THE NURTURE (COMPLETE)

1 (A)

CLAIRE

(Chicago, Illinois)

Kabar itu datang secepat embusan angin. Aku pernah punya firasat buruk tentang apa yang mungkin terjadi, tapi aku tidak pernah bermimpi itu benar-benar akan datang. Pada akhirnya, kolam itu melahapnya, semua rahasia yang tersembunyi di dalam sana, di atas tebing tinggi yang membatasinya dan rahasia-rahasia yang tidak pernah tersingkap sejak belasan tahun lamanya.

Aku masih mengingat sungai panjang Mississippi. Ia pernah berdiri di sana. Diam dan menatapku dengan kasihan. Aku bahkan tidak bisa mengenali wajahnya. Itu bukan wajah yang sama yang menatapku seperti biasa. Itu wajah yang berbeda. Aku pernah melihat keputusasaan, tapi tidak pernah semengerikan itu.

Aku pernah menceghanya melewati tebing itu. Aku menahannya di depan pagar pembatas dan menangis, tapi itu tidak menghentikannya. Aku mengingat malam-malam ketika aku terbangun dari mimpi buruk dan mengingat setiap kejadian, detail mengerikan akan rumor yang beredar tentang kolam penyucian dan sekolah biara yang dibangun di dalam tembok kokoh berusia ratusan tahun.

Ini bukan kali pertama para suster itu melompat dari atas tebing dan menyerahkan hidupnya untuk kolam hitam  aku lebih suka menyebutnya kolam hitam ketimbang kolam penyucian. Orang-orang memercayai rumor, aku hanya memercayai apa yang kulihat. Nyatanya airnya memang hitam. Air itu melahap dosa, tapi benarkah? Bagaimanapun itu tidak penting lagi sekarang. Marie Florance memutuskan untuk melompat  ibuku memutuskan untuk menyerahkan hidupnya pada kolam hitam. Tapi aku mengenalnya, aku tahu melompat adalah pilihan terakhir yang akan ambilnya. Itu bukan dia.

Maksudmu roh jahat? aku mendengar suara Dana di seberang. Suara itu mengejutkanku, aku kemudian teringat bahwa aku harus berangkat sebelum jam sepuluh artinya waktuku hanya tersisa kurang dari sepuluh menit. Seorang petugas kepolisian di Alton ingin aku mengidentifikasi jasadnya secara langsung. Tapi aku tidak yakin siap untuk apapun. Aku tidak pernah bermimpi akan kembali ke kota itu. Kota kecil itu selalu mengingatkanku tentang masa lalu yang telah terkubur setelah sepuluh tahun berlalu.

Aku memutuskan untuk pindah ke Chicago persis setelah kejadian tragis yang menimpa saudariku, Hazel. Saat itu kuputuskan bahwa aku tidak akan kembali  untuk alasan apapun, ke Alton dan memulai hidup baruku di Chicago. Aku bersekolah dan mengambil jurusan sastra, hanya beberapa tahun sebelum aku mendapat pekerjaan dan kehidupan yang lebih layak. Dua tahun yang lalu, aku memutuskan untuk tinggal di apartemen bersama Dana, letaknya tidak jauh dari tempatku bekerja dan aku mulai terbiasa dengan kehidupan ini. Aku mulai melupakan masa-masa itu dan mendapatkan tidur nyenyak. Setidaknya sampai seseorang dari kepolisian menghubungiku dan mengatakan apa yang terjadi.

Seorang biarawati diduga bernama Marie Florance ditemukan tewas di kolam di dekat tebing. Seseorang menemukan jasadnya pagi ini, apa kau mau datang untuk membantu kami mengidentifikasi jasadnya? Disini disebutkan kau satu-satunya keluarga yang tersisa.

Tubuhku meleleh. Sudah saatnya.. Aku punya firasat hal itu akan terjadi, tapi tidak secepat ini. Aku nyaris melupakannya, aku hampir berhasil melakukannya, tapi pagi ini aku tumbang. Dana sedang melakukan perjalanan dinas dan dia tidak bersamaku. Aku benar-benar membutuhkan seseorang untuk diajak bicara, kupikir aku bisa mengetuk pintu kamar di sebelah dan berbicara dengan Lyle, Ivan, siapapun yang baru saja menempati ruang sebelah, tapi dia akan menganggapku gila segera setelah aku mengetuk pintunya. Jadi, pilihanku jatuh pada alkohol. Aku duduk untuk waktu yang lama, diam menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong kemudian memeriksa ponsel. Jam menunjukkan pukul sebelas dan aku hampir tidak melakukan apapun selain duduk, setidaknya hingga Dana menghubungiku.

"Apa semuanya baik-baik saja? Kenapa kau tidak menjawab panggilanku?"

"Tidak."

"Apa kau mabuk?"