THE NURTURE (COMPLETE)

1 (E)

ASHLEY

Kolam itu, seperti yang dikatakan warga Alton, menyimpan sejumlah misteri yang tak terpecahkan. Semua bermula dari kematian Suster Annie sekitar empat belas tahun yang lalu, kemudian disusul oleh kematian Suster Irine, kali ini Marie Florance - nenekku, yang memutuskan untuk melompat dari atas tebing, atau setidaknya begitulah yang dikatakan orang-orang. Roh jahat telah merasuki para biarawati yang memutuskan untuk melompat dari atas tebing, dan kejadian yang terus berulang itu, tidak diragukan lagi, telah menimbulkan citra buruk tentang biara yang dikepalai oleh Pastur Victor.

Bangunannya tampak mencolok jika dilihat dari arah hutan dengan dinding batu yang menghitam dan jendela-jendelanya yang tampak kusam. Pagarnya telah berkarat dan hampir rusak, dan sebuah papan yang dipasang di depannya bertuliskan: sekolah khusus wanita St. Maria, tapi siapa yang benar-benar tahu apa yang tersembunyi di sana? Apa yang menarik para biarawati itu hingga mereka melompat dari tebing dan benarkah mereka hanyalah orang-orang terpilih saja? Para roh itu hanya menginginkan para biarawati untuk menemani mereka. Benarkah?

Aku pernah berdiri di kolam itu pada suatu malam, memandang ke arah bangunan tua yang konon katanya telah berdiri selama ratusan tahun. Banyak rumor mengerikan beredar tentang bangunan itu, tapi aku tidak melihat hal lain selain bangunan yang tersusun atas batu-batu besar yang kokoh, jendela-jendela yang rusak, juga pintu reyot yang harus diperbaiki. Meskipun kabutnya terlihat lebih tebal di dalam sana, aku tidak pernah melihat roh-roh yang bergentayangan di dalamnya seperti yang dikatakan orang-orang. Lampu-lampu di koridor dipadamkan setiap pukul sembilan malam, kemudian para biarawati akan memulai rutinitas malam mereka dengan berdoa sebelum pergi untuk tidur, pagi sebelum fajar mereka akan mulai bekerja, sebagian bekerja di gereja, sebagian yang lain membantu kegiatan di sekolah, sisanya tinggal dan menetap di dalam biara tua itu seperti yang dilakukan nenekku. Ada satu hal yang benar-benar tidak kumengerti tentang bangunan itu, tentang bagaimana gerbangnya tidak pernah tertutup seakan bangunan itu siap untuk menyambut siapapun yang bermaksud untuk datang padanya.

Ketika kegelapan semakin pekat, para biarawati akan mulai berkeliaran di halaman depan, mereka membawa alat pemanas dan menyalakan lampu-lampu di taman. Aku pernah melihat Suster Marie berdiri di salah satu sudut taman, sepasang matanya mengawasiku dan aku menolak untuk berbicara dengannya, tapi aku bisa melihat kedua mata itu mulai berkaca-kaca. Dia berjalan menghampiriku, dan aku memutuskan untuk pergi.

Itu adalah saat terakhir aku melihatnya. Samar-samar aku mendengar seruannya di belakang yang meneriakkan nama "Hazel!!" berkali-kali. Ia mungkin mengira bahwa aku adalah ibuku - orang-orang mengatakan hal yang sama, bahwa kami adalah dua makhluk kembar dari generasi yang berbeda. Namun, aku bahkan tidak mengenal ibuku, aku tidak bisa mengingat wajahnya sedikitpun, yang ada hanya kilasan ingatan kabur tentang suara tawanya, bisikan-bisikannya di telingaku - dan kengerian yang terjadi malam itu.

Pengasuhku mengatakan bahwa Hazel, ibuku, tewas karena sakit. Namun, ingatanku mengatakan dengan jelas bahwa sakit bukanlah penyebab kematiannya. Orang-orang berpikir wanita itu telah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Bunuh diri, jelas pegasuhku dengan rasa menyesal. Overdosis, kata seorang petugas dari kantor kepolisian yang kukenal cukup dekat.

Pete Hubert berusia dua puluh tiga tahun ketika bergabung dengan kepolisian lokal. Ayahnya adalah seorang perwira yang sudah pensiun dan laki-laki itu dibesarkan dalam keluarganya untuk menjadi penegak hukum. Hubungan kami cukup dekat sejak kami bertemu di sekolahku. Pete dan aku diam-diam sering mengadakan pertemukan khusus di dekat kolam penyucian itu, terkadang kami hanya berbagi cerita atau mengobrol, terkadang kami memutuskan untuk mabuk dan pulang larut malam. Kehadirannya membuatku tidak merasa sendirian dan aku mendapatkan semua informasi yang kubutuhkan darinya: mulai dari laporan kematian ibuku, juga reputasi Keith Wendell di kepolisian.