9 (C)

106 30 0
                                    

CLAIRE

Aku sedang berbicara dengan Keith di telepon ketika seseorang mengetuk pintu rumahku. Laki-laki itu tidak berhenti menghubungiku untuk memastikan aku baik-baik saja, tapi aku belum siap untuk kembali ke rumah Keith dan tinggal di sana. Aku masih merindukan Ashley dan merasa perlu untuk menempati rumah ini. Laurie tidak pulang sejak mengetahui kabar buruk itu, wanita itu sama khawatirnya seperti Keith. Namun, aku merasa bahwa Laurie hanya berusaha menutupi kesedihannya dengan bersikap tegar.

Kali ini seseorang mengetuk pintu rumahku. Itu bisa saja petugas polisi atau tetangga lain yang hendak mengucapkan bela sungkawa. Namun, ketika aku mengintip melalui jendela, aku menatap Dana berdiri di depan pintu dengan kemeja putih, jeans dan sepatu coklat yang selalu dikenakannya. Aku segera menggeser pintu itu hingga terbuka lebar dan membiarkan Dana menghanbur ke dalam pelukanku.

Kehadiran Dana membuatku merasakan kelegaan setelah memeluknya. Aku membiarkan waktu itu bergerak masuk sebelum menutup pintu di belakangku.

“Apa yang kau lakukan disini? Kau seharusnya berada di New York..”

“Berhenti berbicara tentang New York seolah-olah tidak ada apapun yang terjadi. Aku sudah mendengar semuanya, aku sanggat menyesal untuk itu. Oh Tuhan, Claire seandainya kau menjawab panggilanku, aku mungkin dapat hadir lebih awal. Aku mungkin bisa menemaninmu..”

“Itu bukan kesalahanmu Dana.”

“Aku benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi?”

Kami menghabiskan waktu berjam-jam, duduk di dapur dan berbagi cerita itu. Satu-satunya hal yang menggangguku hanyalah fakta bahwa kami telah duduk di sana, tepat di ruangan dimana aku dan Ashley pernah menempati kursi yang sama dan berdebat. Aku mengingat pagi itu ketika menyaksikan Ashley melahap makanannya dengan antusias setelah hampir selamanan tidak menelan apapun. Gadis itu begitu keras kepala seperti Keith, namun sikapnya juga sama mengejutkannya seperti Keith. Terkadang Ashley bisa menjadi begitu luluh meski di satu kesempatan ia tidak akan mundur untuk mendengarkan orang lain.

Kurasakan genggaman hangat tangan Dana di atas tanganku. Kutatap wajahnya dan aku melihat rasa simpati yang besar di sana.

“Apa yang akan kau lakukan setelah ini?” Dana mencoba berbicara padaku setelah cukup lama terdiam.

“Aku tidak tahu. Aku tidak bisa menetap di kota ini. Aku merasa seperti ditarik kembali ke tempat ini, dan setiap kali aku berada di sini, aku akan mengingat saudariku, ibu, dan Ashley. Aku masih tidak mengerti mengapa ini terjadi padaku.”

“Bagaimana penyelidikannya? Apa polisi menemukan bukti? Maksudku, Ashley tidak benar-benar jatuh begitu saja di bangunan itu, dan ibumu tidak mungkin melompat begitu saja, bukan?”

“Mereka percaya ada seseorang yang terlibat. Seorang pria bernama Ramon yang kukatakan padamu, dia dikabarkan menghilang sejak empat belas tahun silam. Mereka tidak pernah menemukan jasadnya jika pria itu tewas, dan mereka tidak dapat melacak keberadaan pria ini. Mereka berpikir kalau ibuku dan Ramon memiliki hubungan khusus, bahwa laki-laki itu adalah ayah biologisku. Dan mereka juga percaya kalau laki-laki ini yang bertanggungjawab atas apa yang terjadi.”

Wajah Dana memucat. “Bagaimana mungkin! Kau bilang ayahmu mati karena sakit.”

“Aku berbohong padamu. Ibuku tidak pernah mengatakan apapun tentang pria itu, dan saat itu aku masih sangat kecil, aku tidak tahu apa yang benar-benar terjadi. Kakakku Hazel mungkin menjadi satu-satunya orang yang tahu. Dia menyimpan kartu nama Ramon di lemarinya, tapi kemudian dia tewas. Dan Ashley.. gadis itu juga tewas dalam pencariannya. Sudah bertahun-tahun setelah dia menyelidiki siapa pria ini. Aku tidak tahu apapun. Aku benar-benar merasa buruk. Aku tidak dapat menjaga Ashley dengan baik.”

“Tidak, Claire, tidak benar begitu. Itu bukan tanggungjawabmu jika Ashley memiliki orangtua yang tidak begitu memedulikannya. Kau sudah berusaha melakukan yang kau bisa.”

“Ya. Tapi dia mati.”

“Dengar! Kau bilang kau mendapat teror malam itu?”

“Ya, bangkai kucing dan darah di kamarku. Tirai jendelaku rusak, semua barang berserakan di atas lantai.”

“Apa yang kau lakukan saat itu?”

“Aku berada di gudang, kemudian aku mendengar suara, seperti suara langkah kaki seseorang, tapi aku jatuh dan kurasa aku pingsan dan ketika aku terbangun, Ashley tidak ada di dalam rumah dan kekacauan itu sudah terjadi.”

“Ashley yang melakukan itu padamu? Kau bilang kalian bertengkar?”

“Tidak, aku yakin itu bukan Ashley. Dia mungkin membenciku, tapi dia tidak akan melakukan hal itu.”

Dana tertegun. “Jadi itu pasti seseorang yang membunuh Ashley. Kau bilang kau melihatnya sekilas, bagaimana itu terlihat?”

“Tidak, itu hanya bayangan. Aku tidak yakin tentang apa yang kulihat. Bisa saja itu seorang wanita, tinggi, atau laki-laki. Dia menggunakan sepatu yang berat karena suara langkahnya begitu jelas dan ketika dia mendorongku, aku benar-benar tidak melihatnya lagi. Kupikir itu Ashley, tapi bukan. Itu bukan Ashley dan aku tahu apa yang kulihat.”

“Apa yang kau lihat?”

“Orang yang sama.”

“Apa?”

Aku menatapnya. Kosong.


Beritahu saya tanggapan kalian..

THE NURTURE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang