6 (G)

98 25 0
                                        

KEITH

Keith menghentikan mobilnya di halaman depan, kemudian ia terburu-buru bergerak turun dari sana dan nyaris belari ketika menghampiri Claire. Wanita itu mematikan ponselnya dan langsung berlari menghambur ke pelukan Keith. Kedua matanya basah oleh air mata dan bahunya berguncang hebat sehingga Keith harus menggenggamnya erat untuk menenangkannya.

“Tenang! Tenang.. Tetap bersamaku! Aku akan memeriksanya, oke?”

Claire mengangguk, kemudian membututinya begitu Keith masuk ke dalam untuk memeriksa setiap ruangan. Laki-laki itu mendobrak pintu hingga terbuka menggunakan kakinya. Kedua tangannya kini telah bersiap di senjata, namun tidak ada seseorang di dalam sana dan pemandangan di kamar Claire membuatnya menarik wanita itu menjauh. Ia bergerak cepat menuju ruang depan sembari berusaha menghubungi seseorang.

“Dimana Ashley?”

“Aku tidak tahu.”

“Dia melakukan ini?”

Claire tertegun, kedua matanya tampak sembap dan wanita itu menolak untuk menjawab. Keith menyumpah kasar. Ia berjalan mondar mandir sembari menekankan ponsel ke telinganya. Begitu panggilan itu tersambung, ia langsung berbicara pada seseorang di seberang.

“Minta petugas untuk datang ke rumah Claire secepatnya. Aku disini. Ada kemungkinan seseorang baru saja menerobos masuk.”

Ia mematikan ponsel kemudian mendekati Claire. Kedua matanya menatap wanita itu dengan serius.

“Katakan padaku apa yang terjadi!” tuntut Keith dengan marah. Rahangnya mengeras dan kedua tangannya mencengkram lengan Claire begitu kuat.

“Kami hanya berbicara, kemudian dia menjadi marah. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan, tapi aku pergi ke gudang, dan kupikir aku melihat Ashley. Dia mengunciku di dalam gudang itu. Aku jatuh dan pingsan dan ketika aku terbangun, dia menghilang dan semuanya kacau seperti ini.”

“Oh Tuhan.. kenapa kau tidak menjawab panggilanku?”

“Ponselku tertinggal di kamar dan aku tidak tahu ini akan terjadi. Aku hanya mengatakan keinginanku untuk mengajaknya ke Chicago, tapi dia menolaknya dan dia marah. Dia menginginkan aku untuk pergi dari rumah ini.”

“Claire.. kau tidak perlu berusaha untuk membujuknya, kau tahu dia tidak akan mendengarkanmu begitu saja kan..”

“Aku tidak tahu! Aku hanya berusaha berbicara dengannya. Aku ingin dia berbicara denganmu dan itu saja. Aku tidak bermaksud membuatnya marah.”

Wanita itu menjauh dan Keith menghela nafas panjang. Mereka berdiri diam di sana hingga pintu di geser terbuka dan kemunculan Ashley di dalam membuat Keith gusar. Laki-laki itu bergerak cepat menghampiri Ashley hingga Claire menahannya.

“Keith, jangan! Jangan!”

Kedua matanya menatap marah dan ia menyaksikan bagaimana remaja itu berdiri mematung membelakangi pintu.

“Apa yang salah denganmu?” ujar Keith dengan suara keras. “Kenapa kau tidak bisa berhenti berulah?”

“Apa yang kau bicarakan?”

“Sekarang aku ingin kau menjelaskan kekacauan yang kau buat! Mengapa kau melakukan ini? Apa ibumu juga mengajarkan itu padamu?”

“Jangan bicara tentang mom, kau berengsek!”

Keith mengangkat tangannya, berniat untuk mengayunkan tamparan ke wajah Ashley sebelum Claire mencegahnya.

“Tutup mulutmu! Kenapa kau terus berbicara seperti pelacur itu..”

“Tidak, Keith!” Claire bergerak ke depannya. Kedua tangannya menahan Keith dan ia menggunakan tubuhnya untuk menghalangi Keith dari Ashley. Kedua matanya memandang lurus ke arah laki-laki itu dan wajahnya memerah ketakutan.

“Kumohon, berhenti! Kumohon.. jangan..”

Keheningan itu kian terasa mencekam. Claire meletakkan tangannya di atas wajah Keith hingga tatapan laki-laki itu melunak dan ketegangan yang dialaminya mengendur. Keith menyentak tubuhnya menjauh. Laki-laki itu mengepalkan tangan saat berusaha menahan amarahnya.

“Aku benar-benar ingin mendengar penjelasanmu tentang hal ini! Kau tidak bisa bersikap semaumu tanpa memikirkan konsekuensinya. Kau harus memberiku jawaban yang memuaskan, atau aku tidak akan menolongmu,” ujar Keith sembari menatap Ashley.

Ashley masih berdiri di tempatnya, tampak begitu marah ketika mendengarnya.

“Aku tidak bertanggungjawab atas apapun yang kau katakan!”

Remaja itu melangkah maju dan menantangnya.

“Kemana kau pergi?”

“Itu bukan urusanmu!”

Keith bergerak mendekat dan menegaskan kata-katanya dengan suara keras. “Kemana kau pergi?!”

“Cukup!” Claire melangkah mendekati Keith, kedua tangannya mengenggam lengan Keith dengan kuat dan ia menahan laki-laki itu untuk tetap berdiri di tempatnya.

Ketegangan itu belum sepenuhnya mereda hingga cahaya lampu sen dari tiga mobil polisi bergerak mendekati halaman rumah. Empat orang petugas baru saja turun dari mobil, salah seorang di antara mereka adalah Todd Ellis. Keith bergerak untuk membuka pintu, ia kemudian menarik Claire sebelum begerak mendekati Ashley.

“Kau tahu apa? Bersenang-senanglah karena Claire akan pergi dari tempat ini.”

Keith menarik Claire dan berjalan melewati Ashley untuk keluar dari pintu. Ia membawa wanita itu masuk ke dalam mobilnya sebelum berbicara dengan seorang petugas. Dua di antara petugas itu bergerak masuk untuk memeriksa rumah. Claire menunggu di dalam mobil dan menyaksikan keributan di luar sana. Ashley tampak marah, sama marahnya seperti Keith dan dua orang itu saling mengawasi dari kejauhan hingga Keith bergerak pergi dan bergabung dengan Claire di dalam mobil. Laki-laki itu baru saja menyalakan mesin mobilnya dan berkendara keluar ketika Claire menahannya.

“Kau tidak bisa meninggalkan Ashley.”

“Dia bersama Ellis. Jangan memperdebatkannya sekarang! Kau bisa mengemasi barang-barangmu besok. Tempat ini sudah tidak aman.”

Beritahu saya tanggapan kalian 😁

THE NURTURE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang