CLAIRE
Tepat sekitar pukul satu, aku berdiri di beranda dan menyaksikan cahaya dari lampu sen membelah kegelapan kemudian membesar ketika mobil itu berbelok dan masuk ke halaman depan. Melalui cahaya itu, aku dapat melihat wajahmu dari kaca depan. Ban berhenti bergerak dan suara gemuruh mesin itu secara perlahan menghilang. Berikutnya, lampu sen padam hingga menyisakan kegelapan dan aku melihatmu turun dari mobil. Kau tampak kelelahan ketika berjalan mendekati beranda dan duduk di anak tangga teratas.
“Kenapa kau tidak tidur?” katamu.
Aku mendekatimu, merasa tidak cukup dengan hanya berdiri di tempat dan aku menyadarinya, kau tampak berbeda. Suaramu berbeda, baumu berbeda.
“Apa kau mabuk?”
“Sedikit.”
“Kenapa kau tidak membiarkan aku ikut bersamamu?”
Kau mengggelengkan kepala. Kedua tanganmu saling bertaut dan kini kau menatap kosong ke depan.
“Kasus ini membuatku gila.”
“Keith, aku tahu kau sudah cukup dipusingkan dengan kasus ini, tapi itu tidak memberimu alasan untuk mabuk. Kenapa kau tidak berbicara denganku?”
“Dimana Ashley?”
Kau menoleh ke belakang, namun bukan untuk menatapku. Matamu menatap ke arah pintu yang tertutup.
“Dia tertidur.”
“Kau sudah berbicara dengannya?”
“Ya, dia hanya mengatakan kalau dia sangat kelelahan. Tidak ada hasilnya.”
Kedua bahumu terangkat ketika kau menghela nafas.
“Petugasku menemukan bukti bahwa ada keterlibatan pihak lain dalam kejadian ini.”
“Apa?”
“Mereka menemukan jejak kaki di hutan, dan kau tahu apa? Mereka juga menemukan sebuah pita berwarna merah.”
“Pita berwarna merah?”
“Ya, mereka menahannya sebagai barang bukti.”
Aku tertegun menatapmu hingga kau berdiri dan berbalik menghadapku.
“Aku ingat Ashley mengenakan pita itu ketika kami bertengkar. Itu pita milik Hazel. Aku mengingatnya,” katamu di hadapanku. Kedua matamu menggelap dan aku merasakan sekujur tubuhku menegang.
“Apa maksudmu?”
“Kau tidak mengerti juga, ya? Kemana dia pergi semalam setelah bertengkar denganmu?”
“Kenapa kau bicara seperti ini?”
“Claire, aku hanya ingin tahu kemana dia pergi. Dapatkah aku berbicara dengannya?”
“Tidak, ini sudah larut malam!” aku begitu takut hingga berbicara terlalu keras. Tanpa sadar, tanganku mendorongmu menjauh. “Pulanglah!”
“Aku hanya ingin memastikan..”
“Cukup!”
“Claire..”
“Aku tidak ingin berbicara denganmu sekarang. Kau mabuk. Pergilah!”
Kau mendengus kemudian berbalik. Kini matamu menatap ke arah jalanan kosong di depan dan langit gelap.
“Ini aneh sekali. Kenapa kau tidak mengerti bahwa aku juga merasakan ketakutan yang sama sepertimu?!”
“Kau menuduh Ashley..”
“Aku tidak menuduhnya,–"
“Ya, kau mengatakannya secara tidak langsung. Hanya karena petugasmu menemukan pita yang sejenis, bukan berarti itu miliknya.”
“Demi Tuhan, aku hanya ingin tahu kemana dia pergi!”
“Itu tidak membuktikan apapun! Kenapa kau terus berusaha mengacaukannya? Kenapa kau tidak bisa hanya memercayainya..”
Kau berbalik. Kedua tanganmu menangkap wajahku.
“Aku percaya padamu, aku bersumpah. Aku sangat ingin memercayainya juga. Tapi aku tidak mengenalnya selama belasan tahun. Hanya karena kau mengatakan bahwa aku adalah ayahnya, itu tidak berarti aku dapat memercayai dia sepenuhnya. Aku benar-benar menyayanginya, percayalah. Tapi ini pekerjaanku, aku hanya perlu memastikan dia tidak bersalah..”
“Tidak!” aku menyentakmu menjauh. “Kau benar-benar keterlaluan.”
“Claire..”
“Kau tidak mendengarku, ya? Aku tidak ingin bicara denganmu.”
Kau membiarkan keheningan itu menggantung. Kedua matamu memerah dan aku menyadarinya lebih awal. Satu bagian dalam diriku berharap dapat menarikmu mendekat dan memelukmu, namun bagian lain menolaknya, memintaku untuk tetap menjauhimu.
“Pulanglah, Keith!”
“Tidak bisakah aku tinggal?”
“Tidak sampai kau menghapus pemikiran bahwa Ashley terlibat dalam hal ini. Aku yakin itu bukan hal yang ingin didengarnya sekarang. Dia sudah cukup membencimu, jangan mengacaukannya lagi atau ini tidak akan berhasil.”
“Astaga..”
Aku berbalik, berharap dapat mengurung niat untuk pergi dan tetap bersamamu. Tapi langkah kakiku membawaku lebih cepat untuk sampai di dalam, dan menutup pintu di belakangku dengan rapat. Kau masih berdiri di sana selama beberapa menit, sesekali berbalik dan menatap ke arah pintu seolah berharap aku akan membukakannya dan ketika kupikir aku tidak dapat berada di sana lebih lama tanpa memiliki keinginan untuk membukakan pintu, aku memutuskan untuk pergi meninggalkanmu dan menghilang di dalam kamar.
Beritahu saya tanggapan kalian 😁

KAMU SEDANG MEMBACA
THE NURTURE (COMPLETE)
Misterio / SuspensoKolam itu gelap, airnya menghitam selama bertahun-tahun dan menurut rumor yang beredar, roh-roh mengelilinginya mereka yang membisikkan para biarawati untuk melompat dari atas tebing. Setelah sepuluh tahun meninggalkan kota kelahirannya, Claire men...