8 (D)

107 29 1
                                    

KEITH

Keith memasukkan dua balok gula ke dalam cangkirnya, mengaduknya dengan cepat kemudian berhenti. Tangannya seperti terbakar saat air panas itu tumpah. Ia berusaha membersihkan kekacauan yang dibuatnya dan mendapati dirinya melakukan hal yang sama untuk kali kedua. Pada akhirnya, ia menyerah.
Langit malam menatapnya kosong dari balik jendela dapur, keheningan itu seperti mencekiknya. Bahkan, berada di dalam rumah yang telah menjadi tempat paling nyaman yang bisa ditawarkan hidupnya, ia masih merasa gelisah. Bayangan yang kabur itu mengusiknya, membawa malam yang panjang dan melelahkan. Suatu saat ia berdiri di belakang birai jendela dan membayangkan putri kecilnya bermain di halaman depan. Hal itu nyaris tidak pernah terlintas dalam benaknya. Tapi malam ini, semua emosi berkumpul menjadi satu dan hal itu membuatnya terjaga dari tidur.

Ia pernah memimpikan sebuah bangunan kokoh bergaya victoria yang akan ditempatinya bersama Claire. Rumah itu begitu indah dan memiliki pemandangan langsung ke arah danau. Letaknya di kaki bukit, jauh dari pusat kota. Lantai dan pilarnya terbuat dari marmer, dinding-dindingnya membentuk sebuah gaya arsitektur yang unik dan ia akan melapisi kamarnya dengan pintu kaca yang lebar sehingga ia dapat menikmati keindahan alam yang disuguhkan di luarnya. Keith akan membentuk hutannya sendiri di loteng, kemudian ia akan menyiapkan sebuah ruangan khusus untuk bayinya. Ia akan merakit kotak bayinya sendiri dan menghias kamarnya dengan banyak mainan. Ia akan membuat jendela-jendelanya mengarah ke tempat yang indah dan tidak peduli bagaimana, ia akan memanjakan mereka.

Keith pernah memimpikan hal itu belasan tahun yang lalu, dan Claire selalu hadir dalam mimpi-mimpinya. Wanita itu yang akan mengisi tempat spesial yang disiapkan Keith untuknya, bahkan ia telah menyiapkan sebuah cincin untuk melamar Claire. Keith masih menyimpan benda itu di dalam kotak, ia mengingatkan dirinya bahwa suatu saat nanti ia akan memberikannya pada wanita itu – menjadikan Claire miliknya. Tapi semua berubah ketika Claire memutuskan untuk meninggalkan Alton – meninggalkannya dan Keith telah berhasil menghancurkan hidupnya. Tapi Ashley, gadis itu bukanlah seseorang yang pantas menerima apa yang telah terjadi padanya. Keith tahu saat kali pertama ia merangkul Ashley di pundaknya, ia tahu bahwa ia melakukan hal yang benar. Kemudian, malam ketika ia memerhatikan gadis kecil itu tertidur di kamarnya, Keith merasakan ikatan kuat yang tidak dapat ia mengerti.

Ada apa dengan dirinya? Ia bisa begitu membenci Hazel dan menyayangi Ashley di saat yang bersamaan. Sifat keras kepala Ashley mewarisi sifatnya dan itu adalah sebuah perasaan yang tidak dapat ia jelaskan dengan kata-kata.

Keith berusaha untuk tidak jatuh, ia menahan getaran kuat pada tubuhnya saat menyaksikan tiga orang petugas mengangkut tubuh putrinya dari tempat mengerikan itu. Kemarahannya atas kejadian itu telah dikalahkan oleh rasa sedih yang menyelimutinya. Ia berusaha mengendalikan dirinya sepanjang acara pemakaman, hadir di samping Claire saat wanita itu membutuhkannya dan menjadi satu-satunya penopang wanita itu disaat ia sendiri butuh pijakan. Pada akhirnya, Keith jatuh. Ia tidak dapat lagi membendung air matanya lebih lama.

Rasanya aneh mengetahui bahwa ia masih bisa menangis setelah belasan tahun tidak lagi melakukannya. Danny Wendell memperlakukannya dengan buruk dan sejak saat itu Keith bersumpah tidak akan menumpahkan air mata atau bersikap lembek di hadapannya. Ia benci mengetahui dirinya merasa lemah di hadapan pria itu, ia benci karena tidak bisa mencegah pria itu memukulinya, namun perasaan itu meluap saat ini. Yang ia inginkan hanya menangis, mengeluarkan apa yang ditahannya saat menyaksikan para petugas mengangkat tubuh putrinya. Keith bahkan belum mendapat kesempatan untuk memeluk wanita itu – mengatakan betapa menyesalnya ia..

Bahunya berguncang hebat, dan ia menundukkan wajahnya saat membiarkan air mata itu mengalir keluar. Hingga Keith mendengar suara entakan langkah kaki Claire di belakangnya dan ia menyeka matanya yang basah dengan cepat, berbalik dan menghindar untuk menatap langsung ke arah wanita itu. Dengan tangan bergetar, Keith meraih gelas kosong dan berusaha untuk menuang air panas ke dalam sana dengan lebih baik.

THE NURTURE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang