalu membangga-banggakan putra tertuanya itu.
"Jika kau tak bisa ajarkan anakmu, lebih baik kau buang saja dia!" Teriak Harrish.
"Mas! Jaga ucapan kamu."
Riana hanya menangis mendekap putri kecilnya yang ketakutan.
"Memang benar kan apa yang aku katakan, dia mamang tidak berguna, jadi untuk apa dia di sini HA!"
"Ma-af Ayah." Gumam gadis kecil itu.
Gadis itu Devana Anata Harrish, gadis yang sangat cantik, periang, dan manis dengan mata hazel yang menghiasi wajahnya membuatnya terlihat lebih menawan di banding gadis seusianya.
"Ayah jangan marahi Ana, Vano yang salah, Vano yang ajak Ana keluar tadi." Bela seorang pria kecil. Sembari menarik-narik ujung lengan jas milik Ayahnya.
Devano Anata Harrish. Dia putra kedua keluarga Harrish, sekaligus kembaran Ana. Ia selalu melindungi Ana sekalipun Harrish tak pernah menyukai hal itu.
"Masuk kamar Vano!" Teriak Harrish.
Vano menunduk, air matanya menggenang di pelupuk mata melihat Ana yang terus di salahkan, lalu dengan sedikit berlari dia menuju kamarnya.
"Dan kamu, ikut aku!"
Seketika Harrish menarik Ana dari dalam pelukan Riana, Ana tidak meronta, dia hanya diam. Riana hanya bisa terpaku menatap putri kecilnya yang di perlakukan dengan kejam oleh Harrish.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect BoyFriend
RomanceCinta itu suatu hal yang tabu, tak nampak, tak bisa di sentuh, tak tau juga seperti apa, tak dapat di jelaskan dengan kata-kata bukan? tapi dapat di rasakan oleh hati. Begitupun cintaku, aku tau cintaku tak dapat terlihat oleh mu, karena memang tak...