Bagian 4

119 29 4
                                    

Alton, Illinois
Juni 2018

CLAIRE

Aku sedang duduk di dapur ketika suara telepon di seberang berbunyi. Lorong itu gelap, aku membiarkan lampu-lampunya padam kecuali satu lampu di dapur. Ketika aku melirik ke seberang, pintu kamar Ashley tertutup rapat dan aku dapat memastikan wanita itu benar-benar tertidur malam ini. Saat itu hampir pukul dua belas ketika aku menerima panggilan dari Dana. Begitu aku mengangkat panggilannya, suaranya langsung menyerbu keluar melalui lubang penyaring suara.

“Claire? Itu kau?”

“Ya. Siapa ini?”

“Oh Tuhan, syukurlah Claire itu kau. Ini Dana.”

Aku melirik ke arah jam dinding dan mendapati suaraku terdengar serak. Itu bukan waktu yang wajar untuk menerima panggilan telepon dalam situasi ini, tapi Dana adalah penderita insomnia akut sehingga aku tidak akan bertanya-tanya tentang alasannya menghubungiku tengah malam.

“Oh..”

“Oh? Hanya – OH?! Apa yang kau pikirkan? Aku berkali-kali menghubungi ke ponselmu dan kau tidak pernah menjawab panggilanku. Apa kau baik-baik saja? Sialan, kau membuatku khawatir!”

“Aku baik-baik saja.”

“Serius?”

“Ya. Sungguh.” Tenggorkanku tercekat. Sekilas aku melihat cahaya melintas dari arah pekarangan. Cahaya itu menyorot persis ke arah taman belakang dan samar-sama suara gemuruh mesin terdengar. Sebuah mobil bergerak melambat mendekati pekarangan rumah dan aku merasakan tubuhku bergidik ketakutan.

“Claire?” suara keras Dana di seberang menyadarkanku. “Kau masih di sana?”

“Ya, ya.”

“Bagaimana pemakamannya?”

“Semuanya berjalan lancar. Aku masih menerima tamu hingga sore tadi. Ini seperti tidak ada habisnya,– ” Seseorang baru saja keluar dari dalam mobil. Langkahnya yang panjang membawanya melintasi halaman depan dan ia berhenti tepat di belakang pagar. Laki-laki itu menegadah ke arah jendela di lantai atas, persis dimana kamarku berada, keberadaannya membuatku takut. Tapi Laurie sudah memastikan semua pintunya terkunci rapat, kan?

“Kapan kau akan kembali ke Chicago?”

“Aku tidak tahu..”

“Kau bilang itu tidak akan memakan waktu lama?”

“Ya, tapi Ashley membutuhkanku. Kurasa aku akan tinggal hingga situasinya kembali normal.”

“Kau tahu apa? Berita itu sudah sampai ke surat kabar. Apa kau sudah memeriksanya? Aku membaca artikel itu berkali-kali, maksudku.. itu konyol. Hantu-hantu itu, para biarawati yang tewas. Seberapa buruknya kotamu? Maaf, aku tidak bermaksud terdengar kasar, tapi.. itu benar-benar konyol.”

“Aku tidak memercayai apa yang mereka katakan tentang ibuku sedikitpun.”

“Jadi, apa yang akan kau lakukan?”

“Aku tidak tahu, tapi aku merasa ada sesuatu yang salah terjadi di sini.”

“Apa maksudmu?” suara Dana skeptis. Aku dapat membayangkannya mengangkat satu alis dan memiringkan wajah seperti yang selalu dilakukannya.

THE NURTURE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang