ASHLEY
Aku melihat Claire berkeliaran di sekitar dapur hari ini. Wanita itu mencoba bersikap manis, namun sendainya ia tahu bahwa hal itu tidak akan mengubah apapun. Aku ingin berteriak di depan wajahnya dan memintanya untuk berhenti melakukan hal bodoh seperti berpura-pura peduli dan melayaniku seolah-olah aku membutuhkannya. Aku telah terbiasa hidup sendiri, mom telah memastikan aku hidup bebas di rumah ini dengan nyaman dan aku tidak membutuhkan seseorang seperti Claire untuk mengurus hidupku.
Claire mungkin tidak sadar, tapi aku mengenalnya cukup baik: wanita aneh yang dibenci mom sepanjang hidupnya. Aku penasaran tentang latar belakangnya. Ia dan mom jelas memiliki ayah yang berbeda. Mom pernah mengatakan Suster Marie, nenekku, terlibat hubungan dengan banyak laki-laki sebelum memutuskan untuk menyerahkan diri dan melayani gereja. Ketika usia mom belasan tahun, ia tahu bahwa ayahnya dalah seorang penjudi di sebuah bar di kota dan kehadirannya dapat dikatakan ‘tidak begitu di harapkan’. Tapi Claire, mom bahkan tidak pernah tahu siapa laki-laki aneh yang cukup beruntung untuk menjadi ayahnya dan Mom mengatakan Suter Marie sangat tertutup mengenai hal itu. Hingga saat ini, keberadaan laki-laki itu masih menjadi misteri untuk Claire.
Tampaknya, seorang ayah tidak ditakdirkan untuk keluarga ini. Aku bahkan tidak tahu bagaimana dapat berakhir di sini. Mom mengatakan bahwa Sean Luther adalah ayahku. Dia terus menyebut nama laki-laki itu di sepanjang hidupnya. Kami hanya pernah bertemu beberapakali. Sean tidak begitu menarik. Laki-laki itu memiliki sebuah bengkel dan sisanya, ia benar-benar payah. Aku tidak yakin tentang apa yang membuat Mom begitu terobsesi padanya. Mungkin itu hanya masalah uang. Sean memiliki uang yang cukup banyak untuk dihamburkan, dan itu adalah masalah besar. Dia mengirim sejumlah uang setiap dua kali dalam satu bulan, namun itu sudah berhenti sejak lama dan aku tidak pernah melihat batang hidungnya lagi sejak saat itu. Kuharap ia baik-baik saja. Sebagai putrinya, kami benar-benar tidak mirip. Kurasa Pete satu-satunya orang yang menyadari hal itu.
“Kau mau mentega di telurmu, Ashley?”
Suara Claire terdengar serak dan kedua matanya menghitam. Ia tampil kacau karena kurang tidur, tapi itu tidak membuatku merasa simpati padanya sedikitpun. Well, wanita itu dapat mengurus hidupnya sendiri. Seharusnya ia melakukan hal yang sama padaku.
“Tidak, terima kasih. Aku tidak lapar.”
“Kau harus makan. Itu peraturannya. Sampai kapan kau akan marah padaku? Kau bukan anak-anak lagi Ashley. Kita akhiri saja ini oke dan mulailah untuk menerimaku karena kau akan terus-menerus terjebak bersamaku. Itu bukan pilihan.”
“Kenapa kau tidak kembali saja ke Chicago dan aku dapat melanjutkan hidupku seperti biasanya?”
“Aku tidak akan kembali dalam waktu dekat.”
“Kenapa?”
“Aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian dalam situasi ini. Aku akan mencari waktu yang tepat.”
Kedua bola mataku berputar. “Jika kau bertanya padaku, aku benar-benar tidak keberatan ditinggalkan sendirian.”
“Sayangnya aku tidak bertanya padamu, kan?”
“Untuk apa? Aku berada di sini semalaman sementara kau bertemu dengan pria itu.”
“Apa?”
“Sheriff Wendell, aku melihat kau turun dari mobilnya semalam.”
Wajahnya memerah dan aku menyadari bahwa aku baru saja menyinggung topik yang sensitif.
“Ini tidak seperti yang kau pikirkan.”
“Apa yang kupikirkan? Apa itu penting. Lagipula, aku tidak menyukai kalian berdua. Mom juga begitu.”
“Aku berusaha memintanya untuk menarik petugas polisi itu agar tidak mengikutimu lagi.”
“Jadi itu dia?”
Claire menggeleng sembari mengerjapkan matanya berkali-kali, tampak sangat jelas bahwa aku telah menempatkannya dalam posisi yang serba salah. Wanita itu memang aneh, namun terkadang sikapnya benar-benar membuatku geli.
“Dia hanya menghawatirkanmu, itu saja.”
“Mengkhawatirkan apanya?! Dia tidak menyukaiku dan Mom dan kami tidak seakrab itu untuk membuatnya mengkhawatirkanku.”
“Anggaplah dia hanya mengerjakan tugasnya. Dia sheriff di kota ini dan dia hanya ingin memastikan semuanya baik-baik saja. Hanya itu.”
“Termasuk hubungan gelap kalian?”
“Apa?”
“Dia tidak akan menemuimu di tengah malam jika tidak berarti sesuatu. Tentunya hal itu tidak ada dalam prosedur apapun, kan? Kau perlu tahu, Claire.. aku tidak peduli tentangmu – aku tidak peduli tentang Sheriff Wendell, dan aku benar-benar tidak ingin mendengar penjelasan apapun. Jadi, lupakan saja!”
Dia tidak berbicara, namun dari raut wajahnya, aku melihat dengan jelas kalau wanita itu tampak sangat terganggu.
“Kau tahu Eleanor, kan?”
Claire menatapku saat mendorong piring besar yang terisi penuh oleh telur orak arik.
“Kudengar dia sangat pencemburu. Sebaiknya kau lebih berhati-hati.”
Beritahu saya tanggapan kalian untuk cerita ini 😁
![](https://img.wattpad.com/cover/233002573-288-k664555.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NURTURE (COMPLETE)
Mistério / SuspenseKolam itu gelap, airnya menghitam selama bertahun-tahun dan menurut rumor yang beredar, roh-roh mengelilinginya mereka yang membisikkan para biarawati untuk melompat dari atas tebing. Setelah sepuluh tahun meninggalkan kota kelahirannya, Claire men...